09. Me or her?

2.9K 424 17
                                    

Jane dijodohin sama Ginting? Gue masih berusaha respect sama Jane. Sometimes, menurut gue ini keterlaluan. Ketika Ginting punya waktu luang, Jane selalu lebih dulu ketemu.

Sedangkan gue sebagai pacarnya, bahkan gak mendapatkan sesuatu yang special dari semua hal yang udah gue lakuin buat dia. Bukan gue pamrih, tapi rasanya semuanya makin gak masuk akal.

Mereka bilang mereka gak punya perasaan satu sama lain, tapi perlakuan mereka menunjukan sebaliknya. Gue merasa muak sama semua skenario yang Ony dan Jane buat. Gue gak paham maksud dari rencana mereka.


"Anthony aku marah sama kamu!" cuma kalimat itu yang gue ucapin ke diri gue sendiri.


From: Sinisuka

Malam Ren, maaf ya tadi aku habis ada urusan penting. Besok kita ketemu ya, love you♡

Apa Ginting pikir gue gak tau? Dia pergi sama Jane, di saat gue bener-bener butuh dia.

Kenapa sakit banget, ketika lo sadar orang yang lo sayang lebih memilih buat menghabiskan waktu luangnya buat pacar sahabatnya? Are you still even okay?

To: Sinisuka

Yes, I have something to talk.


♡♡♡

Gue dan Ginting ketemuan di sebuah resto dimsum. He knows that I really love dimsum. Tapi kali ini rasanya berbeda, suasana hati gue sangat tidak baik.

Dia pakai outfit yang kasual hari ini, seperti biasa. Lalu dia senyum ke gue, dan bertingkah seperti gak ada yang terjadi.

Ketika gue melihat senyumannya, gue bahagia. Tapi gue juga merasa miris dengan diri gue, karena hubungan kita mulai gak sehat.
Lebih sering berantem, salah paham, saling curiga dan lain-lain.

"Ren--"

"Ya?" jawab gue

Gue mencoba sesantai mungkin, dan gak mau keliatan maksa dia buat cerita. Meskipun gue udah kepo akut sama masalah dia dan Jane yang bikin gue ngerasa gak berguna jadi pacar dia.

"I really miss you," kata Ginting sambil senyum ke arah gue.

"Kamu yang terlalu sibuk sampai lupa kalau ada aku dihati kamu Ting. Ah-- atau mungkin aku udah gak ada di hati kamu?"

Gue udah gak kuat, gue nge-trigger dia. Capek digantungin kayak gini.

Bahkan dia gak jawab apakah dia nerima perjodohan itu atau enggak. Dan itu membuat gue menyimpulkan, kalau dia gak mau kehilangan gue tapi dia menerima Jane disisi dia.

"Kamu ngomong apa sih sayang? Yang terpenting sekarang aku ada sama kamu. Jangan marah ya? Aku sibuk buat membangun masa depan kita." jawabnya mencoba meyakinkan.

"Masa depan sama aku atau sama Jane, Ting?" sarkas gue

"Hey, kenapa kamu bawa-bawa Jane terus sih Ren? Apa salah dia ke kamu?" tanya Ginting ke gue

Gue natap dia, gue kecewa.

Apa salah Jane ke gue?

"Dia udah bikin kamu berubah Ting. Dia bikin kamu ngeprioritasin dia dibanding aku. Dia punya Jojo, tapi kenapa dia mau kamu juga sih?! Apa dia gak tau kalau aku tersakiti? Dia cewek Ting, harusnya dia lebih perasa dan mikirin aku! hiks--"

Gue payah, gue nangis di depan Ginting kayak gini. Padahal gue cewek strong yang gak cengeng.

"Ren--"

Ginting menggenggam tangan gue, lebih erat dari biasanya. Tiba-tiba tangan gue diarahkan kedadanya.

"Cuma ada kamu disini, di hati aku. Rasa sayang aku jauh lebih besar untuk kamu daripada ke Jane--"

"Tapi kenyataannya kamu sayang Jane, dan itu artinya kamu membagi perasaan kamu buat orang lain. Kalimat kamu barusan menunjukan kalau kamu punya rasa untuk dia."

Ya Tuhan, gue benar-benar gak nyangka kalau Ginting sayang sama Jane. Tapi itu cukup menjelaskan alasan kenapa Ginting melakukan hal kemarin.

Gue menarik tangan gue, dan menghela napas panjang.

"Florencia aku sayang sama aku, aku gak mau kehilangan kamu."

"Kamu egois Ting, kamu gak mau kehilangan aku tapi kamu juga mau  Jane. Buat apa kita buang-buang waktu buat mempertahankan hubungan kita kalau pada akhirnya kamu sama Jane? It's better to stop here Anthony. Makasih buat segalanya yang telah kamu berikan." jelas gue sambil berdiri meninggalkan dia.

"Ren--"

"Florencia!"

Maaf Ginting, aku udah gak tahan sama rasa cemburu yang aku rasakan.

Aku punya kamu, tapi aku merasa gak punya siapa-siapa.


"Okay, fine! Florencia, If you choose to leave me, lets don't see each other in the future!"



'Yes, it is the best decision for us Anthony. You choose her not me.'

Athlete [Anthony Sinisuka Ginting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang