Chapter sebelumnya kan doki-doki, sekarang chapter ini bikin mewek dikit kalian gapapa ya :')
Chii lagi bikin cerita ini mendadak lagu ini muncul bikin Chii tambah mewek :'')
Diputernya pas di scenenya Lele lagi sedih aja :'')
Oo.oO
Sosok iblis muncul di depan layar membuat Odette dan Layla refleks berteriak kencang membuat para laki-laki menutup telinga. Tetapi yang membuat para laki-laki jengkel adalah Lancelot ikut berteriak bersama Odette dan Layla.
"Berisik bego, justru teriakan lo lebih serem di bandingin teriakan cewek-cewek nonton tuh di film!" tunjuk Clint kearah suster Irene yang tengah berlari menuju jalan keluar agar tidak terhisap masuk ke pintu dimana iblis biarawati itu berdiri.
"Tapi emang beneran serem, geblek!" Lancelot melempari pacar Layla itu dengan popcorn yang dibuat untuk menonton film populer baru keluar akhir-akhir ini.
Gusion hanya diam memperhatikan pertengkaran dua cowok yang duduk di dekatnya saling melempar-lempar butiran popcorn sedangkan kekasih mereka sedang menonton dengan mengintip film dari bantal sofa yang mereka pegang.
Tak lama kemudian muncul Lesley dari arah dapur membawa camilan. Mata mereka tidak sengaja saling bertatapan. Gusion segera melemparkan seringai licik kearahnya yang membuat Lesley tanpa sadar menabrak dinding di depannya.
Duk!
"Ya ampun, Ley! Kamu gak apa-apa?" tanya Odette ketika mendengar suara Lesley menabrak dinding cukup keras sehingga mencuri segala perhatian mereka.
"Engga, gak apa-apa kok." Lesley mengusap keningnya yang sedikit memerah karena menubruk dinding di depannya.
"Makanya jalan lihat-lihat! Aku gak nyangka kamu ternyata takut sama film ini sampe nabrak tembok." ceramah Layla yang segera menaikkan bantal sofanya ketika sosok iblis mulai terlihat di layar.
Perempuan itu hanya menggerutu kemudian duduk di sofa yang masih kosong. Kebetulan sofa yang kosong itu berada di sebelah Gusion. Dia beralih memilih duduk di lantai saja dan ikut menonton bersama mereka.
Gusion tersenyum geli melihat Lesley sedang menghindarinya, kemudian teringat kejadian dimana saat ia mencium perempuan yang sedang duduk di lantai tersebut.
Sebenarnya ia juga tidak menyangka akan menciumnya seperti itu. Gusion akui pikirannya saat itu sedang tidak sinkron dengan hatinya karena Claude yang sempat menggoda Lesley. Itu membuatnya terganggu dan terus memikirkannya.
Kemudian, hal itu berlanjut ketika Lesley mengatakan husbundonya sudah ganti. Dia menjadi semakin kesal dan dipenuhi emosi karena merasa bodoh melakukan hal yang sia-sia sehingga tanpa sadar dia sudah lepas kendali menciumnya.
Menciumnya tepat di bibirnya Lesley.
Gusion menghembuskan napasnya. Sekarang setelah merekam ulang kejadian tadi sebenarnya dia sudah melakukan kesalahan padanya. Entah apa yang Lesley pikirkan saat melihat dirinya seperti itu. Dia merasa bersalah telah membuat cewek itu tidak nyaman didekatnya.
Tetapi, anehnya dia tidak merasa bersalah telah mencium Lesley.
"Lesley, duduk sini." pinta Gusion menepuk ruang yang kosong di sisinya. Lesley yang sedang memakan keripiknya hanya menatap Gusion seolah lelaki itu sudah gila.
"No."
"Kenapa?"
"Nothing." Lesley beralih menonton film yang masih menunjukkan suster Irene sedang mengobrol dengan suster lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Hearts [END]
RomanceMereka berdua sekolah di tempat yang berbeda. Mereka berdua beda angkatan. Namun, mereka berdua sama-sama populer dan prestasi mereka tidak bisa diremehkan. Karena terkenal dengan dingin dan pendiamnya saat berinteraksi, mereka berdua dijuluki es ba...