bag 8 ~Invitados no invitados~

732 72 5
                                    

Don't be a silent reader please..... Tinggal tekan bintang doang...

-------

"Di rumah lo ada siapa?" tanya rafa sambil melihat motor yang ada di rumah claudi.

Claudi yang ditanya pun menengokkan kepalanya kebelakang untuk mengetahui siapa yang berada di rumahnya selain abangnya.

"Ada tamu kali" jawab claudi yang masih memperhatikan motor yang ada di halaman rumahnya.

"Oh, gue mampir bentar ya clau. Minta minum." kata rafa sambil turun dari motor dan melepas helmnya.

"Yaudah ayo" mereka berdua berjalan memasuki rumah claudi dan berhenti di dekat pintu karena melihat danendra sedang berdebat dengan lelaki yang membelakangi dirinya sehingga claudi tidak bisa melihat siapa lelaki itu. Rafa yang berada di belakang claudi terpaksa harus berhenti.

"Lebih baik lo pergi dari sini" kata danendra menyuruh laki laki itu pergi.

"Bang, gue mohon. Gue pengen ketemu claudi." kata laki laki itu mohon mohon.

Dia? Mau ngapain ketemu gue? Pikir claudi yang sudah tau siapa laki laki itu hanya dengan mendengar suaranya.

"Claudi gk ad-" ucapan danendra berhenti ketika baru menyadari bahwa adiknya sedang memperhatikannya.

Lelaki itu pun mengikuti pandangan danendra dan melihat claudi datang tidak sendiri.

Claudi yang sudah ketauan langsung menarik rafa dan menyuruhnya duduk.

"Lo tunggu sini, gue ambilin minum bentar" kata claudi dan berjalan menuju dapur untuk membuat minum.

"Eh, ada tamu. Duduk aja." kata danendra menyuruh rafa duduk kemudian danendra ikut duduk di depan rafa.

"Siapa nama lo?" tanya danendra

"Gue?" tanya rafa balik

"Iyalah lo, terus siapa lagi?" jawab danendra

"Oh, nama gue rafael"

"Lo abis bawa adek gue kemana?" tanya danendra lagi

"Cuman ke taman bang" jawab rafa

Rian yang hanya memperhatikan mereka berdua ngobrol menatap rafa tidak suka karena menurutnya rafa adalah penghalang untuk hubungannya dengan claudi.

"Selagi lo bisa buat adek gue nyaman gue izinin lo buat deketin adek gue. Asal jangan lo tinggalin pas lagi sayang sayangnya aja" kata danendra sambil melirik ke arah rian yang masih berdiri memperhatikan mereka berdua.

Rafa hanya tersenyum tanpa harus menjawab perkataan danendra.

Kemudian claudi datang sudah berganti baju dengan membawa segelas jus jeruk di nampannya.

"Nih minum dulu. Sorry lama, tadi gue ganti baju dulu" kata claudi menyimpan gelas tersebut di depan rafa dan ikut duduk di sebelah danendra.

Rafa meminum minumannya karena sudah haus sekali, dan memang tujuannya kesini hanya untuk meminta minum.

"Gue pulang ya?" setelah menghabiskan minumannya rafa meminta izin untuk pulang karena hari sudah mulai gelap.

"Lo kesini cuma numpang minum?" tanya danendra yang langsung kena cubitan maut dari claudi, danendra yang di cubit hanya meringis kesakitan.

"Yaudah ayo, gue anter ke depan" jawab claudi sambil menarik tangan rafa.

"Sorry ya? Pasti tadi lo gk nyaman banget" kata claudi setelah sampai di depan motor rafa.

"Ga papa, santai aja kali" kata rafa sambil tersenyum.

Di pikiran rafa sebenarnya ingin sekali menanyakan siapa itu rian, tapi ia urungkan karena mungkin claudi tidak akan menceritakannya sekarang. Atau mungkin authornya yang ga mau ceritain? Hmm bisa jadi sih. Akan ada saatnya dirimu tau.

"Yaudah gue balik dulu ya? Udah gelap. Besok gue jemput ya clau?"

"Jemput mau ke mana?"

"Sekolah lah, mau ke mana lagi?"

"Oh, oke oke. Lumayan, geratis kan?"

"Iyalah" kata rafa sambil terkekeh.

"Yaudah gue pulang ya clau?" kata rafa again.

"Bacot lo, dari tadi ngomong mulu baliknya kaga"

"Lo juga sih yang ngajak ngobrol"

"Udah sono nanti ga jadi balik lagi lo"

"Iya iya gue balik" kata rafa setelah menaiki motornya.

"Hati hati" kata claudi.

"Hati gue ada di lo" kata rafa pelan.

"Apa?" tanya claudi yang sepertinya mendengar rafa bicara sesuatu.

"Ngga apa apa. Eh clau, sini coba" kata rafa meminta claudi agar lebih mendekat. Claudi hanya nurut dan mendekati rafa.

"Hati hati, dari tadi ada dugong yang ngawasin kita. Gue balik, sampai ketemu besok" kata rafa dan menancap gasnya meninggalkan pekarangan rumah claudi.

Claudi tersenyum ke arah rafa. Ada rasa nyaman di hatinya saat dia bersama rafa, tapi claudi masih belum bisa mengartikan rasa nyaman tersebut.

Claudi berbalik dan melihat rian sedang memperhatikannya di depan pintu, seketika senyuman itu hilang hanya karena melihatnya. Claudi mencoba agar bersikap biasa saja pada rian dan melewatinya begitu saja untuk memasuki rumahnya.

"Jadi itu alasanmu menghindariku ila" tanya rian pada claudi.

"Makhsud lo?" tanya claudi membalikkan badannya menghadap rian

"Kau pergi bersamanya hanya karena untuk menjauhiku ila"

"Itu semua ngga ada urusannya sama lo gue mau pergi sama siapa aja"

"Kalau gitu kenapa kau menghindariku?"

"Gue ngga ngehindarin lo, bukannya lo yang pergi ninggalin gue?"

"Ila, aku mohon maafkan aku. Dulu aku ter-"

"Cukup yan, gue cape. Gue mau tidur" kata claudi dan pergi menuju kamarnya.

---------

Sekian,,,,

Vote and coment don't forget..
Ada sedikit renovasi di bagian ini..

RECUERDOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang