bag 15 ~Dos pares de ojos~

455 39 0
                                    

: : Happy reading')

Membuat satu kesalahan bukan hal yang memalukan. Tapi, tidak menyadari kesalahanmu, itu yang memalukan.

_________

"Eh clau, tadi di apain sama si kepsek?" Tanya Dinda, sekarang mereka sedang di kelas menunggu guru mapel datang.

"Di ajak lomba basket putra putri, katanya gue sama Rafa pas tes olahraga basket nilainya bagus. Jadi di ajak buat wakilin sekolah" Jelas Claudi.

"Oh yang lomba basket campuran itu kan?"

"Iya, putra putri di satuin. Gue kan belum pernah ngalamin lomba, apalagi nanti di liatin banyak orang"

"Lombanya juga di sekolah kita jadi sans aja, lagian lombanya minggu depan jadi lo bisa latihan lagi."

"Minggu depan itu bentar lagi Din"

"Emang, lo kedipin mata juga langsung ada di minggu depan."

Claudi mengedipkan matanya. Tidak ada salahnya mencoba kan? Lalu Claudi tersadar, "itu mustahil bego"

"Lah iya emang, terus kenapa lo lakuin?" Tanya Dinda sambil ketawa.

"Bangke"

•••••••••••

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu, tapi Claudi dkk belum ingin meninggalkan kelasnya begitu juga dengan Rafa dkk. Mereka hanya menunggu semua siswa pulang, karena mereka tidak ingin jika harus berdesak desakan di Koridor untuk mencapai parkiran.

"Clau, kata coach Indra hari ini kita latihan basket sama yang lain" Kata Rafa sambil menghampiri meja Claudi.

"Sekarang ya?"

"Iya, lo bisa?"

"Gimana ya, gue udah minta jemput bangdan soalnya. Wait deh, gue kabarin lagi bangdan nya" Kata Claudi lalu mengambil handphonenya untuk menghubungi Danendra.

"Oke bisa, bangdan juga lagi ada jam tambahan di kampusnya jadi ga bisa jemput"

"Clau, kita harus pulang duluan ya. Sorry ga bisa nemenin lo latihan." Pamit Alicia mewakili teman temannya

"Iya ga papa, hati hati di jalan lo semua" Jawab Claudi.

"Fighting clau, raf, rald" Semangat Diandra.

"Thanks" Jawab Rafa, Claudi, dan Gerald.

"Raf, nanti pulang lo anterin Claudi ya. Soalnya takut keburu sore kalo nunggu taxi. Ga ada bantahan oke Claudi? Kita pamit, bye" Setelah itu Dinda dan yang lainnya pergi meninggalkan kelas.

"Eh, ini coach Indra nge-WA gue. Katanya, yang ke ajak lomba basket sekarang ke lapangan." Kata Gerald.

"Oh oke. Lo fan, mau nonton kita latihan apa mau cabut?" Tanya Rafa pada Irfan.

"Gue cabut deh, masih ada urusan" Jawab Irfan setelah berhenti memainkan game nya lalu melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Yaudah ayo" Ajak Claudi lalu meninggalkan yg lainnya menuju lapangan.

Setelah berada di lapangan Claudi melihat sudah banyak yang kumpul, bahkan coach Indra pun sudah ada di sana. Tapi satu orang yang membuat dahi claudi mengernyit, kenapa dia ada di sana? Apa dia juga ikut lomba? Pikir Claudi. Setelahnya Claudi, Rafa, Gerald bergabung dengan yang lainnya.

Sedangkan dia, dia tersenyum melihat Claudi ikut lomba bersamanya. Karena dengan itu dia bisa lebih dekat dengan Claudi dan ada alasan jika ingin mengajak Claudi pergi. Senyuman dia tidak luput dari penglihatan Rafa, sampai tidak sadar Rafa mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Oke, semuanya sudah berkumpul. Saya juga sudah menyiapkan 3 orang cadangan untuk menggantikan kalian jika ada yang cidera. Di sini saya coach Indra yang akan melatih kalian semua dalam lomba basket tahun ini. Karena saya belum tahu nama nama kalian, jadi mungkin bisa perkenalan dulu" Pinta coach Indra.

"Perkenalkan nama saya Gerald Rey Rezkiasyah dari kelas XI IPA 2, biasa dipanggil Gerald"

"Nama saya Rafael El Leco dari kelas XI IPA 2, biasa dipanggil Rafa"

"Nama saya Andrianatha Asad Wijaya dari kelas XI IPA 1, biasa dipanggil Asad"

"Nama saya Rianvaro Fernandez dari kelas XI IPA 1, biasa dipanggil Rian"

Iya, dia Rian, Rian yang membuat Claudi bingung dengan kehadirannya di sini. Sampai Claudi melupakan satu fakta, siapa yang dulu melatih Claudi bermain basket hingga sekarang di ajak lomba? Ya, dia Rian.

"Nama saya Claudia Laila Askandar dari kelas XI IPA 2, biasa dipanggil Claudi"

"Nama saya Renata Sakariana dari kelas XI IPS 3, biasa dipanggil Rena"

"Nama saya Felicia Aquila dari kelas XI IPS 1, biasa dipanggil Feli"

"Nama saya Donata Alqueena dari kelas XI IPA 4, biasa dipanggil Dona"

"Oke, mungkin saya tidak bisa hafal semua nama kalian kecuali ada ciri ciri yang menonjol dari kalian mungkin saya akan hafal dengan kalian. Sekarang kita pemanasan setelah itu langsung latihan. Mengerti?" Tanya coach Indra.

"MENGERTI" jawab semuanya.

Mereka menuruti semua perintah coach Indra, dari mulai pemanasan sampai latihan menggiring bola ke ring lawan. Latihan kali ini tim di bagi dua, masing masing tim berisikan dua cowo dan dua cewe. Latihan formasi dan latihan ke kompakan oleh sesama tim.

Sudah tiga jam mereka latihan, dan latihan pertama cukup memuaskan bagi coach Indra karena apa yang di ajarinya dapat di lakukan dengan baik oleh mereka.

"Baik, karena hari sudah mulai sore saya kira latihan pertama kita cukup sampai disini dulu kalian boleh istirahat setelah itu pulang ke rumahnya masing masing jangan kelayapan karna hari sudah mulai larut."

"BAIK COACH" jawab mereka.

"Kalau begitu saya duluan" Dan di angguki oleh semuanya sebagai jawaban.

"Hati hati coach" Pesan Gerald, coach Indra hanya mengangguk.

Mereka berjalan ke pinggir lapangan untuk membereskan barang barangnya, begitu pula dengan Claudi.

"Gila cape banget, haus lagi bisa dehidrasi gue, eh tapi gue ga bawa minum." Kesal Claudi. Tiba tiba ada yang menempelkan minuman ke pipi claudi.

"Eh? Ngapain lo di sini?" Heran Claudi.

"Gue tadi ngedenger orang lagi ngedumel gara gara ga minum satu tahun" Kata Rafa sambil terkekeh.

"Sehari ga minum aja ga kuat gue, apa lagi satu tahun? Ngaco lo"

"Iya iya terserah, nih buat lo" Kata Rafa lalu menyodorkan air mineral kepada Claudi.

"Wihh, tq" Claudi langsung mengambil air yang di berikan Rafa dan meminumnya sampai habis.

"Haus mba?" Tanya Gerald yang baru datang menghampiri keduanya.

"Bacot lo" Sinis claudi.

"Weh selo dong itu matanya hehe. Gue mau balik, lo balik sama Rafa ya clau? Ga usah bikin si Dinda konser dadakan kalo tau lo ga balik sama Rafa."

"Oke, lumayan ngirit ongkos hehe" Kata Claudi sambil nyengir kuda.

"Njirr, berasa di manfaatin gue kalo gini" Kata Rafa.

"Gue bukan manfaatin lo, cuma memanfaatkan apa yang ada"

"Terserah. Ayo balik" Kemudian Rafa merangkul Claudi ke parkiran, lebih tepatnya si bukan merangkul tapi kaya memiting leher Claudi.

Adegan tersebut tidak luput dari kedua pasang mata tersebut, dengan tatapan seperti.....cemburu atau tidak terima?

_____________________

Long time no see readers ku😍. I'm back wkwk😁

Dua pasang mata? Siapa aja ya? Hmmm

RECUERDOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang