Happy reading!
***
2 bulan kemudian...
Seorang gadis sedang duduk dikursi taman belakang sekolah sedang membaca novel sambil mendengarkan musik dengan earphonnenya ia bersenandung kecil mengikuti irama musik. Tanpa diketahui bahwa ada seseorang yang memperhatikannya, orang tersebut mendekat menghampiri gadis tersebut. Saat sudah di dekatnya gadis tersebut belum menyadari bahwa ada orang disebelahnya, orang tersebut berdehem tapi tetap tidak mengalihkan fokus gadis tersebut. Dengan iseng orang tersebut mencabut earphone yang terpasang ditelinga gadis itu. Gadis tersebut berdecak kesal lalu ia menolehkan kepalanya kesamping, ia terlonjak kaget saat ada lelaki yang duduk di sampingnya mengapa ia tak menyadarinya.
"Irzan." ucap gadis tersebut.
"Hm." jawab lelaki yang dipanggil dengan nama irzan tersebut.
"Sejak kapan lo disini?" tanyanya.
"Sejak lo fokus dengan dunia novel lu sendiri."
"Hehe" gadis tersebut menyengir tanpa dosa sambil menggarukan tengkuknya yang tak gatal. Ia menutup novelnya dan mencabut earphonennya.
"Lo kenapa ga masuk kelas? Lo bolos?" tanya irzan kepada gadis disebelahnya.
"Sembarangan kalo ngomong, gue lagi gaada guru dikelas males yaudah gue kesini." sementara irzan hanya ber-oh ria saja sambil menganggukan kepalanya tanda ia mengerti.
"Lo sendiri ngapain disini? Atau jangan-jangan lo ngikutin gue yaa?" ucap gadis tersebut dengan menanya balik.
"Sembarangan kalo ngomong siapa juga yang ngikutin lo gaada kerjaan amat."
"Yaudah sih B aja." ucap gadi itu dengan kesal.
"Tadi gua lewat terus ngelihat lo disini duduk sendirian, gue kira setan yang duduk disini." jawab irzan.
Gadis tersebut menginjak kaki irzan membuat irzan meringis karna sakit. "Ngeselin." ucapnya dengan ketus.
Irzan mengusap ujung sepatunya agak sedikit kotor akibat diinjak oleh gadis tersebut.
"Gimana hubungan lo sama dia?" tanya Irzan.
"Nggak gimana-gimana." jawabnya dengan santai.
"Dia udah balik ke indonesia." ucap Irzan membuat gadis itu terdiam sesaat.
"Sejak kapan?" tanyanya dengan padangan fokus ke depan.
"Tadi malam."
"Dia nggak ngehubungin gua sama sekali." ucapnya dengan lirih.
"Mungkin nanti kali biar surprise." ucap irzan agar Caca tak sedih lagi.
"Hm mungkin."
Keduanya saling terdiam satu sama lain memandang air mancur yang ada dihadapannya.
"Zan," panggil Caca membuat sang empu menoleh ke arahnya.
"Apa bener iqbaal lagi deket sama cewek bule disana?" tanya Caca.
"Gue ga tau soal itu dia ga cerita apa apa sama gue. Terakhir kontekan sama dia itu tiga minggu yang lalu."
"Oohh gituh yaa."
"Kenapa lu ga chat dia? Lu pura pura tanya dia udah pulang apa belum."
"Hm pengennya sih gituh tapi nggak deh takut ganggu."
"Saling memendam rindu yang sama tapi malu untuk bertegur sapa. Kalo kaya gituh nggak bakal ada yang mau mulai."
Caca terdiam memikirkan ucapan irzan, ucapan irzan benar. Jika keduanya sama sama diam tidak ada yang mau mulai lantas bagaimana kelanjutannya?
Akhirnya Caca mulai memberanikan diri untuk memberi pesan kepada Iqbaal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Soniq❤IDR
Ficción GeneralMenjadi kekasih seorang artis yaitu iqbaal dhiafakhri ramadhan/iqbaal cjr sangatlah tidak mudah banyak ratusan orang di luar sana yang ingin menjadi kekasih iqbaal cjr tapi gadis ini sangat beruntung karena ia dapat menjadi kekasih iqbaal dia hanya...