04. Chemistry [MarVin]

8.5K 543 69
                                    

Halo!
Kali ini aku update gak panjang, tapi semoga kalian suka hehe. nulis nya juga dadakan sih.

"hai, Marcus, panggil aja koh sinyo".
"hai juga, aku Kevin".

Begitulah perkenalan singkat Kevin dan Marcus, saat mereka pertama diputuskan untuk berpasangan di sektor Ganda Putra.

Seiring waktu, permainan mereka semakin bagus dan menorehkan berbagai prestasi untuk mengharumkan Indonesia.

Chemistry, itulah kunci permainan kompak dan saling melengkapi mereka. Tanpa sadar, bukan lagi "chemistry" partner lapangan yang ada, tetapi,  cinta.

saat Kevin sakit


"Koooh", Kevin memanggilnya dengan suara yang parau, mata berair dan hidung merah.
"Yaa, kenapa vin?". Marcus mengalihkan perhatian dari handphonenya, yang ia gunakan untuk menonton tinju.

"Ndak enak badankuuu". Kevin merengek, memanyunkan bibirnya. Gemas, batin Marcus.

"Loh, vin? kamu sakit begini". Raut wajahnya sedikit panik, menempelkan tangannya di dahi Kevin. Marcus mengelus pelan kepala Kevin, yang daritadi hanya mengeluh badannya tidak enak.

"Kan, udah kokoh bilangin, jangan kebanyakan makan eskrim. Malem-malem juga kemarin belinya, beli sampe 3 diabisin sekaligus. Liat sekarang, sakit kan?". Marcus berceramah ke si Tengil, yang ngeyel kalau dibilangin.

Meskipun ngomel, Marcus tidak tinggal diam. Daritadi dia ngomel tapi sibuk ambilin air & handuk kecil untuk kompresan, obat parasetamol dan gak lupa bikinin bubur instan buat Kevin.

Yakin, yang kayak gini chemistry di lapangan aja?

"Kooh, pait lidahnya". kata Kevin sambil mengecap-ngecap lidahnya setelah minum air putih, yang tentunya di sediain sama Marcus.

"Kan lagi sakit, sayang. Ya emang gak enak, makanya sekarang kamu senderan ya vin".
Marcus duduk disamping kasur Kevin, menaruh bantal yang posisinya disesuaikan supaya Kevinnya itu bisa duduk dengan nyaman.

Kevin dengan manjanya, malah dusel-dusel ke lengan Marcus. Lebih pw, gitu katanya.

Marcus tersenyum, mengecup kening Kevin yang terasa panas, dia demam.

"Senderan dulu vin, nih, udah koko bikinin bubur nya, sekarang makan dulu ya? Nanti minum obatnya, terus istirahat biar cepet sembuh". Marcus mengelus pipi gembil partner nya itu, mencubitnya sedikit karna gemas.

"Koh?".
"Apa sayang?"
"Suapiiin mpiiiin, mpin lemes tauuuuu". Bibir nya maju 2cm.

Manja banget uke.

"Duhh, gemes banget sih kamu. Yaudah iyaiya, ini koko suapin, tapi janji harus abis yaa?". Marcus menaikkan alisnya, senyumnya masih lekat di wajahnya.

"Mpin janji". Sambil menunjukkan satu kelingkingnya, yang disambut kelingking Marcus. Janji.

"Nah, udah sekarang buka mulutnya, aaaaa-mmm pinter". Marcus menyuapi Kevin, layaknya anak kecil.

Mereka tertawa, kekanakan sekali mereka kadang. Tapi mereka nyaman.

Selesai makan dan minum obat, yang sedikit drama karen Kevin malas minum obat, Marcus menaruh mangkok nya di meja samping tempat tidur. Mengambil wadah yang berisi air dingin dan handuk kecil.

"Vin", panggil Marcus dengan lembut, soalnya Kevin terlihat sudah ngantuk.
"Apa koh?", muka Kevin yang agak merah karena demam, membuat pipinya gembil terlihat lebih lucu. Kayak pake blush, ya gemes deh menurut Marcus.
"Boboannya sambil di kompres ya? Biar cepet turun demamnya". Marcus sibuk memeras handuk nya dan melipatnya ke bentuk persegi panjang. Lalu ditempelkan ke dahi Kevin.

"Hmm, tapi koko tidurnya disini yah". Kevin menepuk-nepuk space kosong disampingnya. Mengeluarkan puppy eyesnya, super gemas!

"Iyaa dek, koko tidurnya disamping kamu Sayang." Marcus menempatkan tubuhnya disamping Kevin.

Melingkarkan tangannya ke pinggang mungil Kevin, menariknya kedalam pelukan. Kevin membenamkan mukanya ke dada bidang Marcus, mencari posisi nyaman.

"Eh, nanti koko ketularan aku dong?". Kevin sedikit mencoba memberi jarak.
"Ya gakpapa, panasnya biar pindah ke koko aja, kamu jangan sakit". Marcus dengan lembut mengusap pinggang Kevin.
"Hehe, bisa aja sih koh". Kevin merasakan pipinya menghangat, mendapat seluruh perhatian Marcus sejak tadi.

Mereka berbaring dengan tenang, sama-sama mencoba untuk tidur.

"Koooooh". Rengek si manja kesayangan Koh Sinyo.
"Kenapa vin? mau apa? ada yang sakit?".
"Ndak sakit sih, heheh".
"Loh, terus kenapa manggil gitu?". Marcus menaikkan satu alisnya, heran.
"Cuma mau bilang......"
"Apa sayang?"
"Iihhhh, jangan dibilang sayang dulu mpin malu".

Marcus hanya tertawa, lucu sekali Kevin kalo begini, tengilnya hilang.

"Mau bilang kalo, kevinsayangbangetsamakokoh".
"Hah? Apa vin? gak denger gak denger". Marcus sengaja menggoda Kevin.
"NDAK USAH PURAPURA GAK DENGER IH". Kevin ngegas, sok ngambek, tapi ndusel ke kokohnya.

"Hahah, iyaiya vin, aku denger kok. Koko juga sayang banget sama kamu, Tengilnya koko".

Marcus menghujani pipi Kevin dengan kecupan dimana-mana. Yang dicium cuma malu-malu sambil misuh dikit.

Jadi, gimana menurut kalian? Chemistry mereka? sekedar partner lapangan? atau kayak abg kasmaran?

"Biar orang mau berkata apa tentang saya sama Kevin, yang jelas saya sayang Kevin. Saya bahagia sama Kevin, dan ingin terus begitu."

-Marcus Fernaldi Gideon


"Marcus itu, sudah merangkap dari partner ganda sampai jadi pemilik hati saya, kalau orang gak suka, ya saya gak peduli. Saya bahagia sama dia."

-Kevin Sanjaya Sukamuljo

Gemes, kapal selam saya:')

Vote & Comment jangan lupa ya biar makin semangat nulisnya!

& Maaf kalo ada kekurangan di tulisan-tulisan ku.

HAVE A NICE DAY ALL✨





Between Us {FajRi, JoTing, MarVin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang