Rumah Singgah

3.5K 266 4
                                    

Rumah Singgah

Hujan di
bulan Oktober
meminta
harap pada atap:

"Aku ingin membawa
rinai rindu
pada Ayah dan Ibu.
Aku butuh rumah."

Atap tersenyum.
Terdengar bunyi
genting berdenting
membuat celah,
sebulir tetes jatuh
pada pada sudut
mata perempuan
yang binar sendunya
tak kunjung surut.

Atap membisikkan pesannya
kepada hujan yang
menjelma serdadu pilu,
kepada dinding yang
membungkus sedu,
kepada selimut yang
memeluk ragu,
kepada perindu yang
tak kunjung menemui temu,

kepadaku,
kepada kau,
kepada kita:

perantau lemah
yang butuh singgah
pada rumah
beranama ibu dan ayah.


Rana RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang