Between Us {FajRi, JoTing, MarVin}

03. Obedient [FajRi]

FajRi (warning explicit content)
Rated M, bener-bener kotor dan frontal.

UDAH SAYA WARNING YA.

Baca dalam resiko masing-masing.

o·be·di·ent

/əˈbēdēənt,ōˈbēdēənt/

adjective

complying or willing to comply with orders or requests; submissive to another's will.

—

Fajar sedang menunggu kepulangan Rian, seminggu sudah kurang lebih dia tanpa Rian.

Gak ada rian = gak keurus.

Brewok nya terlihat menebal, belum dia cukur sejak harus pulang duluan dari Denmark.

Sedangkan, Rian harus menetap untuk mengurus izin, baru pulang ke Jakarta.

Malam ini, Rian pulang. Fajar sudah kangen katanya, kangen dipeluk, kangen cium rian, dan juga kangen jat-..... nanti dulu tunggu Rian pulang!

*whatsapp*

Ian🖤 :

A fajar masih bangun?
aku udah di bandara
aku dijalan pulang ya aa'

masih nih, mas kangen ian.
fajar junior apalagi
hati-hati dijalan sayang

read.

Fajar hanya tertawa pelan, membayangkan muka Rian yang pasti sudah merah karena baca chat darinya.

Setelah beberapa lama, akhirnya, yang ditunggu datang juga.

"Assalamualaikum a', ian pulang."
"Waalaikumsalam." Jawab Fajar dengan suara yang agak serak, tadi sempat ketiduran nungguin Rian.

Rian masuk kamar, menyalakan lampu dan menaruh kopernya disamping lemari baju.

Waktu berbalik, mukanya langsung merah padam. Salah tingkah liat Fajar.

"E-eh aa' k-kok brewokan sih???", Rian tergagap-gagap liat Aa nya, bukan karena jelek.

Rian takut khilaf, soalnya Fajar keliatan dewasa banget. gak kuat dia tuh.

"Kenapa hm? kamu gak suka?", Fajar malah bangun dari posisi tidurnya. Nyamperin Rian diujung kasur yang masih berdiri mematung.

Lupa bilang, si Fajar cuma pake celana panjang hitam dan gak pake baju. Memamerkan kotak kotak diperutnya, Rian nelen ludah aja.