#21

1.1K 139 54
                                    

~☆~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~☆~

Happy Reading!

~☆~

➖🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥➖
  
  
   

"Baekhyun! Lebih cepat lagi! Kita harus menyusul Tuan muda Kim!"

"Inih.. hhh sudah hah huh.. cepat.. hahhh Nona muda Yerin hah.. hah.."

"Kalau kau mengendarainya seperti ini bagaimana kita bisa mengejar mereka!"

"Sebe..narnya hah.. kita sudah ketinggalan jejak.. hahh hahh mereka.. hahh hahh... kita menggunakan sepeda, Tuan muda Kim menggunakan mobil.. hahh.. hahh... Aigooh.. kakiku mauh.. copothh hah.."

Yerin langsung terdiam tak lagi protes sedangkan Baekhyun langsung menghentikan laju sepedanya sembari mengatur nafas dalam-dalam. Kaki Baekhyun juga rasanya mau lepas harus mengayuh sepeda secepat yang ia bisa guna menyusul Sinb ke gudang pabrik lama di ujung kota. Tadinya Yerin meminta untuk ikut bersama Sowon dan Yoong. Akan tetapi Sowon melarangnya dan menyuruhnya untuk tetap berada dirumah. Kendati demikian, Yerin tetap juga tak mengindahkan larangan Sowon dan kini ia justru meminta Baekhyun untuk mengantarnya menyusul Sinb.

Pada awalnya, Baekhyun menyarankan untuk menggunakan motornya saja. Namun Yerin tak mendengar saran Baekhyun dan malah mengambil sepeda digarasi. Alhasil mereka malah ketinggalan jejak mobil Sowon. Nah! Lalu salah siapa?

"Ja-jadi ini salahku?" Yerin mengerjapkan mata sejurus telunjuk meunjuk diri sendiri.

"Nona muda Yerin. Lebih baik kita pulang saja. Saya yakin, Tuan besar Hwang juga keluarga Nona muda Choi tentu sudah menelfon polisi untuk menyelamatkan Nona muda Choi" saran Baekhyun.

'Aku tak ingin perduli. Tapi Sinb... Bocah itu... Aku khawatir' batin Yerin kalut.

Yerin menggigit bibir bawah ragu. Tapi perasaannya tiba-tiba saja khawatir pada Sinb. Ia sendiri tak mengerti kenapa. Ia juga takut jika sesuatu yang buruk menimpa bocah menyebalkan itu.

"Kita kerumahku saja. Palli!" Titah Yerin.

"Ta-tapi nona muda Yerin-"

"Aih PALLIWA! Atau ku adukan pada Nayeon kalau-Hiyaaaaa!!"

Yerin langsung memegang erat pinggang Baekhyun, kala Baekhyun tanpa aba-aba mengayuh sepeda begitu bersemangat.
  
   
   
   
   
Begitu sampai dirumah orangtuanya, Yerin bergegas mengetuk-tidak tidak. Lebih tepatnya menggebrak pintu rumah begitu keras. Apa yerin bernafsu ingin menjebol pintu rumahnya itu?

The Boy is My Husband {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang