HARI DEMI HARI BERLALU BEGITU saja.
Selama seminggu terakhir Do Ha berkembang pesat. Ekspresi khawatirnya terhadap kolam renang pun sama sekali tak tampak lagi. Akhir-akhir ini Kyu Hyun juga semakin sering memberi Do Ha kelas tambahan untuk pelajaran ekstra.
“Kau harus melakukannya persis seperti di kejuaraan akuatik,” ucap Kyu Hyun berdiri di tepian kolam bersama Do Ha di sebelahnya. Jari telunjuknya menunjuk sisi lain kolam renang yang berseberangan.
Do Ha mengangguk. Kyu Hyun pun memulai aba-aba. Gadis itu menurunkan kacamata renangnya, lalu melompat ke dalam kolam. Dia berenang menuju ke sisi lain kolam, kemudian berbalik kembali ke titik awal menggunakan gaya bebas.
Kyu Hyun berteriak tertahan. Do Ha tak gagal sama sekali. Rupanya gadis ini memang pandai. Catatan waktunya juga tak buruk. Malah terbilang bagus untuk pemula, juga penderita trauma.
“Bagus! Kang Do Ha, kau berhasil!” teriak Kyu Hyun gembira. Dia menghampiri Do Ha yang baru saja naik ke tepian.
“Benarkah? Aku berhasil, Senior Cho?!”
Tanpa ragu, si senior bermarga Cho tersebut memberi sebuah pelukan. “Tentu. Kau mulai melupakan trauma itu ‘kan?” tanya Kyu Hyun setengah bergumam.
Sesaat setelahnya Kyu Hyun melepas pelukan tersebut. Dia memegangi kedua pundak Do Ha sembari tetap mengulas senyum. Si gadis bermata bulat itu menatap obsidian Kyu Hyun dalam.
Mereka merasakan degap aneh di masing-masing dada mereka.
Tanpa sadar Kyu Hyun memegang dagu Do Ha. Tubuhnya condong beberapa derajat ke depan dengan posisi agak menunduk. Sementara itu kaki Do Ha terlihat berjinjit, ingin menggapai lelaki yang lebih tinggi darinya ini. Tak lama bibir mereka bertautan satu sama lain.
Berciuman.
Do Ha menyesap bibir si senior lebih dulu. Aromanya seperti kopi pahit yang diminum ibunya tiap pagi. Meski begitu, rasanya tetap manis di mulut Do Ha. Dia pikir, istri seniornya ini pasti senang ketika melumat bibir sang suami. Tak hanya rupanya yang tampan, bagian merah muda di wajah itu pun juga tampan. Wanita yang memiliki Cho Kyu Hyun pasti sangat beruntung.
Namun, Do Ha tersentak kaget saat Kyu Hyun mendorong tubuh mungilnya kasar. Si senior membuang muka. Tangannya mengusap kasar bibir yang terasa basah. Seolah ia tak terima karena telah berbagi saliva dengan seorang anak SMA yang bahkan belum menamatkan studinya.
“Maafkan aku,” ucap Kyu Hyun penuh sesal. “Aku terbawa suasana. Tidak seharusnya kita melakukan hal ini. Gantilah pakaianmu! Aku akan mengantarmu pulang.”
Do Ha tergeming melihat Kyu Hyun yang menjauh. Pria itu tampak sangat menyesal karena menciumnya. Padahal di sisi lain, Do Ha menyukai perlakuan ini. Sejak awal dia memang menyukai sosok Cho Kyu Hyun. Ciuman pertamanya pun jatuh pada pria itu.
“Lain kali aku tak akan membuatmu menyesal, Senior Cho.”
***
Sejak Do Ha mengenal Kyu Hyun, Seo Yi Eun merasakan kebahagiaan yang telah lama tak dirasakannya. Setelah mendiang suami pergi meninggalkan keluarga kecilnya, sang putri sama sekali tak pernah menurut pada Seo Yi Eun. Wanita tersebut mengerti, Do Ha pasti membencinya karena dia tak membiarkan Do Ha menolong sang ayah kala itu. Mereka menyaksikan langsung ketika sang ayah meregang nyawa di laut lepas.
Hari ini, pagi-pagi sekali Do Ha sudah meminta dibuatkan sarapan. Dengan pakaian SMA rapi, gadis itu bilang dia ingin pergi ke suatu tempat untuk memastikan sesuatu. Entah apa hal tersebut.
Sesampainya di tempat tujuan, dari balik sebuah tiang plang iklan, Do Ha memata-matai sebuah toko dengan label MARIGOLD FLORAL. Dia melihat sesosok yang sangat dikenal, bersama seorang wanita dengan perut buncit, serta seorang anak perempuan yang berada dalam gendongan.
“Jadi, itu istri dan anak Cho Kyu Hyun,” gumam Do Ha pelan. “Huh. Apa dia masih bisa tersenyum seperti itu setelah menciumku? Menyebalkan sekali.”
Di kejauhan, Kyu Hyun tampak mengantar Hwa Yeon serta Hyun Hwa sampai di depan toko. Mereka tampak bersenda gurau sambil tertawa kecil. Beberapa kali Kyu Hyun juga terlihat menyentil gemas hidung putri kecilnya.
Satu gadis yang tak dikenal Do Ha menghampiri dari dalam toko. Setelah memberi si anak perempuan kecupan di dahi, Kyu Hyun memberikan Hyun Hwa pada gadis itu. Dia juga memberi kecupan di dahi sang istri, seperti yang biasa ia lakukan di hari-hari sebelumnya. Setelah itu, Kyu Hyun pun berpamitan.
“Lebih baik aku menemui mereka nanti,” ucap Do Ha pelan. “Iya ‘kan? Pasti akan menyenangkan.”
■■■
.DancingChen || 12 Nov 17
Repost © 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ Beautiful Pain | KYUHYUN
Fanfiction•••selesai••• Cho Kyu Hyun, laki-laki berusia kepala tiga yang telah hidup bahagia. Dia memiliki seorang istri yang cantik, dikaruniai putri yang manis dan satu janin yang berkembang sehat dalam kandungan istrinya. Namun, seorang anak SMA di kelas r...