Esok hari pun tiba, pagi yang cerah dengan sinar mentari yang menyinari dunia dengan sangat terang. Untuk memulai aktivitas dipagi hari seperti biasanya. Kebanyakan orang beraktivitas untuk bekerja dan bersekolah. Memang sudah menjadi tradisi bagi kebanyakan orang untuk melakukan kedua hal itu. Tapi saat hari minggu semua orang akan menghabiskan waktu untuk pergi ke taman atau ke tempat lainnya bersama keluarga.Tapi tidak untuk gadis satu ini dia bukannya bekerja atau bersekolah tapi ia malah masih bergelung dengan selimut tebalnya. Kelihatannya ia masih asyik dengan dunia mimpinya karena tidurnya masih sangat nyenyak. Padahal jam weker sudah berbunyi dari tadi dengan sangat keras. Ditambah dengan suara ponselnya yang berdering sepertinya ada yang menghubunginya tapi tidak diangkat karena tidak terdengar di telinganya.
Dari tadi pula suara ketukan pintu terdengar dari arah luar. Orang itu ingin membangunkan si pemilik kamar berpintu kayu dengan warna cat pink bertuliskan Amelia di depan pintu. Sejak tadi orang itu susadah berusaha untuk membangunkan si gadis yang masih tertidur pulas.
Karena tidak ada sahutan dari sang pemilik akhirnya ia memilih untuk membuka sendiri pintu kamar yang terkunci itu. Dengan kunci cadangan akhirnya ia pun bisa masuk. Hal pertama yang ia lihat adalah seorang gadis yang masih tertidur pulas di atas tempat tidurnya.
"Aduh anak gadis mama kok masih tidur sih adanya suara jam weker sama ponsel aja dia sampai gak denger". Orang itu adalah Tania mama Amel.
"Amelia bangun sayang udah siang ini mau sampai kapan kamu tidur sayang. Gak malu sama kakak-kakak kamu yang udah siap pergi ke sekolah". Tania menepuk-nepuk pipi Amel dengan lembutnya agar anaknya itu segera bangun.
Karena ada tepukan halus di pipinya Amel yang masih tidur pun terusik jadinya. Ia pun mengeliat dan mengerjap-ngerjapkan matanya. Butuh waktu sekitar 5 menit untuknya bisa kembali ke alam sadar.
"Jam berapa nih lo mama kok ada di sini sih". Pertama kali yang dilihat Amel setelah bangun adalah mamanya yang berdiri di samping tempat tidurnya.
"Mama kan bangunin kamu sayang makanya cepetan kamu bangun". Mama masih berusaha membangunkan Amel.
"Tapi ma Amel masih ngantuk banget nih". Keluh Amel yang masih mengantuk tapi mama tak mau mendengar rengekan putrinya itu.
Dengan kesal Amel langsung pergi ke arah kamar mandi dengan menghentak-hentakkan kedua kakinya sebagai tanda saat ini ia merasa sangat kesal karena tidur cantiknya terganggu. Disaat Amel mandi Tania masih menunggu dengan setia ia was-was seandainya nanti Amel malah balik tidur lagi akan susah untuk membangunkannya.
30 menit kemudian Amel sudah siap dengan pakaian rumahnya serta rambut yang diikat kuda. Tania langsung mengajak Amel turun ke bawah setelah dilihatnya putri cantiknya itu sudah rapi dan wangi. Mereka pun menuruni anak tangga satu persatu dengan posisi Tania mengandeng tangan Amel takut-takut nanti Amel malah kabur ia sangat malah bila harus mengejar Amel nantinya.
"Pagi mama cantik". Sapa serentak A bersaudara secara serempak.
"Pagi juga untuk princess kita". Kini giliran untuk Amel tentunya.
"Pagi juga Alfa Amar". Balas mama.
"Pagi kak Al pagi juga my twins". Amel sangat lesu hanya untuk menyapa kedua kakaknya itu.
"Yuk pada makan mama masakin makanan kesukaan kalian loh". Pancing mama agar Amel kembali bersemangat.
Tapi sayangnya jurus pancing memancing mama tidak manjur sama sekali. Yang ada Amel malah semakin lesu dia terlalu malah menanggapi perkataan mama barusan. Ia hanya duduk sambil meletakkan kepalanya di atas meja makan tanpa menyentuh makanan sedikitpun. Alfa dan Amar yang melihat tingkah adik mereka ini merasa sangat bingung. Tak biasanya Amel lesu seperti itu karena biasanya Amel akan jingkrak-jingkrak tak karuan.
Amel itu orangnya sangat aktif dia mana pernah mau diam tapi hari ini Amel malah diam saja. Tidak ada ulah usilnya yang ia perlihatkan untuk kedua kakaknya itu. Wajahnya terlihat masih mengantuk sepertinya semalam ia baru begadang. Pasti begadang menonton film kesukaannya, Amel memang anak yang penurut tapi ia akan menjadi anak yang tak penurut apabila sudah berniat untuk menonton ulang film kesukaannya hingga larut malam.
"Ma kenapa si Lia kok mukanya masih ngantuk gitu emang semalem dia ngapain". Amat sangat memperhatikan tingkah laku adik kesayangannya itu.
"Biasa tuh adik kalian nonton film sampai larut malam. Kalo dia gak kerja ya pastinya dia lakuin hobinya". Ucap mama yang sangat hapal dengan kelakuan putri satu-satunya itu.
"Aduh princess kak Alfa ini kenapa sih pake nonton film segala kan paginya jadi ngantuk kaya gini". Alfa menasehati Amel agar dia tidak menonton film.
"Aduh kak Alfa kenapa sih kakak pake ngomel segala Amel kan pengen menikmati hari libur Amel". Ia tak terima kakaknya itu ngomel dengan hal yang dia sukai.
Dibilangin malah ngeyel bukan Amel namanya kalo dia nurut sama gue. Emang susah ya punya adik cewek yang punya hobi nontonin film sampai larut malem. Batin Alfa.
Lalu mereka berempat melanjutkan kegiatan sarapan yang sempat tertunda tandi. Mereka makan dalam keadaan diam hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Ketika sarapan, makan siang atau makan malam mereka memang diajarkan untuk tidak membuat keributan. Tania selalu memberi petuah pada kelima anaknya agar berlaku sopan ketika makan dan anak-anaknya pun mematuhi nasehat sang mama.
Sikap Amel memang agak berubah ketika dia ada di rumah. Dia akan bersikap jahil pada sang kakak dan akan membuat keadaan rumah menjadi kacau. Memang Amel anaknya sangat ramah, baik hati dan lemah lembut tapi saat di rumah dia akan berubah menjadi anak yang sangat aktif. Sering sekali mamanya pusing menghadapi tingkah laku putrinya itu. Bahkan sampai dia emosi saking marahnya dengan kelakukan Amel itu.
Meskipun begitu yang namanya seorang ibu tidak akan bisa marah dengan anaknya. Sekalipun kesalahan anaknya itu sangat besar dan sangat menjengkelkan Tania mana bisa marah. Diantara kesalahan dari kelima anaknya ia mana pernah memarahi mereka satu kali pun. Karena Tania itu sangat penyabar dia tidak akan marah dan akan selalu memaafkan kesalahan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Amelia
Teen FictionCantik, pintar, baik hati, pekerja keras, pantang menyerah, menjadi tulang punggung keluarga semua itu ada pada diri Amelia yang lebih akrab dipanggil Lia. Dia gadis kecil yang bangat baik hati yang selalu membantu banyak orang. Semuanya ia tolong d...