Part 1

2.9K 416 93
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Wendy tiba di Incheon Airport tepat pukul 12 siang. Setelah makan siang terlebih dahulu di sebuah kedai mie, Wendy menyewa taksi untuk mencari sebuah apartemen murah yang akan ditinggalinya selama 4 bulan.

"Mau kemana, nona?" tanya supir taksi ramah.

Wendy terdiam sejenak. Sepertinya akan lebih berguna jika bertanya kepada supir taksi ini. Mungkin beliau tahu apartemen murah di Kota Seoul.

"Begini, pak. Saya sedang mencari apartemen murah yang letaknya tidak jauh dari Universitas Seoul. Kira-kira ada tidak ya, pak?" tanya Wendy.

"Universitas Seoul?" si bapak supir nampak mengingat-ngingat. "Oh, saya ingat. Ada sebuah apartemen di dekat Universitas Seoul. Pemiliknya kalau tidak salah bernama Pak Sooman."

"Saya pernah mendengar dari salah satu penumpang kalau harga sewanya tidak mahal." lanjut si bapak supir.

Wendy tersenyum sumringah mendengarnya. "Kalau begitu bisa antarkan saya ke sana, pak?"

Supir taksi itu mengangguk. "Tentu saja, nona."

Taksi pun berjalan menuju lokasi apartemen murah milik Pak Sooman. Tidak memakan waktu lama, mereka sampai di sana.

"Wah, aku bisa melihat gedung Universitas Seoul dari sini." gumam Wendy ketika kedua matanya melihat sebuah gedung tinggi dengan palang bertuliskan Universitas Seoul. "Ternyata memang dekat sekali dengan kampus."

"Ini, pak." Wendy menyerahkan sejumlah uang kepada supir taksi. "Terima kasih banyak ya, pak."

"Sama-sama, nona. Semoga lancar studinya."

"Ah, terima kasih, pak."

Wendy menutup pintu taksi dan mengamati bangunan apartemen dengan seksama. Kedua matanya membelalak melihat keadaan apartemen yang sangat kumuh itu.

Cat tembok mulai mengelupas, di beberapa bagian tembok terdapat retakan, di sudut bangunan terdapat sarang laba-laba, ada sekitar 2 bohlam lampu yang retak. Selain itu, terdapat coretan dan tulisan random di tembok, sepertinya perbuatan orang iseng.

Pantas saja harga sewanya murah.

Seketika Wendy jadi menyesal. Apa sebaiknya pindah apartemen saja? Tapi letaknya sangat dekat dengan kampus.

"Permisi, sedang mencari apa ya?" Wendy hampir terlonjak kaget ketika pundaknya disentuh oleh seseorang. Gadis cantik itu menoleh dan mendapati seorang wanita paruh baya di belakangnya.

Wendy tersenyum tipis. "Begini, bu. Saya sedang melihat-lihat apartemen ini. Saya berencana tinggal sementara di sini."

"Kamu ingin tinggal di sini?" tanyanya histeris.

Wendy mengangguk. "Iya, bu." lalu dahinya berkerut, heran melihat reaksi si ibu. "Memangnya kenapa, bu?" tanya Wendy heran.

Kedua mata si ibu bergerak dengan cepat ke kiri dan kanan, seperti sedang waspada terhadap sesuatu. Kemudian beliau melambaikan tangannya, mengisyaratkan agar Wendy mendekat.

▶The Neighbor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang