7 | Mengakui

517 73 49
                                    

- Jika kau ingin melangkah rasakan lah melalui mata hati mu -

Hari kembali berganti, pagi ini cuaca begitu cerah, Jihoon perlahan membuka matanya. Tak ada yang berbeda sebenarnya, pandangan nya tetap gelap seperti biasa. Namun hal itu tak memadamkan semangat nya untuk beraktivitas hari ini. Seperti pada hari-hari sebelumnya ia harus pergi ke yayasan tempatnya bekerja.

Jihoon perlahan bangkit dari peraduannya, samar-samar ia mendengar bunyi piring di dapur. Sudah bisa di pastikan itu adalah sang ibu yang sedang memasak untuk sarapan pagi. Ia berjalan penuh kehati-hatian mencari gagang pintu kamar nya. Ia ingat, kata Woojin ia harus terbiasa tidak menggunakan tongkat, alhasil sekarang Jihoon tidak lagi memakai tongkatnya. Setiap hari Woojin selalu menjemputnya, menuntunnya untuk mengarahkan langkah Jihoon. Dan satu lagi kata yang pernah Woojin ucapkan padanya ' Jika kau ingin melangkah rasakan lah melalui mata hati mu ' mulai dari hari itu Jihoon mencoba untuk lepas dari tongkatnya.

Jihoon berjalan menyusuri kemana langkahnya mengarahkan

" Noona, mau aku bantu ? "

" Ah tidak sayang, noona bisa berjalan sendiri "

" Tongkat noona kemana ? "

" Ada di kamar "

" Baiklah aku ambilkan dulu "

" Guanlin ah ~~~ tidak usah "

" Kenapa ? " tanya Guanlin bingung

" Noona ~~~ ingin mencoba berjalan tidak menggunakan tongkat "

" Noona tongkat itu membantu noona untuk berjalan "

Jihoon hanya tersenyum menanggapi ucapan sang adik. Terkadang adik-adik bahkan ibunya merasa heran dengan keinginan Jihoon yang tak bisa di tebak. Jihoon itu keras kepala sekali ia berucap itu, maka itulah yang harus ia lakukan. Namun kelurga nya sudah paham dengan sifat Jihoon, Jihoon bukan tipe gadis yang gampang menyerah dengan apa yang ia inginkan sekali pun hal itu dapat menyusahkannya.

Tak ada yang memulai pembicaraan, sarapan kali ini di penuhi dengan bunyi-bunyi piring dan sendok saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak ada yang memulai pembicaraan, sarapan kali ini di penuhi dengan bunyi-bunyi piring dan sendok saja.

Guanlin dan Jinyoung tak lepas menatap sang kakak yang tengah menyendok nasi goreng kemulutnya.

" Noona ~~~ "

" Hmm " balas Jihoon pada panggilan Jinyoung

" Aku lihat waktu itu ada lelaki yang menunggumu . . . Siapa dia ? "

Jinyoung itu adalah tipe adik yang sangat menjaga kakaknya, tidak semua lelaki bisa mendekati Jihoon tanpa sepengetahuan Jinyoung, Jihoon sangat berarti bagi Jinyoung jadi sebisa mungkin ia tidak ingin kakaknya merasa sakit hati apalagi dengan keadaan Jihoon yang tidak bisa melihat sangat mudah bagi orang untuk berbuat hal-hal yang tidak di inginkan. " Jangan sembarangan dekat dengan lelaki kecuali aku dan Guanlin, aku tidak ingin Noona sakit hati " ucap Jinyoung datar

I was made for loving you (2Park)✔Where stories live. Discover now