Jihoon terdiam dan tak mampu lagi berucap. Ia sadar dirinya tak sempurna, dirinya buta dan dia tak pantas untuk bersanding dengan Woojin yang tampan dan sempurna. Ck bodoh !!!! disaat berada di posisi seperti ini ia hanya malah bisa berdiam dan tak berontak.
" Kenapa Woojin malah memilih wanita buta seperti mu "
Runtuh sudah pertahanan Jihoon, siapa yang tidak merasa sedih mendengar ucapan yang begitu mengintimidasi itu keluar langsung dari mulut seorang wanita yang ia tahu adalah ibu dari orang yang sangat ia cintai.
Siapa yang menghendaki keadaan dimana ia tidak bisa melihat apapun, tidak ada. Kebutaan itu terjadi bukan kehendaknya.
" Maaf karena saya sudah lancang untuk masuk di kehidupan anak anda " ucap Jihoon akhirnya dan berlalu pergi meninggalkan wanita paruh baya itu.
" Aku harap kau pergi dari kehidupan anak ku "
Jihoon tak menggubris sedikit pun. Ingin melawan pun ia tak mungkin mampu.
" Ibu dimana Jihoon ? " tanya Woojin bingung saat sang ibu keluar tanpa kekasih tercinta nya" Dia sudah pergi "
" Apa . . . kenapa pergi ? "
" Entahlah " jawab ibunya singkat tanpa menoleh sedikit pun pada Woojin
" Ibu apakan Jihoon ? " tanya Woojin lagi dan kali ini dengan nada yang datar dan terkesan marah
Ibu nya menoleh " dia sendiri yang ingin pergi "
" Dia buta bu, kenapa ibu biarkan dia pergi dan lagi ini sudah malam "
Saat Woojin ingin menyusul Jihoon ia langsung di tahan oleh ibunya " apa kau lebih memilih gadis buta itu ketimbang ibu hm "
" bu ini bukan soal memilih, aku takut dia kenapa-kenapa "
" Tinggalkan dia " ucap ibunya pelan
Woojin menggeleng dengan mantapnya " tidak bisa bu, aku sangat mencintainya "
" Sebenarnya apa yang kau lihat dari gadis cacat itu "
YOU ARE READING
I was made for loving you (2Park)✔
Художественная прозаAku akan menjadi matamu, menggiring setiap langkah tertatihmu dan meluruskan setiap jalanmu yang terbelok ©Nunnasikembar