3

12 1 0
                                    

Senja lagi datang. Lelaki itu tetap bungkam.

Entah apa hati kecilnya pendam, atau memang sudah enggan lagi pulang. 

Di ambang pintu, aku masih menunggu. Duduk manis di kursi kayu, mengidungkan bait kenangan, mengundang sukmanya datang. 

Barangkali tergugah ia, menyusuri lagi jalan setapak yang kami buat. Menghangatkan lagi bilik-bilik yang kini sepi. Oleh siapa kopinya disuguhkan nanti, Jika aku pergi. 

Tapi bila malam kian larut, tak juga langkah kakinya kudengar. Aku tidak akan tetap tinggal, rumah ini terlalu sesak dengan kenangan. 

Kalah, setelah menang melawan takut. Membuka kunci, tapi kemudian aku yang terkunci. Lelaki senja, aku rindu. Lekaslah pulang, atau segera tentukan harus ke mana langkahku. 

Cirebon, 03 Agustus 2018.


GELIAT HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang