Bag 14 ~Pies otra vez~

614 41 0
                                    

Don't be a silent reader.
Bukan author ngemis minta vote sama komen, cuma vote sama komen itu punya kesan tersendiri bagi para penulis. Sebagai tanda kalian menghargai karya seseorang:)

______________________________________

Jika bersamamu aku bisa merasakan bahagia, maka hanya satu yang bisa ku jadikan doa.yaitu tidak kembali merasakan luka.
_
_

____________________________________

Author pov.

Pagi ini gadis cantik yang bernama Claudia masih setia dengan pulau kapuknya. Jam menunjukkan pukul 6.25, tapi gadis itu tidak perduli dan melanjutkan tidurnya tanpa merasa terganggu. Hingga sebuah suara melebihi bom atom mengusik tidurnya.

"Woy bangun kebo sialan! Cape nih gue dari dari tadi naik turun tangga" Teriak Danendra setelah membuka pintu kamar Claudia dengan sedikit kasar.

Claudi refleks bangun dari tidur cantiknya karena merasa terkejut.

"Eh bangsat! Selo dong kalo ngomong, ganggu tidur cantik gue tau ngga" Kesal Claudi karena mimpi indah nya terganggu.

"Terserah! Lo mendingan mandi deh, takut cape kan semalem abis buat pulau" Kata Danendra sambil tertawa meninggalkan kamar adiknya sebelum Claudi meledak.

"ABANG LAKNAT! NGGA NIFAK LO SETAN!!" teriak Claudi kesal lalu masuk ke dalam kamar mandinya.

________

Setelah sampai di meja makan, Claudi melihat hanya ada abangnya yg duduk di sana.

"Bangdan, Ayah sama Bunda mana?" Tanya Claudi heran karena tidak melihat kedua orang tuanya.

"Ayah sama Bunda pergi lagi" Jawab Danendra.

"Ke luar kota lagi?"

"Bukan luar kota, tapi luar negeri"

"Lah, bukannya baru kemarin Ayah dateng dari luar kota? Kok sekarang pergi ke luar negeri?"

"Gue juga ga tau, mungkin karena pekerjaannya lagi" Claudi hanya menjawabnya dengan anggukan lalu menyantap makanannya dengan tidak semangat.

******

Sampai di sekolah Claudi melihat pintu gerbang yang sudah ditutup, Claudi membuang nafasnya kasar. Terpaksa Claudi harus memanjat tembok samping sekolah yg sudah terdapat tangga yg di sembunyikan oleh Claudi dan teman temannya saat mereka terlambat bareng.

Claudi mengeluarkan tangga yg sengaja tertutup semak semak agar tidak di ambil orang.

Gadis itu segera menyenderkan tangga tersebut ke dinding yang tidak terlalu tinggi dan menaikinya satu per satu.

"Woy, ngapain lo?" Tanya seseorang.

Tubuh Claudi jadi tidak seimbang karena kaget oleh suara tersebut, menyadari tangga yg dipakai gadis itu sedikit goyang lelaki tersebut langsung memegang tangga agar tidak terjatuh.

Claudi terpaksa turun kembali untuk menormalkan jantungnya.

"Heh! Lo mau bikin gue mati?!" Bentak Claudi.

"Ah elah lebay amat" Jawab Rafa.

"Lebay mata lo melar!" Lalu Claudi berbalik hendak meneruskan acara manjat temboknya. Tapi Rafa mencekal tangan Claudi sehingga dia harus menahan emosinya karena ia harus masuk kelas sebelum guru masuk, tapi melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 8.00 itu artinya claudi telat 30 menit.

RECUERDOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang