Bag 7 ~Helado~

764 71 4
                                    

"Kenalin,gue murid baru. Gue rian,pacarnya ila" kata pria yang bernama rian sambil mengulurkan tangannya.

"Gue rafael" kata rafa menerima uluran tangan rian.

"Emangnya claudi udah punya pacar? Kok gue belum tau?" tanya rafa kedirinya sendiri seperti setengah berbisik tapi dapat di dengar oleh rian.

"Gue dulu pindah ke jerman dan sebelum pindah ke jerman gue udah pacaran sama ila. Jelas lah lo gk tau, emang lo siapanya ila?" tanya rian yang membuat rafa diam.

"Ila, lo pulang sama gue ya? Gue kangen sama lo." kata rian lagi.

"Maaf, gue pulang sama rafa." balas claudi sambil menarik tangan rafa untuk cepat cepat pergi dari sana.
Rafa hanya mengikuti claudi yang menariknya sampai menuju motornya.

"Ayo cepetan" suruh claudi yang sudah menaiki motor rafa.

Rian yang memperhatikan kepergian mereka hanya tersenyum kecut.

"Sampai kapan lo mau jauhin gue ila? Semakin lo ngejauhin gue, semakin juga gue buat deketin lo" kata rian pelan.

"Lo mau ikut ke dalem apa mau nungguin di sini?" tanya claudi setelah sampai di toko buku.

"Ikutlah" jawab rafa sambil menyusul claudi.

Claudi memilih buku yang ia cari, sedangkan rafa memilih duduk di meja yang tidak jauh dari claudi memilih buku. Setelah mendapatkan buku yang ia cari, claudi segera membayarnya di kasir dan menyuruh rafa menunggu di motornya saja.

"Kita mau ke mana lagi?" tanya rafa saat claudi sudah keluar dari toko buku.

"Terserah lo aja sih, kalo misalnya lo cape mendingan pulang aja" jawab claudi.

"Yaudah ayo naik" suruh rafa kepada claudi, yang hanya di turuti Claudi.

Mereka berdua kembali menaiki motornya yang entah mau pergi kemana.

"Kita mau kemana?" tanya claudi karena jalan ini bukan jalan yang menuju ke rumahnya.

"Ke sebuah tempat" jawab rafa

Claudi hanya diam mengikuti rafa yang entah akan membawanya ke mana.

"Udah sampe clau, lo gk mau turun?" tanya rafa setelah memberhentikan motornya di sebuah taman.

"Eh, iya" claudi turun dari motornya dengan perasaan bahagia, dia melihat banyak sekali anak muda yang sepertinya seumuran dengannya. Yang membuatnya bahagia adalah di sana ada penjual es cream kesukaannya.

"Rafa, gue mau es cream" pinta claudi ke rafa.

"Terus? Lo punya uang kan?" tanya rafa karena heran kenapa dia harus bilang ke rafa kalau mau beli es cream?.

"Aelah, gue gk bawa duit lebih. Kan duit gue udah di beliin buku"

"Kalo udah tau gk punya duit ya jangan beli"

"Ayolah raf, kali ini aja ya bayarin gue. Pliiiss" kata claudi sambil memamerkan puppy eyesnya.

"Iya iya" kata rafa karena tidak tega melihat claudi meminta minta seperti itu, apalagi tadi itu muka claudi cute banget lagi. Kan rafa jadi gemezzz (oke, gue tau ini alay).

"Yeeaaayy" claudi langsung berlari menghampiri penjual es cream dan membeli beberapa rasa es cream.

Rafa menghampiri claudi yang sepertinya kesusahan membawa beberapa mangkuk es cream.

"Kok lo beli tiga mangkuk sih? Buat siapa aja emang? Udah gitu mangkuknya penuh banget lagi sampe moncong moncong gitu." kata rafa setelah melihat beberapa es cream yang di beli claudi.

"Lo tau gk? kalo es cream itu kesukaan gue. Mangkannya gue beli tiga mangkuk, satu mangkuk buat lo dan sisanya buat gue. Tapi kalo lo gk mau juga gue gk keberatan kok buat nambah satu mangkuk lagi" kata claudi sambil tersenyum yang malah membuat rafa melongo tak percaya.

"Lo kalo udah masalah es cream sifatnya beda ya?" tanya rafa heran.

"Ya mana gue tau, gue mah gini apa adanya" kata claudi sambil melihat es cream yang ada di kedua tangannya.

"Iya iya serah lo, ayo duduk di sana. Kasihan lo kaya orang yang gk pernah makan es cream seumur hidup" karena rafa terlalu peka yang melihat claudi sudah tidak tahan untuk tidak memakan es creamnya jadi rafa menyuruhnya duduk di salah satu kursi taman.

Setelah duduk claudi langsung menyimpan satu mangkuk es creamnya dan melahap es cream satunya.

Rafa yang melihatnya terkekeh pelan melihat tingkah claudi yang berbeda saat rafa pertama kali bertemu dengannya. Kadang rafa pernah berfikir bahwa claudi punya dua sifat yang berbeda ketika di sekolah dan di luar sekolah, jika di sekolah claudi adalah cewek yang di takuti semua orang tapi jika di luar sekolah claudi adalah cewek yang di sukai banyak orang karena tingkahnya. Ya, mungkin termasuk rafa yang menyukai tingkahnya.

"Raf, sekarang jam berapa?" tanya claudi karena handphonnya mati karena kehabisan baterai.

"Jam 4, emangnya kenapa? Lo mau pulang?" tanya rafa lagi.

"Mmmm, ngga sih. Emangnya lo gk papa kalo pulang terlalu sore? Orang tua lo gk marah gitu?" tanya claudi karena baru kali ini dia jalan dengan seorang pria sampe sore, kecuali setelah kejadian lima tahun yang lalu...

"Orang tua gue mana peduli. Mereka aja jarang ada di rumah, berarti gue juga berhak dong buat jarang ada di rumah" kata rafa sambil meluruskan pandangannya ke depan.

"Oh, sorry." kata claudi karena merasa tidak enak.

"Sorry buat apa?" tanya rafa tidak mengerti.

"Sorry karena udah bahas keluarga lo" kata claudi lagi.

"Oh, gapapa" balas rafa.

"Clau, gue boleh tanya gk? Tapi gue gk maksa lo buat jawab sih" tanya rafa

"Boleh, tanya apa?" jawab claudi

"Rian itu pacar lo?" tanya rafa hati hati karena dia melihat perubahan raut wajah claudi yang tadinya tenang sekarang jadi tegang setelah mendengar pertanyaan itu.

Claudi hanya diam karena tidak tau harus menjawab bagaimana. Dia tidak mau membahas pria itu sekarang, dan claudi juga sedang mencari orang yang tepat untuk claudi menceritakan masa lalunya.

"Gk usah di jawab sekarang juga gk papa kok clau. Kalau misalnya lo udah cape nyimpen masalah lo sendirian, gue siap dengerin cerita lo dan siap buat terima semua masalah lo." kata rafa yang seakan mengerti bahwa claudi tidak mau menceritakannya sekarang.

"Makasih raf" kata claudi sambil tersenyum.

"Iya sama sama, yaudah ayo pulang nanti keburu gelap terus lo di cariin orang tua lo lagi" kata rafa sambil berdiri.

Claudi hanya mengangguk dan mengikuti langkah rafa menuju motornya. Setelah sampai di parkiran mereka melajukan motornya menuju rumah claudi.

"Mau mampir ngga?" tanya claudi setelah sampai di depan gerbang rumahnya.

"Di rumah lo ada siapa?" tanya rafa sambil melihat motor yang ada di rumah claudi.

~°~°~°~°~°~°~°~°~°~

Wassalam....
Tunggu capter berikutnyaaa ;))
Maaf di gantung lagiii...

Tertanda

AmeliaSriM

RECUERDOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang