Berkeluh kesah pada barisan tawa
Ditimang-timangnya dalam kelakar
Lalu diam
Didongengkan kembali kisah usang
Tentang batang kayu dari pohon yang ditebang
Lalu dicerminkannya aku pada air mata yang tergenang
Lalu berkata, "Duhai, kau bahkan tak butuh hujan. Tak perlu juga kau bangun bendungan pada kantung matamu yang lebam. Jadilah kau pohon di masa itu, hijau kembali sebab air matanya menyirami."
KAMU SEDANG MEMBACA
GELIAT HATI
PoetryKumpulan puisi, prosa, quotes. Menjelma pita merah muda. Cantik membalut suka, duka, lara, dan apa pun bentuknya rasa.