Part 5

2K 339 102
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Sejak Wendy mengunjungi kamar Sehun, Yoongi, dan Chanyeol, teror terhadap dirinya seolah hilang bagai ditiup angin. Keadaan kembali normal seperti saat pertama kali Wendy menginjakkan kaki di apartemen.

Namun hal ini justru membuat Wendy semakin curiga jika salah satu dari ketiganya adalah pelaku peneroran tersebut. Mungkinkah itu benar? Atau hanya perasaan Wendy saja? Entahlah, yang pasti setidaknya Wendy masih punya kesempatan untuk menyelidiki kasus kematian Jisoo dan Jennie yang sampai saat ini masih buntu.

Paginya, Wendy sudah siap untuk kuliah. Setelah kunyahan roti di mulutnya berakhir, Wendy segera meminum susu dan menyampirkan ransel di punggung. Kemudian dia memakai sepatu dan keluar dari apartemen.

Suasana di depan kamar begitu sepi. Biasanya ada Sehun yang berdiri santai di balkon dan akan bertanya padanya untuk sekedar basa-basi. Selain Sehun, ada juga Yoongi yang selalu membuang sampah setiap pagi dengan wajah datar dan masuk setelah bergumam menanggapi sapaannya. Lalu terkadang Chanyeol akan muncul secara tiba-tiba dengan senyum lebar dan menyapa Wendy dengan genit. Tetapi pagi ini, Wendy tidak melihat mereka.

Wendy mengerutkan dahi. Dia merasa semenjak dia berkunjung, mereka berubah. Maksudnya, mereka seperti menghindar darinya.

Tidak mau ambil pusing, Wendy segera berangkat kuliah. Kaki mungilnya melangkah santai menuju lift. Wendy menekan tombol lift dan masuk ke dalam.

Sesampainya di lantai dasar, Wendy segera melangkah ke pintu utama. Di sana dia melihat seseorang berjalan masuk ke dalam apartemen. Wendy tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup masker hitam dan dia memakai jaket bertudung. Orang itu awalnya berjalan dengan tenang. Namun ketika berpapasan dengan Wendy, orang itu langsung mempercepat langkahnya dan buru-buru masuk ke dalam lift.

Wendy menoleh ke belakang, memandangi orang aneh itu sampai dia naik lift. Wendy sengaja menunggu lift berhenti karena penasaran orang tadi mau ke lantai berapa.

Lift berhenti di lantai 20. Wendy mengerutkan dahi. Berarti orang tadi salah satu penghuni di lantai 20 juga. Tapi yang tinggal di sana kan hanya dirinya, Chanyeol, Sehun, dan Yoongi. Atau mungkin orang tadi adalah salah satu dari mereka. Tapi jika begitu, pasti mereka akan menyapa Wendy kan? Apalagi Chanyeol yang kelihatannya sangat pecicilan di depan gadis itu.

Wendy mengangkat bahu lalu berjalan keluar dari apartemen. Tidak ada gunanya memikirkan itu. Lebih baik dia berangkat kuliah sekarang.

.
.
.
.
.

"Wen, apa kamu sudah mengerjakan tugas Dosen Lim?" tanya Sejeong ketika Wendy baru saja menaruh ranselnya di atas kursi.

Wendy menoleh dan mengangguk. "Sudah. Kenapa, Jeong?"

Sejeong memamerkan deretan giginya. "Hehe bolehkah aku pinjam, Wen? Semalam aku ketiduran jadi tidak sempat mengerjakannya."

Wendy mengangguk. "Tentu saja." lalu memberikan buku tulisnya pada Sejeong. "Ini."

"Terima kasih banyak, Wen."

"Dasar Sejeong, selalu saja menyontek." Seulgi muncul tiba-tiba di antara mereka dan mencibir gadis bermarga Kim itu. "Jangan mau meminjamkan tugas padanya, Wen. Dia jadi keenakan."

▶The Neighbor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang