2nd; Adek Kelas Bangsat

5.3K 552 488
                                    

Taeyong's POV

Bocah itu!!

"Tch, bangsat," umpatku. Aku langsung memalingkan muka.

Aku tau wajah itu. Wajah adik kelas ter-menyebalkan yang pernah muncul di hidupku.

Untuk apa, sih? Dia menggangguku terus? Aku sudah berusaha keras berakting galak agar adik-adik kelas menghormatiku sebagai kakak kelas. Bukan malah menggombalinya!

"Hai, Kak Taeyong. Kita ketemu lagi, hehe."

What the hell?!

Aku benar-benar ingin menengok dan menatap bocah itu dengan tatapan tajam andalanku. Tapi entah mengapa semenjak tadi pagi, aku tak kuat melihat wajahnya!

Oh tuhan, ada apa gerangan dengan diriku?

"Mas-mas ganteng, ini Banana Milknya udah jadi," kata Noona.

Bocah itu bersama temannya mengambil pesanannya. Aku masih memalingkan wajahku.

"Panggil aja Mark, Noona. Ini uangnya," kata bocah itu.

Oh?

Jadi bocah itu namanya Mark, toh.

"Makasih Mas Mark. Taeyongie, kamu tunggu ya. Bentar lagi pesenan kamu jadi," ucap Noona.

"Oke Noona," balasku.

Aku masih menunggu di depan kios Noona, sedangkan bocah itu sudah pergi entah kemana.

Karena bosan, aku tak sengaja melamun. Hingga aku mendengar suara swag, yang terdengar tidak asing.
























"Noona, ini uangnya buat bayar minuman punya kakak cantik ini."




















Wait, what?!

"Heh, heh!!! Apa-apaan sih??!!"

Untuk apa sih bocah ini membayar minumku?! Mau sok gentle?! gitu?!

"Sshhh. Berisik, Kak. Liat noh banyak orang yang liatin," ucap bocah sialan itu.

Bangsat! Aku tahu banyak pasang mata yang melihat kita!

"Ya tapiㅡ"

"Udah ya. Noona, ambil aja uangnya. Aku mau ke kelas," ucap bocah itu lagi, lalu pergi meninggalkanku di depan kios, mematung.

Bocah itu..!! Benar-benar, dah!!!

"Udah Taeyongie, terima aja. Masa kamu nolak? Itu Masnya ganteng, lho. Harusnya kamu bersyukur," kata Noona.

Aku mendengus kesal.

"Ya tapi kanㅡ Noona nggak tau aja sih! Itu bocah sialan udah ngisengin aku dari tadi pagi! Taeyongie tau mukanya dia imut cakep gitu tapi ih kesel banget mulutnya pengen aku tonjok! Gombal mulu!" ucapku.

Eh, tunggu. Apa barusan aku mengatakan... bocah sialan itu imut, cakep?

Argh! Tuhan, tolong tarik omonganku!

"Heh, gaboleh gitu, Taeyongie. Nanti malah kamu yang baper lho. Itu kamu aja udah bilang dia imut. Awas baper," balas Noona.

Aishhhh...

Ya, aku tahu. Karma does exist. Tapi kanㅡ

Kring... kring...

[END] Seniority Program • MarkYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang