4. I'm not her type

1.9K 122 29
                                    

"He's not even my type."-Lesley Vance.

***

Setelah adu tatap tanpa henti sekaligus saling memanggil nama mereka masing-masing. Odette segera memecahkan suasana canggung tersebut.

"Lesleeey! Ya ampun baru ditinggal sebentar ke Yunani. Aku udah dapet kabar dari Selena kalau kamu drop dan dibawa ke rumah sakit." Odette memeluk sahabatnya erat sambil mewek tanpa henti membuat Lesley berusaha melepaskan pelukannya.

"O-Odette!! Ak-Aku tid-dak bisa bernap-" Lesley terbatuk pelan setelah Odette segera melepaskan pelukannya. Cewek itu menatap Odette dengan tajam mengetahui temannya itu nyaris membunuhnya.

"Aku harap kamu cepet sembuh." Odette masih menatapnya dengan mata berkaca-kaca penuh drama membuat Lesley meragukan dirinya benar-benar khawatir atau tidak."Kamu sudah makan?"

Lesley melirik segala makanan yang terkumpul di atas meja kecil di kamarnya ini."Belum." jawabnya jujur.

"Kalau begitu ayo kita makan!" Odette tersenyum sambil bertepuk tangannya dengan gembira."Harley, Nana. Kalian juga mau makan?"

"Aku mau!" Nana langsung berseru penuh antusias.

"Eh? Nana, kamu barusan ma-uph!" Nana langsung menutup mulut Harley dengan tangannya. Perempuan itu menatap Harley dengan sorot mata mengancam.

"Aku mau kita makan di kantin aja." Lesley beranjak dari ranjangnya membuat Odette segera menahannya.

"Kamu kuat mau makan disana? Kamu kan masih sakit." Odette tidak mau Lesley kenapa-kenapa jika temannya itu drop lagi.

"Justru aku gak betah disini terus." Lesley menghela napasnya karena dirinya ditahan agar tidak turun."Odette!" panggilnya dengan nada mengancam ketika Odette masih memegang bahunya. Berusaha menahan dirinya untuk turun.

"Baiklah kalau itu mau kamu, Lesley." Odette tersenyum geli menyadari Lesley tidak suka ditahan seperti ini.

"Sen, bantu Lesley jalan ke kantin."

"Kenapa gue?" tanya Gusion yang heran malah dirinya yang ditunjuk. Padahal dia daritadi tidak ikut campur para perempuan itu sepertinya.

"Pake nanya lagi, udah sih bantu Odette. Dasar laki modal tampang doang,"

Gusion hanya melirik Lancelot tajam ketika melihat cowok itu menghampiri Odette dan meminta pacarnya agar membiarkan Lesley bersama Gusion ke kantin. Mendengar itu Lesley mengangkat alisnya tidak percaya.

"Kalau begitu aku serahkan sama kamu, ya Gusion!" ujar Odette dengan senyuman penuh arti namun penuh sarat akan sesuatu membuat Gusion dan Lesley yang melihatnya curiga.

"Kenapa aku sama dia, det? Kamu gak mau bantu aku?" tanya Lesley setelah memijakkan kakinya beralaskan sandal rumah sakit. Cewek itu berdiri sambil berpegangan pada tiang infusnya.

"Oh, aku bantu kamu kok." Odette terkikik pelan di balik rangkulan Lancelot. Dia melirik temannya dari bahunya."Aku bantu kamu pesanin makanan di kantin ya!"

Mendengar itu, Lesley rasanya mau mencoret nama Odette dari daftar pertemanannya. Mana mungkin temannya itu bisa seenaknya menyerahkan dirinya pada orang yang tidak dikenalnya?

Dasar pengkhianat!

Gusion sebenarnya ingin pulang saja karena merasa urusannya telah selesai. Tetapi melihat perempuan berambut merah itu berjalan santai menuju pintu, ia bergerak mengikutinya dari belakang. Rasanya tidak mungkin ia meninggalkan perempuan yang baru saja dia tolongi berjalan-jalan sendirian.

Cold Hearts [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang