12th; Hati-hati!!!

2K 195 24
                                    

Taeyong's POV



Gawat.


Pukul 6 lewat 55 menit.


Lima menit lagi gerbang sekolah akan dikunci. Namun orang yang memintaku berangkat bersama ke sekolah pagi ini belum kunjung datang. Sialan memang.


Siapa lagi kalau bukan manusia bernama Mark Lee?


“Aduh... Cepetan dong...” Keluhku sembari menggoyangkan kakiku dengan gelisah.


Cih. Tahu gitu aku berangkat sendiri saja. Walaupun naik bis sekolah memakai uang, setidaknya tidak terlambat. Lebih baik naik bis daripada numpang sama orang tapi terlambat.


Tin! Tin!


Mendengar suara klakson motor yang khas itu, aku segera mengintip lewat jendela.
Ternyata, itu adalah Mark.


“Itu dia! Mama, Taeyong berangkat ya!!!” Teriakku dari ruang tamu.


Aku berlari ke pintu depan, membuka pintunya dengan tergesa-gesa, lalu keluar dari rumah. Bocah sialan dengan motor N-Maxnya itu menyengir dengan tampang tidak berdosanya. Aku pun menghampirinya dengan wajah penuh kejengkelan.


“Kamu ngapain aja hah?! Lama amat!!!” Omelku.


“Hehe, maaf kak, kesiangan,” ucapnya sembari menyengir seperti kuda. Aku mendengus kesal.


“Lain kali kalo begini lagi, aku gaakan mau lagi berangkat bareng sama kamu,” ancamku.


“Gak akan Mark ulangin lagi kak,” ucapnya.
Aku mendengus kesal untuk yang kedua kalinya.


“Omdo.”


Ucapku sembari memasang helm yang diberi olehnya dan segera naik ke motornya.


“Mau ngebut atau pelan aja ini?” Tanya Mark.


“Gausah banyak bacot, Mark!!! Udah telat ini!!!” Omelku sembari menjitak helmnya dari belakang.


“Aduh!! Ampun ibu negara!!” Keluhnya.
Mark langsung menyalakan mesin motornya, lalu kita berangkat.


Lagian ya, bisa-bisanya dia mengajak bercanda di waktu yang sudah mepet ini.


Dasar menyebalkan.


~~~

Skip time...


Yah.


Gerbang sekolah sudah tertutup rapat.


“Pak, plis banget pak… Bukain gerbangnya…” Pintaku.


Bapak satpam sekolah itu menggeleng.


Aku mendecak sebal.


Aku terdiam sejenak untuk memikirkan alasan yang cukup kuat agar kami berdua, aku dan Mark, bisa masuk ke dalam sekolah.


Ah! Aku punya ide!


“Pak, saya wakil ketua OSIS nih pak. Di dalem lagi ada Seniority Program kan tuh, saya penanggung jawabnya pak! Mereka butuh saya banget pak! Ya plis pak? Bolehin kita masuk ya pak???” Pintaku lagi sambil memasang wajah memelas.


[END] Seniority Program • MarkYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang