10th; Jealous, I'm Over Jealous.

3.4K 273 243
                                    

Ayo, siapa yang kangen aku update? :v

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Ten's POV



"WOI!!! TAEYONG PINGSAN WOI!!!"



Teriakku sembari menahan tubuh Taeyong.



Aku panik setengah mati.



Tubuh temanku yang satu ini lemas sekali. Matanya terpejam. Wajahnya pucat. Aku juga hampir tidak bisa mendengar detak jantungnya.



Banyak murid mulai berhamburan menghampiriku; yang sedang menahan tubuh Taeyong.



"WOI!!! ANJING LO PADA!!! JANGAN NGERUMUNIN DONG!!! TAEYONG PINGSAN GARA GARA LO PADA!!!"



Mendengar bentakanku, mereka semua langsung menyingkir. Namun tetap saja terasa pengap.



Aku mendecak kesal. Setelah itu aku menyuruh salah satu teman sekelasku untuk menghubungi Johnny.



Namun... Tiba-tiba...



BRAK!



Sosok yang tak asing untukku itu mendobrak pintu kelas kami.



Semua orang yang mengerumuni kami langsung menyingkir, memberi jalan untuknya.



Itu Mark.



Wajahnya terlihat terlihat sangat panik.



"Mark..." panggilku.



"Siniin Kak Taeyongnya, kak," pinta Mark.



Aku pun melepas tanganku yang tadinya menahan tubuh Taeyong. Mark segera mengangkat tubuh Taeyong, lalu menggendongnya ala bridal style.



Orang-orang mulai ricuh membicarakan mereka berdua. Aku sudah lelah meladeninya.



Aku pun mengikuti Mark keluar dari kerumunan sialan itu.



"Mark, langsung bawa ke UKS ya, tolong," pintaku.



Mark mengangguk.








_______________________________________________




Mark's POV




Saat sudah sampai di UKS, kami langsung menidurkan Kak Taeyong di atas kasur. Ibu guru yang mengawas UKS itu langsung memeriksa keadaan Kak Taeyong.



"Taeyong lagi, ya? Aigoo... Ten, tolong naikin kasur ini jadi setengah duduk," perintah ibu guru.



Kulihat Kak Ten mengangguk. Ia pun menaikkan kasur yang ditiduri Kak Taeyong ini menjadi setengah duduk.



Aku memandang Kak Taeyong dengan khawatir. Rasanya jantungku tercabik-cabik melihat tubuh Kak Taeyong lemas seperti ini.



Aku tidak mengerti kenapa Kak Taeyong pingsan seperti ini.



Rasanya aku ingin marah kepada mereka semua yang membuat Kak Taeyong pingsan seperti ini.



"Ibu... Kalo saya boleh tau... Kenapa Kak Taeyong bisa pingsan begini?" tanyaku.



Ibu guru itu langsung memandangku dengan tatapan yang sulit diartikan.



"Nanti ibu jelasin. Sekarang kita urus anak satu ini dulu," ucapnya.



[END] Seniority Program • MarkYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang