Jun

350 25 0
                                    

Titik-titik putih nan dingin itu akhirnya turun juga. Sudah lama sekali kamu menunggu salju pertamamu di tahun ini. Kata orang, kalau kita melihat salju pertama bersama seseorang yang kita sayang, maka kita bisa bersama selamanya.


Sejak 5 tahun yang lalu, teman "salju pertama" mu selalu sama. Ntah mungkin kalian memang jodoh atau ini hanya kebetulan.


Kamu mengulurkan tanganmu keluar jendela sambil merasakan dingin geli ditelapak tanganmu.


"ADA SALJU!!!!!" teriakmu.


"Haha.. Gak usah teriak juga. Aku udah tau" kata lelaki itu sembari meminum secangkir kopi hangat ditangannya.


"Ini salju pertamaku di tahun ini. Dan aku melihatnya bersama kamu lagi??!! Selama 5 tahun ini??!!!" katamu sambil menutup jendela karna udara terlalu dingin.


"Lagi??!! Apa maksudmu??!! Bagus donk!! Tandanya kita memang ditakdirkan bersama. Memangnya, kamu gak suka aku jadi "teman salju" mu?"

lelaki itu terlihat sedikit kecewa.


"Bukan gitu. Maksudku, kenapa harus kamu? Kenapa gak yang lebih ganteng gitu?" kamu sengaja menggodanya agar dia marah.


"Trus maksudmu aku ini, pacarmu ini gak ganteng? Padahal aku udah nolak 5 cewek demi kamu. Eh, dibilang gak ganteng pula. Padahal cewek yang nembak aku itu cantik banget... Trus badanya seksi lagi. Kalo dipandangin, wow...." jawabnya


Niatnya sih kamu yang menggoda dia. Tapi, sepertinya kamu kemakan jebakan sendiri.


"WEN JUNHUI!!!!!! KAMU MASIH AJA NGEBAHAS CEWEK GATEL ITU??!!! KALO KAMU SUKA SAMA DIA KENAPA GAK DITERIMA AJA???!!" teriakanmu sepertinya terdengar sampai ruang tamu. Anjingmu datang dan menggonggong kearah pacarmu.


"Anjing sama majikannya sama aja! Jangan marah donk! Cuman becanda doank!" kata pacarmu sambil menaruh cangkir kopinya dimeja dekat jendela.


...........................................

Kalian sudah berpacaran selama 3 tahun. Sebelum itu, kalian adalah teman dekat. Selama 5 tahun, kalian selalu melihat salju bersama.

...........................................


Kamu pergi ke dapur meninggalkan Jun sendirian dikamar. Kamu tidak marah, Hanya jengkel.


Saat kamu sedang membuat sarapan, Jun datang dan memeluk pinggangmu dari belakang.


"Lepasin!!" perasaan jengkel dan cemburumu masih menguasai hatimu.


Jun tidak melepaskan pelukannya. Ia memelukmu semakin erat dan mencium pundakmu.


"Lepasin gak??!!!" nadamu sedikit tinggi membuat anjingmu menggonggong kearah Jun.


"Anjingmu setia ya sama kamu. Kayak aku"

Bisik Jun ditelingamu.


"Berisik!"


"Aku minta maaf. Tadi aku cuman bercanda. Aku gak pernah mikirin cewek itu atau cewek lain. Sekalinya aku pernah mikirin cewek lain, itupun cuman artis. Lagian, aku udah punya pacar unik kayak kamu. Ngapain aku harus capek-capek mikirin cewek lain?" bisik Jun


Kamu merasa bersalah. Biarpun kamu tau dia hanya becanda, tapi perilakumu terlalu kekanak-kanakkan.


Mendengar permintaan maafnya, kamu balik badan menghadap Jun. Saat kamu melihat tatapannya, apa yang kamu rasakan adalah kenyamanan. Kamu merasa nyaman dan aman akan kehadirannya. Dan kamu menyadari sesuatu. Dialah Jodohmu.

***********************

Hihi.. Jujur setiap author baca ff ini selalu senyum-senyum sendiri XD. Author harap caratdeul bisa menyukai ff ini juga dan bisa request untuk cerita-cerita lainnya yang bisa dilakukan di request box 👍. Author selalu menerima kritik dan saran kalian, semua jenis kritik dan saran author terima dengan sangat senang hati:* . babay👋

Seventeen Members ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang