Senyumanmu, mampu mengikat hatiku.
Abrisam sedang bersantai di kamarnya. Mengotak - atik ponselnya, entah apa yang dia lakukan
"Hai adikkuuu" Devano masuk tanpa ijin, membuat Abrisam muak dengannya
"Harus gue bilang terus ya Dev?" Abrisam meletakkan ponsel nya di sampingnya
"Serah dong" Devano berbaring di samping Abrisam
"Huh" Abrisam menghela nafasnya kasar, dia tidak menyangka bahwa kakaknya akan menyebalkan seperti ini
"Gimana sekolah lo?"
"Seperti yang lo lihat"
"Gue gak pernah lihat lo di sekolah, lo kemana aja?"
Abrisam mengangkat satu alisnya, menatap Devano tidak percaya. Padahal Abrisam sering bertemu dengan Devano di sekolah, tapi sayangnya dia malas untuk menyapanya.
"Padahal gue sering lihat lo, Dev. Lo gimana sih, huh"
"Haha, iya iya" Devano tertawa lepas tanpa beban
"Oy, keluar yuk" Devano memecahkan kehehingan, Abrisam yang sibuk memainkan ponselnya pun tidak mendengarkan Devano
"Sam, Abrisam woy!" Devano merebut ponsel Abrisam secara paksa. Abrisam memasang muka kaget secara mendadak, bisa dibilang komuknya sih.
"EHH!! ABAANGG!! KEMBALIIN PONSEL GUEE!!" Abrisam yang tidak terima pun mengejar yang kakak, Devano. Devano yang melihat adiknya kesal pun tertawa, sudah lama dia tidak pernah menjahili Abrisam
"GAK MAU WLEE" Devano menjulurkan lidahnya, terlihat seperti mengejek Abrisam. Muka Abrisam pun merah padam, dia sedang menahan amarahnya
Untuk apa dia meluapkan amarahnya jika dia masih bisa memendamnya?
Abrisam selalu mengingkat perkataan itu, dia gak mau amarahnya terluapkan karena masalah sepele
"ABAANGG!! GUE BUTUH PONSEL GUE SEKARANG BANG!" Abrisam mengejar Devano yang berlarian kesana kemari. Mereka layaknya Tom and Jerry.
"HAHAHA" Devano sangat puas mengerjai adiknya itu, dia sungguh lega melihat dia dan Abrisam bertengkar lagi. Karena Devano gak mau kalau dia dan Abrisam diam diam saja, pasti gak seru.
/Gludak/
Bisa dibilang, itu suatu kecelakaan. Devano tidak sengaja menjatuhkan ponsel kesayangan Abrisam.
Muka Abrisam merah padam, dia ingin meluapkan amarahnya, tapi dia tidak bisa. Devano yang melihatnya ingin sekali tertawa, tetapi dalam situasi yang seperti ini, dia tidak bisa. Jadi, dia menahan ketawanya
"ABAANGGG!! PONSEL GUEEE HUHUUU!!" Abrisam memukul Devano, tetapi yang dipukul tidak merasa kesakitan melainkan tertawa senang karena sudah berhasil membuat adiknya kesal terhadapnya
Maaf kalau ceritanya pendek, hehe. Kemarin juga gak update ya, maaf yaa. Semoga kalian suka! Jangan lupa vote dan comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
ABRISAM
Fanfiction"Mulut bisa bohong, tapi mata dan hati gak bisa bohong." Abrisam Bryan Alvaro. Anak osis paling baik dan terkeren di SMA Jola 1. Sering di comblangkan dengan Aisyah, murid baru di SMA tersebut. Apakah, kenyataan yang Aisyah bayangkan tidak seburuk...