The Boy is My Husband {END}

#1

Ff ini hanya karangan semata. Seluruh pemain didalam ff unfaedah ini bukan milik mamang. Mamang hanya menggunakan nama mereka saja. Bagi yang tak menyukai pairing SINRIN, silahkan enyah dilapak ini. Terimakasih.

~☆~

The Boy is My Husband

.

.

.

.

.

.

Happy Reading!




●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

"Apaaaa!???"

"Appa sudah buat perjanjian sebelum meminjam uang pada tn.hwang"

"APAAAAA!???"

"Maafkan appa harus mengorbankan satu diantara kalian berempat untuk menjadi istri tn.hwang"

"APAAAAAA!!????"

"Appa khilaf. Ini demi kesembuhan ibu kalian. Lagipula, kalau diantara kalian bersedia menjadi istri tn.hwang, appa rasa tidak buruk juga-"

"TIDAK ADA DIANTARA KAMI!"

"Yaa! Kalian mau appa mati digantung tn.hwang huh?"

Keempat anak dari tn.jung tiba-tiba terdiam, berubah raut wajah dari marah menjadi kusut. Mereka belum mau menjadi yatim piatu apalagi sampai appa mereka tewas meninggalkan hutang. Ahh.. tetap saja salah satu dari mereka mau tak mau harus jadi suami tn.hwang yang katanya baik hati dan kaya raya itu. Tewas atau tak tewasnya ayah mereka.

"Kami harus diskusi dulu" tukas anak tertua. Membawa ketiga adiknya memasuki kamar bertulis Yerin & Eunha.




BLAM!




"Jadi bagaimana? Eunha. Kau saja yang menikah dengan tn.hwang itu" si sulung berkata enteng sekali.

"Enak saja. Harus nya ini tugas anak sulung" tolak eunha.

"Benar juga. Harusnya kau yang menikah dengan tn.hwang " lanjut anak ketiga. Sebut saja umji.

"Lagipula yerin unnie sudah waktunya menikah" kali ini somi sebagai anak bungsu menimpali.

"Aku memang ingin menikah. Tapi bukan karena sebagai bahan jaminan hutang" ucap yerin.

"Tak ada cara lain. Kita gunakan cara alternatif!" Ujar eunha.

Mereka berempat segera bersiap sedia mengambil posisi dengan kepalan tangan mengudara tinggi. Saling bertatap sengit itu sudah pasti.



"HIYAAAAAAAAAAA!"

"Batu Kertas Gunting!"

Sisulung mengerjapkan mata, senyum berdasarkan rasa terpaksa jelas menjadi hasil penentu siapa yang mau tak mau harus menjadi istri tuan besar hwang.