#30

1.9K 149 97
                                    

~☆~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~☆~

Happy Reading!

~☆~

➖🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥🐱🐥➖
 
 
 
  
  
Yerin tersenyum sendiri membaca surat diselembar kertas. Bukan dari kiriman seseorang. Hanya tulisan tangannya sendiri. Satu paragraf panjang tentang isi hatinya. Lihai jemarinya melipat-lipat kertas bertulis susunan kalimat perkalimat yang berasal dari lubuk hatinya agar membentuk sebuah perahu kertas, lantas meletakannya dipermukaan sungai han. Walau sulung Jung tau perahu kertas tertulis curahan hatinya untuk si bocah Hwang tak akan sampai pada si pemilik hatinya yang kini di california sana.

Yerin sungguh merindukan si bocah setan itu. Tuan muda Hwng berhasil memberi efek besar untuk hari-hari Yerin. Dan ketika bocah setan itu pergi, rasanya ada yang kurang.

Bukan keharusan memikirkan kehendak diluar akal sehat. Mengharapkan waktu berputar kebelakang tepat disaat Sinb akan pergi, kemudian ia akan memperbaiki semuanya dengan cara mendatangi Sinb lebih cepat dan menahannya pergi atau mengutarakan apa yang ia sampaikan sebelum Sinb pergi, tentu saja mustahil. Kehendak yang mustahil. Daripada itu, lebih baik Yerin menikmati hari-hari nya dengan kesibukan yang menyenangkan. Misalnya mengurus toko bunga Sunflower setelah ia memilih berhenti menjadi guru dan mengurus tanaman bonsai milik tuan muda Kim. Terlebih semenjak Leeteuk haraboji dan Sora halmeoni kembali ke New York, Yerin juga pulang kerumah orangtuanya. Menetap dirumah besar keluarga Hwang-Kim hanya akan membuatnya semakin rindu dengan sitengil bocah setan alias tuan muda Hwang.

"Nona muda Yerin.. Apa anda sudah selesai?"

Yerin menoleh kebelakang. Menghela lalu mengangguk "Sudah berapa kali ku katakan untuk tak perlu formal denganku, Yoongie oppa. Aish jinjja" keluh Yerin.

Yoong tercengir lebar "Kebiasaan. Maklum Yerin-ah. Oh ya.. bisa kita pulang sekarang? Istriku barusan menelfon" kata Yoong.

Benar juga. Tadinya Yerin tak berniat mengunjungi sungai Han dipetang hari begini. Ini gara-gara mengingat kenangannya dengan Sinb disini. Huhuhu. Yerin benar-benar rindu dengan suami paudnya itu.

Setelah diantar pulang oleh Yoong, Yerin mendapati tiga sosok lelaki konglomerat duduk disofa keluarganya. Tuan muda Kim, Tuan muan muda Choi dan juga Tuan muda Chou. Tiga lelaki itu tersenyum menyambut Yerin pulang. Agak aneh mengingat Sowon merupakan orang yang senang dengan kesibukan hingga lupa waktu. Kalau tuan muda Choi, lelaki berperawakan tinggi berkulit putih itu sudah bisa ditebak maksud dan tujuannya berkunjung kerumah mereka. Melihat Umji tengah mendelik sinis melirik Yuju, jadi Yerin tak perlu heran lagi. Untuk Tzuyu, memang semalam ia mengirim chat kalau hendak datang berkunjung. Tapi Sowon? Semenjak Yerin memilih pulang kerumah, tuan muda Kim jarang datang kerumah mereka. Terakhir kali tiga bulan yang lalu kalau tak salah. Itu pun karena mengantar Eunha pulang. Setelah itu tak ada lagi. Jika pun ada, Sowon hanya akan singgah sebentar di toko bunga Sunflower. Jadi, apa yang membawa Sowon berkunjung kerumah mereka?

The Boy is My Husband {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang