5 | Ketentuan Tuhan

566 77 82
                                    

Sepanjang jalan Woojin terus saja menggenggam tangan Jihoon. Ada suatu kenyamanan yang dapat di rasakan Woojin saat tangan Jihoon yang dingin karena terhantam embun terus tertaut disela jemarinya. Sesekali Woojin memanjang wajah datar tanpa ekspresi Jihoon yang baginya sangat menggemaskan. Hidung Jihoon memerah, tapi bukan merah karena suatu hal yang membuat hatinya berdetak melainkan karena cuaca pagi ini lumayan dingin dan berangin.

" Aaawww " ringis Jihoon saat tiba-tiba hidungnya di cubit oleh Woojin. Woojin gemas melihatnya sampai-sampai ia tak tahan untuk tidak mencubit hidung Jihoon yang merah itu " apa yang kau lakukan ? " lanjutnya lagi sambil mengelus hidung nya yang semakin merah

Woojin terkekeh pelan tapi suara nya masih bisa di dengar oleh Jihoon " Hidung mu merah Jihoon ah "

" Kata ibuku jika aku kedinginan hidungku selalu merah "

Benar cuaca sekarang memang sangat dingin, Woojin pun merasakan itu.

" Pakai lah jaket ku jika kau kedinginan " ucap Woojin sambil memakaikan jaket hangat nya kebadan Jihoon. Jihoon sedikit terkejut dengan perlakuan Woojin. Baru kali ini ia menemukan lelaki sebaik Woojin. Dulu waktu Jihoon masih SMA, semua teman lelaki nya di sekolah tidak ada yang mau berteman dengannya karena Jihoon adalah seorang gadis cacat. Jihoon hanya bisa pasrah dengan semua perlakuan itu, dan Jihoon juga sering di jadikan bahan bullyan di sekolah nya.

Flashback

" Eh ada cewek buta lewat, ayo minggir "

" Jangan dekat-dekat dengan nya "

Jihoon mencoba untuk menulikan pendengarannya, dia tidak ingin mendengar ucapan murid-murid lain tentangnya.

Jihoon terus berjalan menyusuri koridor sekolah nya, sepanjang jalan hanya makian dan hinaan saja yang Jihoon terima namun Jihoon terus berusaha kuat dengan ini semua.

" Harusnya orang cacat tidak sekolah disini . . . Sekolahlah di sekolah khusus orang cacat "

Bohong kalau Jihoon tidak merasakan sakit di hatinya. Siapapun pasti akan merasa sakit saat ia mendengar hinaan orang yang langsung terdengar di telinganya sendiri.

Jihoon terlonjak saat tiba-tiba ada seseorang yang menendang tongkatnya hingga terpental begitu jauh. Dengan cepat Jihoon mencari tongkat itu di lantai, tapi percuma tongkat nya sudah terlempar jauh.

" Cari saja kalau bisa " ucap orang yang tadi menendang tongkat Jihoon

Jihoon tidak menghiraukan ucapan orang itu, ia terus mencari tongkatnya, walaupun dengan tertatih-tatih.

" Ck, dasar gadis buta "

" JINY YA, APA YANG KAU LAKUKAN "
" Jihoon ah kau tidak apa-apa kan "

" Aku tidak apa-apa Daehwi ya "

Yah Daehwi, dia adalah sahabat Jihoon. Bagi Jihoon, Daehwi adalah seorang sahabat yang begitu baik, dia selalu membantu Jihoon, di sekolah itu hanya Daewhi saja yang tidak ikut membully Jihoon. Apapun yang terjadi, Daehwi adalah orang nomor satu yang akan ada di sampingnya. Contohnya sekarang, saat Jiny tengah membully Jihoon dengan menendang tongkat Jihoon, untung saja Daehwi datang disaat yang tepat kalau tidak entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

I was made for loving you (2Park)✔Where stories live. Discover now