We write our story, we sing our song, we hang our picture on the wall. -Memories / Shawn Mendes.
"Ais, lo kenapa? Kok dari tadi ngelamun?" Rengganis Diandaru Maharani, temen sekelas Aisyah dan juga temen sebangkunya. Bisa di bilang, sahabatnya.
"Gak apa - apa, Nggi. Gue baik - baik aja, santai" Aisyah menenggelamkan kepalanya di atas mejanya
"Lo galau yaaaa"
"Kagak woy!" Aisyah langsung membantahnya, walaupun di hati kecilnya dia ingin sekali bilang 'iya' kepada sahabatnya tersebut.
"Bohong badan lo gak tumbuh tumbuh" Enggi menumpahkan ramuannya agar Ais mau menceritakan kepadanya
"Doa balik ke diri lo sendiri" Ais kesal dengan Enggi.
"Dikira boomerang apa balik sendiri" Enggi sibuk melihat ke sekeliling kelas, padahal tidak ada yang berbeda
"Ah sabodo, boomerang lagunya Wanna One itu kan?" Aisyah langsung duduk dengan tegap
"Iya, gue sedih nih Wanna One bakal bubar"
"Gak lo aja, gue juga sedih. Huhuuu, Daniel gue gimana Nggi?"
Merek bercerita hingga bel masuk terdengar, dan sekarang waktunya pelajaran yang Ais tidak suka. Yaitu, matematika.
~
Bel istirahat terdengar, para murid langsung menyerbu kantin. Tidak seperti Aisyah dan Enggi yang sibuk membicarakan sesuatu di kelas
"Assalamualaikum, AISYAAHH" Bima berteriak dari pintu kelas, untung saja waktu itu keadaan kelas kosong. Hanya terdapat Aisyah dan Enggi saja.
"Cie, di apelin pacarnya nih uhuy. Lo hutang cerita sama gue ya, Ais!" Enggie sedang usil dengan Aisyah. Begitu juga dengan Bima, yang langsung masuk ke kelas mereka tanpa izin.
"Ehhh, enak amat langsung masuk. Gak gue izinin nih!"
"Lah? Serah gue? Gue kan ketosnya" Bima dengan lagaknya langsung duduk di depan Aisyah
"Uhuk uhuk, gue keselek!" Enggi tersedak air yang di minumnya.
"Gak usah grogi gitu ah lihat cogan di depan mata" Bima ngedipin satu matanya buat Enggi. Enggi bukannya baper, malahan menendang kaki Bima
"ADUHH! Kaki gue sakit nihh!" Bima mengaduh kesakitan
"Ya gara gara lo lah kak. Lo ngapain ngegoda temen gue, mampus kan lo"
"Ehh, lo tuh ya Ais! Bukannya bantuin gue, malah ngomelin gue!"
"Ya maaf, lagian lo kan bisa sendiri" Aisyah sebenarnya gak enak kepada Bima, tapi apa boleh buat.
"Padahal niat gue kesini tuh buat ngajak lo ke kantin, eh malah dapet tendangan dari temen lo ini!" Bima ngesinisin Enggi.
"Gue gak takut kak, lagian sih, lo gembel mulu" Enggi menjawab Bima
"Iya in biar cepet" Bima ngalah, daripada masalahnya panjang dan gak selesai - selesai
Aisyah tertawa melihat wajah Bima, entah karena ekspresinya lucu atau bagaimana.
"Kenapa lo ketawa?" Tanya Bima ketus
"Lo lucu ya kalau lagi ngambek, kak" Aisyah tertawa
"Ihh, lo tuh yaa!" Bima mencubit kedua pipi Aisyah yang menurutnya sungguh gembul
"Aduhh! Sakit kak Bimaa! Lepasinn!" Aisyah mengaduh kesakitan. Bima hanya bisa tertawa lalu melepasnya
"Sakit kan? Ya gitu rasanya kalau lo suka sama yang lain disaat gue udah mulai suka sama lo."
Halo, maaf baru update, pendek lagi hehe. Aku usahakan setiap hari update ya.
Jangan lupa untuk vote dan comment!
Terimakasih!

KAMU SEDANG MEMBACA
ABRISAM
Fiksi Penggemar"Mulut bisa bohong, tapi mata dan hati gak bisa bohong." Abrisam Bryan Alvaro. Anak osis paling baik dan terkeren di SMA Jola 1. Sering di comblangkan dengan Aisyah, murid baru di SMA tersebut. Apakah, kenyataan yang Aisyah bayangkan tidak seburuk...