***
Pagi hari yg cerah Dinda datang dengan senyum ceria di wajahnya dan disusul dengan Fathan
"Eh anjir apaan nihh??" Fathan bertanya sambil melihat sesuatu yang ada di atas mejanya
"Itu coklat gblk!, primitif bgt kek gk pernah liat coklat aja!" Sahut Dinda ngegas
"Gw tau itu coklat tapi dari siapa pea?!" Sahut Fathan dengan nada tinggi
"Eh tolol! Lu nanyanya itu apaan? Bukan dari siapa nih?!" Sahut Dinda kesal
"Eh iya juga sih" Fathan langsung duduk sambil memandang coklat itu
Tiba-tiba geng silvia datang menghampiri Fathan dengan senyum manja mereka.
"Hallo Fathan" sapa silvia sambil melambaikan tangannya
Fathan hanya melirik lalu membuang muka
"Fathan hello Fathan kamu gak papa kan" sapa silvia sekali lagi sambil memegang pundak Fathan
Dinda yang menyaksikan kejadian itu hanya tertawa kecil. Fathan yg melihat Dinda seperti itu merasa kesal. Sedangkan Silvia terus menepuk-nepuk pundak Fathan
"Dinda tolongin gw" bisik Fathan kepada Dinda
Dinda hanya menaikan satu alisnya sambil terseyum
"Pliss Din Tolongin gw" Fathan memohon sambil memegang tangan Dinda
Dinda yang melihat Fathan ketakuan dengan tingkah silvia dan juga melihat tangan Fathan memegang tangannya akhirnya ia membantu Fathan.
"Eh cabe!! Lu gak liat apa Fathan gamau lu kek gtuin!" Dinda berteriak ke muka Silvia
"Eh jablay! Emang lu siapanya Fathan sampe ngegas sama gw! So cakep bgt sih lu! So soan ngelindungin Fathan" sahut Silvia kearah muka Dinda
"Idih gak nyadar?! Ngaca bego! Yang so cakep tuh lu! Kesekolah pake-pake make up. Hello! Lu mau belajar apa ngelenong atau jangan-jangan lu satu geng ama bu sulastri.hahahahaha" sahut Dinda meledek Silvia
Mendengar kata-kata Dinda yang amat pedas, Silvia dan gengnya pergi keluar kelas.
"Thanks yha Din udah nolongin gw dari kunti kelas ini " ucapan terima kasih Fathan kepada Dinda
"Iya sama-sama sans aja ama gw mah" sahut Dinda sambil menguncir rambutnya
"Wow cantik" ucap Fathan membisik
"Ah lu ngomong apa?" Tanya Dinda
"Ah kaga itu loh bunga di vas cantik yha bagus gtu" jawab Fathan salting
"Bunga boongan gtu lu bilang cantik. Mata lu katarak bego" sahut Dinda sambil menoyor pala Fathan
"Hehehe. Mata gw gak katarak kan cuma bercanda doang" sahut Fathan
Fathan yang biasanya hanya membisu menjadi akrab dengan Dinda begitu juga Dinda yang tadinya jarang bicara menjadi sering ngobrol karena ada Fathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATHAN
RomanceTepat hari itu saat Dinda Arinda ada di hadapannya tatapan sinisnya menyinari wajah Dinda dan dia hanya kaku seperti biasanya ekspresi datar yg sering ia berikan saat Dinda melihatnya mulutnya ingin mengutarakan kebencian tapi jujur hatinya tak bis...