"Sudah lunas?"
"Iya, sudah dibayar lunas pagi ini. Nyonya Kim bisa segera pulang ke rumah."
"Tapi suster, siapa yang membayarnya? Aku tidak merasa pernah membayar. Bukankah itu sebuah kesalahan?"
"Tidak. Memang ada yang membayar tagihan rumah sakit Nyonya Kim SookAh dengan penjamin Lee Taeyong. Tapi beliau tidak ingin identitasnya diungkap."
Taeyong menjauh dari kasir dengan bingung. Seingatnya ia tak memiliki kenalan dekat yang mungkin membayarkan biaya rumah sakit ibunya. Yang tahu ibunya sedang sakit paling hanya tetangga dekatnya dan bosnya di pom bensin. Itu pun ia yakin tak mungkin mereka membayarkan tagihan rumah sakit meskipun mereka adalah orang-orang yang baik.
Paling kalau ada orang lain yang tahu bahwa ibunya sakit adalah Johnny dan tuan Jung. Ah, tapi tak mungkin juga mereka yang membayarkan tagihan rumah sakit. Memangnya apa yang sudah dilakukannya sampai pantas menerina kebaikan hati mereka.
Taeyong akan mencari tahu nanti.
.
.
."Jay, kau di mana?"
"Lari pagi."
"Yeah, tapi kenapa kau keluar diam-diam, setidaknya beritahu aku kalau kau mau keluar."
"Hm, aku bukan anak kecil."
"I'm your personal assistant and your guardian if you forget, sir."
"Hm... Aku akan kembali setengah jam lagi." Jaehyun memutuskan sambungan teleponnya sepihak, membuat Johnny menggerutu kesal.
"Dasar anak itu, badannya saja yang besar, tapi otaknya suka tak dipakai. Memangnya dia lupa sering menjadi incaran saingan bisnis ayahnya. Hhhh..."
.
.
."Hei, kau tau tidak? Kau itu sedang jadi bahan pembicaraan."
"Kenapa?"
"Kau dan tuan Jung. Ada apa di antara kalian?"
"Aku dan tuan Jung? Memangnya ada apa?" Taeyong malah balik bertanya. Temannya yang bertanya duluan jadi gemas.
"Itu... Masa kau yang mengalami lupa sih? Beberapa hari yang lalu, katanya ada yang lihat kau dibawa naik taksi oleh tuan Jung! Atau jangan-jangan itu bukan kau?"
"Aaaah...itu..."
Taeyong jadi mengingat hari di mana ia pingsan dengan konyolnya di halte dan sialnya itu terjadi di depan wajah Jaehyun.
"Itu... Tuan Jung hanya membantuku sedikit karena aku sedang tak enak badan."
"Tapi tetap saja itu aneh. Direktur mana yang mau membantu karyawan rendahan seperti kita? Ck... Sudah pasti ada sesuatu di antara kalian. Bahkan ada rumor yang bilang kau adalah kekasih gelapnya tuan Jung."
Taeyong hampir menjatuhkan piring yang sedang digosoknya karena hal tak masuk akal yang baru saja didengarnya.
"Ya ampun! Kekasih gelap apanya? Tuan Jung masih sangat muda. Kalian pikir dia sudah punya istri dan aku menjadi simpanannya begitu?"
"Tenanglah Lee Taeyong, tenang... Itu cuma rumor. Lagipula aku tak percaya. Apalagi aku bisa bertanya langsung dengan orangnya. Tapi... Kalau kau memang dekat dengan tuan Jung, boleh juga..."
Teman Taeyong menyikut-nyikutnya dengan bercanda. Tapi Taeyong tidak merasa senang sama sekali. Ia tak suka kalau dirinya dikait-kaitkan dengan orang-orang kaya itu. Berdekatan dengan Jaehyun dan Johnny sungguh tidak baik bagi reputasinya.
.
.
."Eomma... Dari mana makanan sebanyak ini?"
Taeyong masuk rumah dengan wajah heran. Sudah banyak makanan tersaji di meja makan kecil rumah mereka. Bahkan saking banyaknya sampai tak semua muat di meja makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Bond
FanfictionTaeyong dan Jaehyun kecil hidup bahagia di panti asuhan. Sampai mereka dipisahkan oleh takdir. Yang membedakan nasib mereka setelah dewasa. Siapakah yang akan hidup bahagia kelak?