#29

1.5K 156 94
                                    

~☆~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~☆~

Happy Reading!

~☆~


🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥➖
  
  
  
Langkah lincah Yerin tak cukup cepat menahan Sinb pergi. Usahanya menyusul Sinb sia-sia. Bahkan sekedar mengutarakan satu patah kata sekalipun. Yerin hanya memandang kepergian Sinb semakin lama semakin hilang dari pandang mata bulan sabitnya dan berakhir dengan aliran sungai dipipi. Harusnya Yerin bisa lebih cepat menyadari sebelum mereka membawa Sinb. Penyesalan menjadi satu-satunya yang Yerin dapatkan hari ini.

Ketika senja mulai memudar menyambut malam, usikan pertama ingatannya tentang si bocah Hwang adalah kamar ini. Kamar yang belakangan ini membuatnya yakin akan tetap disamping Sinb. Sekarang Yerin ingin mentertawakan diri sendiri. Miris mengetahui bahwa belum ada satu minggu menikah dengan Sinb dan belum ada satu hari Sinb pergi darinya, hatinya mulai merasakan rindu.

Tergerak tangan kanan Yerin menyapu sisi kosong disampingnya. Dimana Sinb biasanya berbaring disebelahnya. Terlelap seperti bayi menggemaskan.

Sempat Yerin berkali-kali menghubungi Sinb melalui ponsel. Namun ketika paman Heechul mengatakan kalau semua itu percuma sebab paman Heechul yakin bahwa keluarga tuan muda Hwang dari mendiang ibunya tak akan membiarkan keluarga Hwang termasuk Yerin menghubungi Sinb. Saat itu Yerin berpendapat bahwa mulai hari ini dan ntah sampai kapan, ia akan menunggu Sinb hingga kembali bersamanya lagi. Ya.. ntah kapan itu akan terjadi.

"Lebih baik menunggumu menyelesaikan sekolahmu dibanding terpisah jauh seperti ini. Menunggumu tanpa kejelasan apapun benar-benar menyiksa. Kau akan kembali kan?"

Satu persatu tentang si bocah Hwang bermain di dalam pikiran. Mengingatkannya tentang Sinb yang menyebalkan, Sinb yang selalu membuatnya kesal, Sinb yang terkadang bertingkah manis dan menggemaskan, dan Sinb yang berkata akan melindunginya dan ingin selalu berada didekatnya.
  
   
...
  
   

"Lebih baik aku jadi mayat daripada kau yang terluka, bodoh! Aku tidak ingin kau celaka!"

"Aku hikss.. tak perduli kemewahan atau harta bendaku.. Hikss.. aku rela kehilangan itu semua.. hiks... Eurggtt... Ak-hiks.. aku tak butuh itu semua.. Hikss.. Hikss.. Aku hanya ingin kau bersamaku.. hikss.. Yerin.. "

"Kalung itu... Cincin itu... dan juga Jung Yerin sekarang saling terhubung. Itu sudah cukup bagiku. Artinya, kau juga sudah terhubung denganku. Aku tak perlu khawatir lagi. Justru aku tak akan membiarkan siapapun merampasnya darimu. Karena aku juga akan melindungimu"

"Dimatamu aku hanya seorang bocah yang menyebalkan. Yang tidak kau ketahui, bocah menyebalkan ini terlanjur memilihmu untuk dilindungi sampai denyut nadi berhenti. Bocah menyebalkan ini memang tidak mengerti apa itu kata cinta. Yang bocah menyebalkan ini tau, dia hanya ingin bersamamu"

The Boy is My Husband {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang