8

1.5K 48 4
                                    

Hinata terbangun dari tidurnya seingatnya dia berada di dalam mobil tapi kenapa sekarang dia berada di kamarnya, hinata turun dari kasur berwarna putih lalu berjalan melewati kaca langkah hinata terhenti dia seperti melihat sesuatu di cermin dan hinata kembali menghampiri kaca.

"Kyaaa...ada apa denganku" teriak hinata membuat seseorang datang membuka pintu kamar hinata, kushina menatap cemas kearah hinata.

"Ada apa?" tanya kushina sambil menghampiri hinata dengan berlari kecil, hinata seperti ingin berbicara tapi dia begitu sulit untuk menggerakan lidahnya karena sok.

"K-kenapa a-aku.."

Kushina sudah tau apa yang akan di tanyakan hinata, dia tersenyum dan membingbing hinata untuk duduk di kursi meja riasnya.

"Kau tidak lupakan hinata, hari ini kau akan menikah dengan naruto kau akan menjadi keluarga namikaze..aku harap ayahmu akan datang di pernikahanmu"

Hinata menunduk saat kushina mengatakan itu membuat kushina tau bagaimana perasaan hinata jika ayahnya tidak datang di hari pernikahannya, tangan kushina mengarah kearah gadu hinata dan mengangkat wajah hinata yang menunduk.

"Jangan hawatir ayahmu pasti datang hinata...mana mungkin ayahmu tidak datang di hari pernikahan putrinya"

Hinata tersenyum lalu mengangguk, meski ini adalah impiannya dulu ingin menikah dengan naruto tapi rasanya ini semua kutukan bagi hinata kenapa dia menikah dengan laki-laki yang jelas-jelas tidak mencintainya pernikahan ini paksaan karena hadirnya darah danging naruto yang hidup di rahim hinata.

.
.
.

Setelah acara pernikahan yang hanya di hadiri oleh keluarga namikaze, hinata membuka pakaian pengantinya dan memakai pakaian rumahan begitupun naruto mereka mengganti pakaian saat keluarga namikaze sudah pergi dari rumahnya. Hinata duduk di sopa sambil memegang cemilan dan tatapan hinata terarah ke  film drama korea, sedangkan naruto mengambil air dingin yang ada di kulkas begitupun ibunya kushina berada di dapur dia menenguk air putih.

"Naruto kau jaga hinata...ibu dan ayahmu akan pergi kerumah nenekmu untuk memberitahu nenekmu jika kau menikah dia tidak bisa datang karena nenekmu sudah terlalu tua"

"Hn"

"Jaga dirimu baik-baik jangan lupa tuk menjaga pola makan hinata akhir-akhir ini dia tidak mau makan dan hanya makan-makanan ringan saja kau harus pastikan hinata makan dengan benar turuti semua kemauan hinata..kau tidak maukan anakmu ileran"

"Baik...baik... Cepatlah pulang" kata naruto sambil mengantar ibunya kedepan rumah dan sudah berdiri ayahnya minato berdiri di samping mobil, kushina memeluk naruto.

"Ayah percaya kau bisa menjaga hinata nak" teriak minato sambil memasang kacamata hitam, naruto menatap mobil ayahnya yang pergi setelah sudah memastikan mereka pergi keluar, naruto masuk kedalam rumah sambil menutup pintu dan menghampiri hinata duduk di sopa sambil mencomot keripik kentang hinata.

"Gue perhatiin tubuh lo gendutan"

Hinata menatap naruto, "bodok yang penting perut gue kenyang" hinata berbicara sambil mengunyah keripik kentang membuat naruto menjauh takut makanan yang ada di dalam mulut hinata pada keluar.

Keheningan menyeliputi mereka hanya suara tv drama yang terdengar di antara mereka, hinata melirik naruto sambil tersenyum mengerikan seperti merencanakan sesuatu.

"Naruto"

Naruto diam menatap tv sambil berdehem mejawab panggilan hinata, hinata menaruh kaleng keripik kentang.

"Naruto aku ingin martabak"

Naruto menatap hinata lalu berdiri dari duduknya, "aisss...kemarin ajah gue beliin lo martabak tapi lo gak makan buang-buang duit ajah lo" kata naruto yang berjalan meninggalkan hinata, hinata terus mengikuti naruto di belakang mengikuti naruto kemanapun pergi.

THE TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang