*****
Suara langkah terdengar dari arah koridor sekolah. Ya itu Fathan dengan pakaian yang acak acakan dia masuk kelas."Permisi bu,maaf bu saya telat masuk ke kelas"
"Heh Fathan kemana saja kau dari tadi yang beb kamu ni nyariin loh"ucap Bu Sulastri heboh
Dinda menatap Fathan tetapi Fathan membuang mukanya dan mengahadap ke papan tulis.
Dinda hanya menunduk dan entah mengapa dia seperti merasa bersalah sampai ia meneteskan air mata.
Fathan kembali duduk di mejanya lalu ia terkejut saat melihat Dinda menjatuhkan air mata
"Din,Dinda lu kenapa? Sakit? Atau kenapa?"tanya Fathan membisik
"Dinda lu ga boleh nangis"Ucap Fathan sambil mengangkat dagu Dinda
"Hey jadi cewe tuh jangan lemah Dinda, lu tuh cewe yang paling kuat yang pernah gw liat lu ga pernah nangis kenapa sekarang lu cengeng begini si Din?"
"Air mata lu ga pantes jatuh buat orang yang nyakitin lu din"
"Sekarang tarik nafas dalam-dalam ceritain semua ke gw"
"Abis si lu pake ninggalin gw segala terus lu ngilang gtu aja pas lu dateng lu pasang muka sinis ke gw mau lu apa tan" ucap Dinda sambil memukul mukul Fathan
"Gw kan kangen loo!"teriak Dinda yang membuat seluruh kelas menengok ke arahnya
"Yaudah,maafin gw,lu jangan nangis lagi air mata lu mahal"ucap Fathan sambil mengusap air mata di pipi Dinda
"Nanti pulang sekolah kita beli eskrim yang banyak ok ampe tokonya pun kita beli" ucap Fathan sambil mengelus elus rambut Dinda
"Bener yaa?? Yess yuhu makasih tatan tapi bayarin ya Dinda ga punya duit hehehe" Ucap dinda dengan penuh semangat
"Iyah tatan yang bayarin" balas Fathan sambil tertawa
"Btw kita kesono naek apa??" Tanya Dinda
"Naik Tayo"jawab Fathan dengan ekspresi datar
"Ihh serius tatan" ucap Dinda kesal
"Iya kita baik busway yang warnanya biru kan tayo warnanya biru"ucap Fathan polos
"Goblok ih lu mah pea nya ga ilang-ilang asli" Ucap Dinda sambil memukul Fathan
"Gw rela ko bersikap goblok demi orang yang gw sayang bahagia dan ga sedih lagi" Ucap Fathan sambil menatap Dinda serius
"Yakin beneran sayang?" Tanya Dinda
"Iya"
"TAPI BOONG" ucap Fathan bahagia
"1 sama ya hahaha gantian wle" Ucap Fathan puas
"Ih nyebelin" Ucap Dinda sambil tertawa kecil
Pada jam tersebut mereka merasa dunia hanya tentang Fathan dan Dinda tapi mereka berdua tak mengerti mereka ini apa, Teman? Atau Sahabat? Atau Pacar?
Entah lah mereka tak ingin memikirkannya yang penting hari ini mereka bahagia
Kringg...
Bel istirahat berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas saat Fathan keluar kelas dia melihat Adik kelas nya sedang di bully oleh teman temannya
"Hey, kalian ga boleh begitu dia juga manusia,dia ga layak di perlakukan kayak gtu mau gw laporin BK kalian hah?" Teriak Fathan membuat mereka pergi meninggalkan orang yang sedang di bully itu
"Ayo bangun" Ucap Fathan sambil mengulurkan tangannya ke gadis tersebut
Gadis tersebut adalah adik kelas Fathan , dia bernama Soraya Francesca Titian yang biasa di panggil Soraya
Dia memang sering di bully sebab dia anak yang berasal dari keluarga broken home
"Kamu gapapa kan ?" Tanya Fathan
"Enggak Ka Fathan makasih" ucap Soraya lalu pergi meninggalkan Fathan
Yang menjadi masalah adalah dari mana dia tau nama Fathan sedangkan kenalan saja ga pernah
"Ish si bego di baju gw kan ada nama gw yak" ucap Fathan sambil tepok jidat
Dinda menghampiri Fathan yang sedang tepok jidat
"Napa lu tan, tepok tepok jidat sini sekalian gw tambahin"
"GLEPOOK" tangan Dinda berasil mendarat di jidat Fathan yang lebar kek bandara
"Lapor pesawat balabala 123 berhasil mendarat di Bandara"
"Gila lo ye Din ntar jidat gw makin maju begimana tar ga jadi babang tamvan lagi dah"ucap Fathan kepedean
"Yeu pede lu pea!" Teriak dinda sambil mendorong Fathan
Dan pas sekali di belakang terdapat tong sampah dan akhirnya pantat Fathan mendarat di dalam tong sampah tersebut
"Hahahha mampus bool lu hahaha" ucap dinda sambil tertawa bahagia
"Lu mah Din jadi cewe kasar bener dah untung gada yang liat klo ada mah malu gw" Ucap Fathan meringis
"Bangun cepetan kita ke kantin" ajak Dinda
Fathan dan Dinda pergi kekantin dan selama pergi kekantin mereka persis kek orang gila
"Tan kita jalan ga boleh nginjek garis itemnya ya" ucap Dinda sambil menunjuk garis hitam di ubin sekolah
"Yang nginjek beliin es teh ya" ucap Fathan
"Iya sama tepok jidat ya" ucap Dinda sambil tertawa
"Jidat mulu lu mah Din" ucap Fathan kesal
"Mulai ya 1 2 3 "
Mereka melompat dari ubin yang satu ke ubin lainnya sesekali mereka saling dorong2an
bahkan Fathan terjatuh dan Dinda kejedot tembok tetapi itu semua terobati karena mereka bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
FATHAN
RomanceTepat hari itu saat Dinda Arinda ada di hadapannya tatapan sinisnya menyinari wajah Dinda dan dia hanya kaku seperti biasanya ekspresi datar yg sering ia berikan saat Dinda melihatnya mulutnya ingin mengutarakan kebencian tapi jujur hatinya tak bis...