Jalan-jalan sama Ginting sebenernya ya gitu-gitu aja. Gak ada yang aneh. Kalau gak makan ya main. Kadang membosankan sekali kegiatannya. Tapi kalau inget Ginting super sibuk, bersyukur kalau bisa ketemu, ibadah bareng, atau cuma sekedar face to face aja gak apa-apa.
"Ren, ini sumpah lucu banget sepatunya." kata Anthony waktu scroll akun toko sepatu.
"Gak cocok di aku Ting, gak usah aneh-aneh." protes gue.
Dia cuma ketawa sambil liat-liat lagi.
Gue gak terlalu suka belanja, karena gue pemales kalau masalah begituan. Makanya Ginting selalu ngakalin biar gue beli sesuatu yang baru, kecuali satu katanya.
"Asal gak nyari pacar baru aja."
Ya memang kami berdua memang pasangan gak jelas. Kadang kalau jalan ke mall aja suka bingung beli apa, dan ujung-ujungnya cari makanan.
"Pipi kamu makin menggembul aja tuh!" ujar Ginting
Gue ngelirik sinis ke dia, terus senyum.
"Gak apa-apa yang penting lucu, dan ada yang suka wlee." jawab gue sambil memeletkan lidah.
"Siapa emang yang suka sama seorang Florencia?"
"Anthony Sinisuka Ginting lah," tegas gue
Ginting ketawa terus merangkul gue dan nyubit pipi gue sampai merah. Lumayan sakit lama-lama. Tapi gak apa-apa kalau bikin Ginting bahagia.
"Mau makan apa?" tanya Ginting
Gue juga bingung, hampir semua makanan di mall ini udah pernah gue cobain. Makanya jadi bingung, enak semua.
"Terserah,"
"Klasik banget sih jawabannya." balas Ginting.
Ya abisnya gue beneran bingung, gue lagi mau es krim sih. Gue suka banget es krim, apalagi rasa vanilla.
"Mau es krim aja boleh?" izin gue ke Ginting, padahal tinggal beli aja sih.
"Kalau patbingsoo mau?" tawar Ginting.
Gue langsung ngangguk dan kita berdua pergi ke kedai patbingsoo-nya. Oh iya kadang suka ada odeng, tteokpokki, sampai ramyeon versi lokal.
Kali ini Ginting yang pesenin, udah hafal banget dia sama varian dan topping yang gue suka. Intinya gue suka rasa buah, plus topping buah. Sampai-sampai gue gak pernah absen beli buah-buahan yang biasa dijual di gerobak ataupun di supermarket.
"This is for you!"
"Huwaaa thankiss Ony,"
"Kiss-nya mana?" kata Ginting
"Di warung." balas gue
(buat yang ngerti aja wkwk)
Terus hening karena kita berdua sama-sama menikmati patbingsoo masing-masing.
"Ting tau gak sih, Cha Eunwoo ganteng banget di Gangnam Beauty." curhat gue.
Untungnya Anthony tipikal yang mau mendengarkan kalau ceweknya curhat, sekalipun itu tentang Korea-koreaan.
"Sama pemain ceweknya cantikan siapa? Aku atau dia?" tanya gue
"Ya cantikkan kamulah sayang," Ginting jawabnya sambil becanda, padahl gue nanyanya serius.
"Berarti aku cocok ya sama Eunwoo, yes." heboh gue tapi ternyata ada yang cemburu.
"Gak cocok kamu sama Eunwoo. Kamu cocoknya sama Anthony Sinisuka." balasnya dengan kilat.
Padahal gue gak mungkin sama Eunwoo lah, gue cukup sadar diri. Sama Ginting aja gue berasa gak nyangka.
"Kamu gak usah diet-diet lagi ya Ren? Aku suka kamu apa adanya." ujar Ginting
Kok?
"Kamu gak perlu tau dari siapa aku tau kamu diet. Aku cuma mau kamu jadi diri kamu sendiri, I love the way you are." lanjutnya.
Gue memang sempat diet, tapi gue gak ngasih tau siapapun apalagi Ginting. Karena gue tau dia bakal ngelarang.
"Kalau kamu mau, mendingan kamu rutin olahraga aja, gak perlu jadi kurus yang penting sehat." tutur Ginting lagi.
Gue mah cukup ngangguk-ngangguk aja.
"Makasih ya, kamu mau ngertiin aku, dengan keadaan aku yang seperti ini." ujar gue
"Mulai sekarang enjoy your life, ya?"
"Aku bersyukur Tuhan mengirimkan kamu untuk aku. Cuma kamu yang gak pernah nyuruh aku diet. Dan cuma kamu yang memahami apa yang aku mau Ting."
Ginting senyum, manis banget. Gue bersyukur bisa dipertemukan sama Ginting yang super humble.
"Aku juga bersyukur karena Tuhan mengizinkan aku bertemu kamu, sebagai penyemangat aku dan mengerti bagaimana posisi aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Athlete [Anthony Sinisuka Ginting]
Fanfiction#Badmintonseries Dia adalah Gintingku 2018. Related to another athlete series ©2018, oneflowerisme