[+] Happy for you

2.6K 300 5
                                    

Apa daya perasaan gue yang tak cukup kuat untuk ketemu Anthony lagi. Tapi gue kesini buat dukung Fajar kok, ditambah bonus ketemu mantan juga. Padahal gue udah biasa aja, tapi gimana ya namanya juga ditinggal pas lagi sayang-sayangnya tuh susah.

"Maaf ya Ci," gue yang masih fokus sama lapangan langsung terinterupsi suara cewek di samping gue.

Bolehkah gue menyebut dia wajah malaikat tapi hati iblis?

Terlalu jahatkah?

Tapi yang dia lakukan ke gue sungguh jahat, dan sampai hari ini pun hati gue masih sangat sakit. Gimana Jane mgerebut Ginting dan tiba-tiba mereka jalan bareng dan tunangan.

Padahal kondisinya hubungan gue dan Ginting baik-baik aja. Dan mereka seenaknya bersikap sama gue seolah gue ini mainan yang bisa diginiin sesuka hati.

"Minta maaf buat apa?" Tanya gue dengan sedikit ketus.

Gue bukan cewek yang pandai berakting didepan orang lain untuk menutup perasaan gue.

Jane nunduk, tiba-tiba dia menggenggam tangan gue dengan erat.

"Sorry for everything, aku tau ini salah aku dan kamu berhak marah dan benci sama aku."

Gue menghela napas dan melepaskan tangan Jane tadi.

"Jane-- meskipun aku maafin kamu pun, rasa sakit ini masih ada dan sulit dilupakan. Apa kamu gak pernah mikirin perasaan aku sebelum bertindak? Gini deh, even aku sekarang udah sama Fajar rasa sakit hati aku masih ada. Gimana dengan terang-terangan kamu ngedeketin, ngajak jalan terus tiba-tiba kalian tunangan. Kalau aku yang ambil Jojo dari kamu dulu gimana?" Untung gue masih bisa kontrol volume suara

Beberapa penonton juga ada yang menoleh karena mendengar obrolan gue dan Jane disini.


"Maaf banget ya Ci, aku gak bermaksud apapun apalagi ngerebut Ginting dari kamu. Tapi situasi yang membuat aku dan Ginting harus ngelakuin ini." Bela Jane

"Aku gak tau alasannya apa, kondisinya seperti apa. Tapi kalian berdua bener-bener jahat dan mengkhianati kepercayaan aku. Bertindak seolah gak ada solusi lain lagi." Jelas gue

Gue udah gak tahan kalau harus dekat sama Jane disini, lebih baik gue pilih tempat duduk lain.

"Selamat menikmati kehidupan kamu sama Anthony ya. Semoga kalian berdua bahagia tanpa orang ketiga," pamit gue dan pergi dari samping Jane









Bohong kalau gue udah gak sayang sama Ginting. Bohong juga kalau gue gak sakit hati lagi dan lupa sama semua sikap mereka dibelakang gue.

Tapi satu hal yang saat ini membuat gue bertahan, Fajar.

Dia orang yang selalu mendukung gue supaya gue bangkit dari masalah ini. Padahal dia juga lagi ngerasain rasa jatuh yang sama, cinta pertamanya menikah dengan sahabatnya. Tapi dia selalu bersikap fine dan menutupi rasa sedihnya. Inilah alasan kenapa gue belajar sabar dari dia.

















Akhirnya gue memilih menunggu Fajar di ruang tunggu. Berharap gue gak ketemu Ginting atau Jane disini.

"Flo--"

Jojo berdiri dihadapan gue, matanya seolah mengatakan semuanya dan gue mencoba mengerti maksud dia.

"Jo--" Reflek gue peluk dia dan dia juga balas pelukkan gue.

Gue udah anggap Jojo kayak adek, soalnya Ginting kan deket banget sama Jojo, otomatis gue juga jadi deket. Dan kita berdua beneran dikhianati berbarengan kayak gini.


"Are you okay?" Tanya Jojo

Gue menggelengkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Jojo tadi.

Bukti kalau gue belum bisa move on even gue udah sama Fajar.

"Jahat Jo-- kenapa sih mesti gini banget kita? Sayang sama orang dengan tulus tapi dapat balasan kayak  macem ini." Keluh gue

Untung disini sepi banget karena yang lain lagi pada sibuk nonton.

"Udah gak usah sedih lagi ya, sedihnya udahan. Kan sekarang udah ada Fajar." Ujar Jojo

"Kamu gak sedih gitu?" Tanya gue

Jojo balas dengan senyuman. Sebel gue sebel, dia tuh lucu gemes gitu. Untung dia adek gue.

"Ini cara Tuhan nunjukkin kalau mereka bukan yang terbaik buat kita. Kita disuruh untuk mencari yang terbaik dari yang terbaik." Lanjut Jojo

Anak Tuhan memang dia itu. Dia selalu ngingetin biar apa-apa selalu liat hikmahnya. Padahal gue tau gimana sayangnya Jojo sama Jane.


"Sayang kamu deh aku Jo, you deserve the best." Tutur gue

Jojo ngangguk dan senyum



Kalau Jojo aja kuat, kenapa gue enggak?





Semangat Flo, you can do it.

"Aduhh berduaan disini ternyata. Dicariin kamu, kirain kemana." Gue dan Jojo langsung menengok ke sumber suara.

Ada Fajar disana dengan kaos yang penuh keringat.

"Udah selesai mainnya? Maaf tadi aku ngobrol sama Jojo Jar," ujar gue

"Iya sayang gak apa-apa. Aku percaya kok." Balas Fajar

"Jar, gue ke belakang dulu ya. Flo nanti kalau ada apa-apa cerita aja ya. Byee!" Pamit Jojo

Gue langsung menghampiri Fajar dan memberi dia sebotol air mineral.

"Kamu nangis?" Tanya Fajar

Ya ketauannnn...

"Enggak." Bohong gue




"Jangan nangis, aku gak mau air mata kamu yang berharga jatuh sia-sia." -Fajar



Athlete [Anthony Sinisuka Ginting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang