Part 11 (WARNING NC-18)

2.2K 239 39
                                    

Author's POV

"Pomicati.." ucap Plan untuk meneleportasi dirinya dan Mean hingga mereka tiba disuatu tempat dengan padang putih yang ditutupi salju.


Disekeliling mereka tampak beberapa beruang putih dan penguin yang tengah menatap mereka.


Mean mengernyitkan dahitnya melihat keadaan sekitarnya.



"Auu.. Khor thot krap.. sepertinya aku salah berteleportasi. Lebih baik kita pindah segera krap.." ucap Plan seraya cengegesan dan mengaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.



"Pomicati.."


Sekarang mereka malah berada diatas gurun pasir yang sangat panas dan diujung sana terdapat seseorang yang tengah menaiki seekor onta.


"Heheh.. Salah lagi krap..." Plan menatap kikuk kearah Mean.


"Kau bisa serius tidak..?" Desis Mean.


"Chai.. chai.. kali ini tidak akan salah krap.. Sabar na?" Plan menarik nafas panjang dan berkonsentrasi penuh pada kekuatannya.


"Pomecati!"


Kini mereka berada didalam sebuah bar dengan musik DJ yang sangat keras. Mean mengeraskan rahangnya dan memejamkan mata, berusaha untuk meredam emosinya karena Plan yang membawanya ketempat-tempat yang tidak berguna.



Plan memukul kepalanya dan mengerutu kesal, 'duh aku bodoh sekali sih!' Makinya pada diri sendiri.



"Tampan.. mau berdansa dengan ku?" Seorang wanita berpakaian sexy tiba-tiba datang dan berusaha menggoda Mean. Mean hanya memandang wanita itu dengan datar.



"Maaf kami sedang buru-buru.." ucap Plan seraya menarik Mean keluar dari bar itu dengan segera.



Setelah sampai diluar bar, Mean melepas paksa pegangang Plan dipergelangam tangannya.



"Hei bodoh! Sebenarkan kau niat membantuku tidak? Sedari tadi kau mengantarku ketempat-tempat yang tidak berguna!" Maki Mean.



"Khor..thot... se-sebenarnya..." Plan mengantungkan perkataannya seraya berfikir apakah ia harus memberitahu rahasianya pada pria didepannya atau tidak.


Mean menaikkan salah satu alisnya dan menatap Plan dengan tatapan menyelidik.


"Aku masih belum bisa mengendalikan kekuatanku yang satu itu.." jelas Plan dengan raut wajah bersalah.


"Tapi tadi siang kau bisa membawaku kembali dengan benar.."


"Itu hanya kebetulan saja.."


Mean menjambak rambut belakangnya seraya mengerang kesal.


"Hybrid bodoh!" Pekiknya.


"Hei! Jangan mengatai ku bodoh. Aku hanya kurang pintar saja!"


"Sama saja!" Mean memutar kedua bola matanya dengan jengah lalu berjalan meninggalkan Plan.


"Hei.. Jangan tinggalkan aku! Ayo kita coba sekali lagi krap. Aku akan mengerahkan seluruh tenaga ku. Aku yakin jika bersungguh-sungguh kita akan berhasil" cerocos Plan berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Mean. Sedangkan Mean tetap berjalan tidak peduli dan tidak menghiraukan ocehan Plan.




------------------------------------------------------------------

Sementara di tempat lain,


FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang