Hidupnya sempurna. Perfect. Perfecto. Pokoknya plus, plus, plus. Bukan 18 plus, plus ya! ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Lahir di keluarga yang kaya raya dengan gedung-gedung perusahaan yang tinggi. Memenangkan banyak medali emas karena kemampuan larinya dalam bidang atletik. Prestasi yang diatas rata-rata, penampilan yang keren sekaligus membuat para kaum hawa menjerit setiap dia lewat karena banyak yang berpendapat dia mirip oppa-oppa boyband. Padahal menurut Chii sendiri, Gusion mirip S*h* L** yang ada di webt**n. #plak
Banyak yang mengira Gusion itu bukan manusia karena terlahir dengan sempurna. Banyak para cewek mendekatinya dan berusaha ingin menjadi pacarnya. Mulai dari kaum populer sampai rakyat jelata rela melakukan apapun asal menjadi pacarnya.
Rombongan temannya pun juga bukan dari kalangan biasa. Alukerad—ehm, maksud Chii Alucard yang juga populer satu sekolah dengannya dan Zilong yang sekolah di negeri para panda imut-imut tinggal.
Hari ini dia sedang menggantikan jadwal Alucard latihan basket. Dia tengah mendribble bolanya dan melihat timnya menyebar membuat strategi. Dengan cepat, ia mengoper pada Hayabusa yang berdiri tidak jauh darinya lalu berlari kearah lain.
"Oper! Oper!" seru Saber yang kini berlari kearah ring. Hayabusa berlari sambil mendribble bolanya namun dihadang oleh musuh. Dia segera melakukan pivot dan mengoper kearah Martis.
Kini suara sorakan dari tribun penonton berganti kearah Martis yang cukup populer karena bentuk tubuhnya yang hawt. Cowok itu berlari menghindari segala hadangan dan mengoper pada Saber. Kemudian Saber menangkap bola itu sebelum musuh menangkapnya. Dia melirik Gusion yang tidak jauh darinya dan segera melakukan gerakan tipuan dari belakang.
Gusion langsung menangkapnya dan melakukan shooting kearah ring. Bola masuk ke dalam ring!
Jeritan penonton dari tribun kembali terdengar, terutama cewek-cewek yang melihat Gusion terlihat keren setelah melakukan shooting.
"Kyaaaaaa! Oppaku kereeeeen!"
"Tatapanmu membakarku oppa!!"
"Gilaaaa! Keringatnya seksi ya?"
Segala teriakan aneh dan absurd dari cewek-cewek di tribun pun membuat para cowok menatap Gusion datar.
"Gila, man! Lu padahal cuma gantiin si Alukampret itu. Tapi lu yang dapet segala perhatian cewek-cewek di tribun." Saber menggeleng tidak percaya setelah pertandingan selesai.
"Yee, lu gak tau aja si Gojek ini yang bikin cewek-cewek teriak gila macem emak-emak butuh sembako. Gak kaget lagi gue lihatnya," Hayabusa mendengus sambil menghapus keringatnya dengan handuk yang diberikan pacarnya.
"Tapi, kok lu gak pernah pacaran ya sen? Padahal banyak cewek-cewek ngantri buat jadi pacar lu?" tanya Martis penasaran tengah duduk sambil mengipasi dirinya dengan kaus basketnya.
Si topik pembicaraan hanya diam saja habis meneguk air mineral. Dia menghapus jejak air dari bibirnya membuat cewek-cewek dari tribun terdekat maupun cewek-cewek cheerleaders memekik kencang.
"Seksi!"
"Hot!"
"Kipas-kipas!"
Saber yang mendengar itu merasa lama-lama feromon Gusion itu membuat para cewek-cewek semakin menggila.
"Berisik!" Hanya itu yang dikatakan Gusion sambil membawa barang-barangnya."Gue duluan,"
Fanny yang baru datang untuk memberikan air minum untuk para pemain basket merasa kaget melihat Gusion telah pergi. Manajer bagian basket itu mendekati Saber yang tengah tersenyum sumringah melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Hearts [END]
RomanceMereka berdua sekolah di tempat yang berbeda. Mereka berdua beda angkatan. Namun, mereka berdua sama-sama populer dan prestasi mereka tidak bisa diremehkan. Karena terkenal dengan dingin dan pendiamnya saat berinteraksi, mereka berdua dijuluki es ba...