09

1K 84 4
                                    

HWA YEON MEMUTUSKAN UNTUK MENGUBAH rencana. Awalnya ia ingin membawa Do Ha ke dokter kandungan setelah insiden siang itu. Namun, karena obrolan malamnya bersama Kyu Hyun, Hwa Yeon mengundur rencana tersebut selama dua hari. Ia berusaha bersikap normal meskipun gelagatnya tetap saja menunjukkan jika ia menghindar dari Kyu Hyun.

Hwa Yeon menunggu di kursi belakang, sementara Min Young mengamati di jok depan. Mereka juga meminta bantuan pada seorang pengawal yang bekerja di perusahaan milik ayah Hwa Yeon.

“Nah, itu dia,” ujar Min Young sambil menunjuk ke arah gerbang sebuah SMA. Do Ha tampak berjalan menjauhi tempat itu. “Paman, tolong mendekat pada gadis itu.”

“Baik, Nona,” sahut si pengawal. Lelaki tersebut melajukan mobilnya pelan sampai mencapai target.

Min Young pun keluar dari mobil, lengkap dengan masker serta topi yang menyamarkan identitas. Gadis itu cukup membuat Do Ha terkejut karena menyergapnya bak seorang penculik. Do Ha sempat melawan. Namun karena tenaga Min Young lebih besar, ia berhasil memaksa Do Ha masuk ke dalam mobil. Kendaraan berwarna hitam metalik itu pun melaju cepat setelah berhasil menangkap target.

“Rupanya kau, Nyonya,” dengus Do Ha kesal setelah menyadari siapa yang sedang duduk di sebelahnya.

“Maaf mengganggu waktumu hari ini, Kang Do Ha, tetapi aku harus memastikan sesuatu,” kata Hwa Yeon tersenyum dengan tatapan tajam ke arah Do Ha. “Tentu saja aku lebih percaya pada suamiku. Jadi, aku melakukan ini agar berhenti berburuk sangka padanya.”

“Memangnya apa yang akan kau lakukan padaku HUH?!” teriak Do Ha kencang.

“Kau akan tahu sebentar lagi. Sebaiknya kau tak melakukan perlawanan. Aku bisa saja berbuat sesuatu yang kejam terhadapmu.”

***

Min Young merasa bersyukur karena gadis itu begitu polos. Sejak memasuki klinik ini, dia benar-benar menuruti apa pun yang dikatakan Hwa Yeon. Anak bernama Kang Do Ha itu pun sepertinya belum terlalu mengerti masalah seputar reproduksi, alih-alih ia sudah mampu mencapai bangku pendidikan SMA. Ah, sampai detik ini Min Young bahkan belum percaya pada apa yang telah dilakukan Kyu Hyun pada anak gadis sepolos ini.

Mereka berdua terlihat menunggu di luar sementara sang dokter melakukan pemeriksaan.

“Kak Hwa Yeon … kau harus tenang,” hibur Min Young seraya menggenggam tangan Hwa Yeon yang terasa basah, erat-erat.

“Aku takut, Min Young–ah. Bagaimana kalau dia benar-benar mengandung anak suamiku? Aku tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi setelahnya. Dia juga masih berstatus pelajar.”

“Sebaiknya jangan berpikir negatif. Aku yakin, Kak Kyu Hyun tidak mungkin mengkhianati kalian bertiga.”

Tak berselang lama, seorang perawat memanggil mereka.

“Nyonya Choi Hwa Yeon?”

“Ya?”

“Dokter ingin menemui Anda. Silahkan,” kata perawat tersebut. Ia membukakan pintu untuk Hwa Yeon.

Di dalam ruang pemeriksaan, Hwa Yeon melirik pada Do Ha yang masih terbaring di atas hospital bed. Ia menuju ke meja kerja dokter yang hanya dipisahkan oleh sebuah sekat yang barangkali kedap suara. Min Young juga mengekor di belakang Hwa Yeon sambil membawa tas sekolah milik Do Ha.

“Nyonya Hwa Yeon,” sapa dokter itu tersenyum. “Belum berselang seminggu, Anda datang kembali ke klinik kami. Apa Anda sudah baik-baik saja?”

Hwa Yeon mengangguk. “Seperti saran dokter, saya melakukan bed rest beberapa hari terakhir.”

☑️ Beautiful Pain | KYUHYUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang