Part 2

2.1K 269 23
                                    

Mark's POV

"Ai'Perth! Apa yang dibilang makhluk hina itu benar?!" Tanyaku saat kami bertiga - aku, Perth, dan Type sampai di taman belakang gedung universitas.

Jujur aku sangat kesal, pertama karena dikampus kami didatangi musuh bangsa kami, kedua karena Perth hampir saja hilang kendali disini - yang tentu saja sangat berbahaya jika sampai ada manusia yang melihat, ketiga saat mendengar makhluk hina itu bilang jika temanku meng-imprint makhluk sebangsanya. Aku yakin Type merasakan hal yang sama denganku. Hanya saja ia tipikal orang yang paling dapat menahan emosi diantara kami bertiga.

"Krab.." jawabnya menghela nafas sambil memijat kepalanya. Aku dan Type saling bertatap muka. Kami benar-benar speechless. Dulu aku pernah mendengar dari kedua orang tuaku jika ada Wolf yang meng-imprint Hybrid dan terjadi perang besar pada saat itu. Lalu sekarang dengan Vampire murni? Aku benar-benar ingin menjedotkan kepalanya karena bertindak bodoh.

"Ai'Perth, kau tahu ini melanggar aturan bukan? Sudah 1000 tahun, leluhur kita berjanji untuk tidak meng-imprint bangsa vampire dan yang sedarah dengan mereka. Kau tau itu bukan?" Ucap Type dengan nada tegasnya. Perth hanya mengangguk. Tentu saja dia sudah tahu tentang peraturan itu, sebulan sekali saat bulan purnama sejak kami lahir, ketua Pack kami akan mendongeng tentang sejarah bangsa Werewolf dan Vampire.

"Werewolf hanya meng-imprint satu kali seumur hidupnya. Itu berarti jika kau tidak menikah dan mating dengannya maka umurmu tidak akan panjang, jika sebaliknya maka akan terjadi perang besar dan kita tidak akan tahu akan berakhir seperti apa.." lanjut Type.

"Jadi sekarang-"

Aku menghentikan ucapan ku saat aku mencium aroma dandelion menenangkan yang semakin lama terasa semakin dekat.

"Sawadee khap P'.." ucap laki-laki yang memiliki aroma itu. Dia laki-laki yang ku lihat didalam gedung olahraga tadi. Baru kali ini ada orang yang bisa membuatku merasa tertarik. Wajah polos dan lugunya, senyum imutnya, bahkan suaranya yang terdengar merdu ditelingaku membuat ku semakin penasaran dengan laki-laki ini.

"P'Type, mahasiswa teknik sudah menyelesaikan tugas yang P' berikan.." ujar laki-laki lain yang berada disebelahnya.

"Hmm. Kalian boleh beristirahat.." Type terseyum ramah kepada dua freshman itu. Cih. 'Tebar pesona' gerutu ku.

"Khob khun kap P'.." ucap mereka berbarengan.

"Eh.. Siapa nama kalian? Aku lupa" pertanyaan Type membuat kedua orang yang hendak pergi itu berhenti.

"Saya Earth dan ini temanku, Gun.."

'Ah jadi namanya Gun..' batinku sambil menatapnya tanpa berkedip. Aku tahu jika ia sempat melirikku beberapa kali dengan wajah bingung. Mungkin dia sedikit risih dengan tatapanku.

"P'Type, aku tertarik dengan club renang. Kapan club renang akan buka pendaftaran untuk freshman?" Tanya Gun dengan suara malu-malu. Aku mendelik tidak suka. 'Kenapa tidak bertanya padaku saja sih?!' Duh. Aku baru ingat, aku tidak ikut club renang T.T

"Besok atau lusa pendaftarannya dibuka. Memangnya kau yakin bisa berenang? Nanti cuma bisa gaya batu lagi.." ejek Type seraya mengusak rambut Gun, membuat Gun mem-poutkan bibirnya.

"Sudah. Sudah. Lebih baik kalian ke kantin, ini sudah waktunya jam makan siang.." aku menarik tangan Type yang berada diatas kepala Gun, dan mengusir Gun dan temannya itu dengan nada sedikit ketus.

"Err.. maaf mengganggu P'. Kami dulu ya.." ucap Gun dibarengin Earth yang memberi salam pamit.

"Tam mai??" Tanya Type dengan wajah bingung saat aku menatapnya dengan kesal.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang