Part 18

1.1K 179 57
                                    

📌Hello maaf ya suka lama update. Aku hilang ide buat FF ini.
📌Enjoy ya!


Author's POV


Kini hampir seluruh Pack berkumpul dan berjaga-jaga disekitar hutan dimana terakhir kali para Vampire menampakkan diri. Mereka bergantian berjaga siang dan malam, menelusuri setiap pintu masuk desa untuk memastikan tidak ada musuh yang menyusup secara tiba-tiba.


Plan, satu-satunya Hybrid yang  ikut menunggu didalam hutan dan membantu para Werewolf berjaga-jaga. Giant's Pack sepakat untuk bekerja sama dengan Plan sambil menunggu bala bantuan datang dari klan Hybrids.



"Ai'Plan.. Khob khun khap na.." Perth menghampiri Plan yang tengah bersantai- menyenderkan punggungnya pada batang pohon besar. Perth ikut duduk disebelahnya.



"Ei. Tidak perlu berterimakasih. Ai'Saint adalah teman pertama ku di Bangkok, jadi aku ingin menolongnya. Lalu kau kan dekat dengannya, jadi aku juga akan menolongmu.." balas Plan seraya menepuk punggung Perth. Perth hanya tersenyum tipis lalu memperhatikan kawanannya yang tengah sibuk berdiskusi.



"Entah mengapa aku sangat khawatir sekarang. Aku takut jika mereka benar-benar berperang karena kesalahanku.." cicit Perth- masih memandangi kawanannya.


"Kita harus berusaha agar peperangan ini tidak terjadi khap.." Perth mendesah frustasi mendengar ucapan Plan. Dalam hati ia sangat ragu jika peperangan bisa dihentikan. Ia sangat tahu betapa Werewolf sangat membenci Vampire, dan ia yakin begitu juga sebaliknya. Apalagi yang akan datang kemari adalah petinggi Vampire, sudah jelas bukan jika mereka datang bukan hanya sekedar berkunjung?



"Kau harus berfikir positif Ai'Perth. Kita masih punya banyak cara untuk mencegah peperangan ini.." lanjut Plan- berusaha menenangkan kekhawatiran Perth.



"Ai'Plan. Bagaimana jika kau mengantarkanku ketempat mereka?" Tiba-tiba saja ide terlintas dipikirannya.


"Mai. Itu sama saja dengan bunuh diri krap.." tolak Plan dengan tegas.


"Satu mati lebih baik daripada lebih banyak yang terluka khap.." Plan menggelengkan kepalanya. Bagaimana mungkin ia tega menyerahkan temannya ke kadang musuh?


"Ayolah. Akan lebih baik jika aku menyerahkan diri daripada mereka kemari dan menghancurkan Pack kami.." tuntut Perth.

"Aku bilang ti-" ucapan Plan terhenti saat merasakan angin berhembus dengan kencang, bahkan langit mulai menggelap dengan tiba-tiba. Perth dan kawanan lainnya berhentik sejenak dan memperhatikan sekitarnya.


"Mereka akan segera tiba krap.." Plan bisa merasakan hawa gelap dan menyeramkan perlahan mendekati mereka, Plan sangat membenci situasi seperti ini.


"Cepat evakuasi penduduk kedaerah yang sudah ditentukan! Sebagian lagi menunggu disini!" Perintah Tae- pemimpin Giant's Pack.

Godt, Off, Singto, Tae, Perth, Plan, Mark, dan Type berdiri dibarisan paling depan sementara beberapa Alpha dan Beta berbaris dibelakang mereka seraya bersiaga.


Plan menoleh kearah Perth, guratan kekhawatiran terlihat jelas pada wajahnya. Plan berdoa dalam hati agar orang tuanya segera datang.

♧♧♧♧♧



Earth's POV

"Ao. Kenapa kita semua harus mengungsi?" aku menatap Gun dengan bingung, kedua kakiku masih tetap berjalan dengan cepat sesuai intruksi yang diarahkan pria yang kudengar memiliki nama Kimmon. Kedua orang tua P'Mark juga berada didekatku, namun aku tidak melihat P'Mark dan P'Type sejak tadi.


FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang