🌺🌺CA4🌺🌺

33 2 0
                                    


"Hooaammm".

Amel menguap setelah bangun dari tidur panjangnya. Lalu ia pun menegakkan tubuhnya menjadi terduduk. Dilihatnya jam weker yang ada di sebelah tempat tidurnya sudah menunjukkan pukul 04.30. Ia pun segera bangun dan langsung merenggangkan otot-otot yang melemas.

Setelah dirasa sudah tidak lemas ia pun pergi ke kamar mandi untuk bersiap diri menunaikan ibadah sholat subuh. Saat sudah selesai mengambil wudhu ia pun segera mengelar sajadah dan memakai mukenanya. Lalu ia siap untuk memulai menunaikan ibadah sholat.

Hanya butuh waktu 5 menit untuk Amelia menyelesaikan sholatnya. Dilanjutkan dengan berdoa setelah selesai sholat. Memang sudah menjadi kebiasaannya dari kecil untuk selalu menjalankan perintah agama. Mama selalu mengingatkan anak-anaknya untuk selalu mengingat Allah dimana pun mereka berada. Hal itulah yang menjadi prinsip Amelia dimana saja dan kapan saja.

"Nah udah selesai sholat nih sekarang saatnya bersih-bersih kamar". Jika ada waktu Amelia selalu menyempatkan diri untuk membersihkan kamarnya sendiri.

Seluruh bagian dari kamarnya ia bersihkan dengan sangat teliti. Dengan berbekal sapu, pel, kemoceng dan lap untuk ia membersihkan kamar kesayangannya itu.

Selesai berberes kamar Amelia turun dari lantai atas dengan membawa alat-alat bersih-bersih yang tadinya ia ambil dari belakang. Lalu ia ke tempat penyucian baju untuk menyucikan bajunya sendiri.

Memang Amelia artis yang sangatlah kaya raya tapi ia tidak pernah malu untuk melakukan pekerjaan rumah. Menurutnya kenapa ia harus malu lagian dia sebagai anak perempuan harus bisa melakukan segala macam pekerjaan rumah. Itung-itung sebagai bekal saat ia sudah menikah nanti.

"Nyuci udah jemur pakaian udah sekarang apa lagi ya, emm nah gue tahu. Mendingan sekarang ke taman belakang olah raga". Ucap Amelia semangat.

"Sekarang lebih baik gue lari pagi dulu keliling nih taman biar sehat". Setelah sampai Amelia langsung lari pagi.

Bisa saja ia melakukannya di taman komplek dekat rumahnya tapi ia terlalu malas untuk hari ini. Lagian nanti dia mesti harus dikerubungi oleh para fansnya. Ia tak mau seperti kemarin hari minggu dia harus lari-lari sendiri karena dikejar-kejar fansnya. Pulang-pulang langsung tepar dan berakhir dengan tidur seharian dan tidak melakukan syuting. Gara-gara itu dia kena marah dari sutradara dan produser.

"Huft capeknya gue tapi masih mending daripada kemarin lari-lari sendiri gak jelas. Sekarang mendingan mandi udah bau asem nih". Lalu ia masuk ke dalam rumah.

"Lia kamu dari mana aja kok keringatan gitu sih". Mama bertanya ketika melihat Amelia sudah masuk ke dalam rumah.

"Eh mama aku tadi abis lari pagi di taman belakang jadinya aku keringetan kaya gini". Balas Amelia ketika ditanya mama kenapa dia berkeringat.

"Ooo gitu yaudah cepetan kamu mandi gih terus sarapan". Mama menyuruh Amelia untuk mandi.

"Oke ma". Sambil mengacungkan jempolnya.

Amelia pun segera pergi ke kamarnya setelah sampai ia langsung mengambil baju dan handuk di lemari yang ada di kamarnya. Setelah itu ia pun masuk ke alamt mandi untuk memulai ritual mandinya. Sebagai seorang cewek Amelia tidak begitu memusingkan soal perawatan atau penampilannya.

"Ah segarnya habis mandi uhh dah wangi deh gue. Sekarang tinggal ngeringin rambut dan rapiin penampilan". Lalu ia mengambil hair dryer yang ada di meja riasnya.

Amelia bukanlah cewek yang ribet makanya dia hanya mengeringkan rambutnya lalu disisir. Setelah menyisirnya Amelia langsung turun ke bawah untuk sarapan bersama mama dan kedua kakaknya. Karena hari ini dia di rumah dia tidak berdandan. Tanpa dandan pun dia tetap cantik alami.

"Pagi ma kak Alfa kak Amar". Sapa Amelia pada keluarganya.

"Pagi juga sayang". Sapa mama.

"Pagi juga princess". Sapa kak Alfa.

"Morning sweetheart". Itu panggilan dari kak Amar untuk Amelia.

"Ma hari ini mama masak apa nih". Amelia menanyakan menu makanan hari ini.

"Mama buat nasi goreng spesial buat kamu sayang". Lalu mama menyodorkan sepiring nasi goreng di hadapan Amelia.

"Ye makan nasi goreng". Meski hanya nasi goreng Amelia sudah sangat bahagia.

Mama yang melihatnya sangat bersyukur memiliki anak sebaik dan seceria Amelia. Ia tak menyangka meski putrinya itu tumbuh tanpa seorang papa disampingnya dia tetap tumbuh menjadi gadis yang sangat baik hati. Walau harta mereka melimpah anak-anaknya tetap ingat untuk berbagi pada orang-orang yang membutuhkan.

Seandainya kamu ada di sini mas kamu pasti senang melihat anak-anak tumbuh menjadi anak yang baik hati dan membanggakan. Maafkan mama sayang mama gak pernah mengatakan kalo papa kalian sebenarnya masih hidup. Rahasia yang selama ini mama sembunyikan dari anak-anaknya.

Mama kenapa ya kok kelihatannya sedih gitu apa ada masalah. Tapi masalahnya apa kayanya mama gak pernah deh ada masalah. Kalo pun ada mama pasti cerita sama anak-anaknya, apa ini karena masalah papa. Ma kapan pun mama ingin mengatakannya di mana papa Amelia akan menunggunya. Kesabaran Amelia sungguh sangat besar.

Jika yang mengalami itu orang lain mungkin mereka bisa saja merasa putus asa bahkan sampai bunuh diri. Tapi seorang Amelia dia akan tetap bersabar ia selalu berpikir positif. Heti Amelia memang sangatlah mulia, dia bukan hanya cantik dari luar tapi juga cantika dari dalam.

Andai mamanya tahu apa reaksi yang akan diberikan oleh putrinya itu pasti dia sangat bangga karena putrinya itu bersikap sangat dewasa. Ia pasti sangat senang karena ia berhasil mendidik anaknya menjadi orang yang berbesar hati menerima segala macam cobaan dengan lapang dada.

Dimana pun papa berada Amelia akan selau mendoakan yang terbaik untuk papa. Selamanya papa tetaplah papa Amelia meskipun papa sudah meninggalkan Amelia dari kecil. Amelia anaknya sangat baik meski hatinya sakit tapi ia tetap mengihklaskannya.

"Mel kenapa kamu kok bengong gak enak ya nasi gorengnya". Mama menyadarkan Amelia yang melamun.

"Eh gak kok ma nasi gorengnya enak banget malah". Amelia menjawabnya dengan gelagapan.

"Terus kalo enak kenapa cuma dilihatin". Ucap sang mama yang heran dengan anaknya ini.

"Gak papa kok ma udah ya Amelia mau makan laper soalnya". Setelah itu Amelia pun memakan makanannya.

Yang lain pun kembali ke aktivitas masing-masing. Yang terdengar hanya suara dentingan sendok yang menggema si ruang makan. Tanpa sepatah kata pun kelaur dari mulut mereka.

Cinta AmeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang