Jungkook kembali ke tempat kemarin bersama Taehyung, namun harus kecewa ketika coffee shopnya tutup bahkan belum setengah hari Jungkook pikir apa cafe-cafe disini punya jadwal meliburkan diri?
"Ini cafenya? Kok tutup?" Celetuk Taehyung, dengan tidak bosan menjepret objek yang ada di depannya. Pantas semalam dia mengeluh karena memorinya penuh, Taehyung terlalu menggila dan Jungkook cepat-cepat berasalan jika memori miliknya penuh juga, namun si objek fotonya hari ini malah tidak kelihatan.
"Gak tau, tapi kemarin janji disini"
"Bohong kali, ini masa tutup?"
"Gak tau"
"Kita bisa pergi berdua kaya kemarin kalo kamu gak lupa cas hp kamu"
"Jangan nyalahin aku lupa cas, ini karna kamu bangunnya kepagian"
"Paris pagi hari cantik, Kook"
Jungkook mengangguk pelan tanda setuju, negara ini memang cantik Jungkook tidak menyangkalnya karena tidak heran jika sebagian memorinya terisi bagian dari kota ini sejak keluar dari hotel dan tersisa banyak ruang jika Jimin muncul hari ini.
"Jungkook!"
Jungkook menoleh, tersenyum lebar karena akhirnya tidak sia-sia bangun pukul lima pagi untuk mengisi ulang baterai ponselnya. Jimin datang dengan seorang pria lain di sampingnya yang lebih pendek ah mereka sama. Jika boleh menebak apa dia kakaknya?
"Nunggu lama?"
Jungkook menggeleng pelan, memilih memaku pandang ke si pemilik rambut biru.
"Oh ya ini kakak aku, Yoongi "
Jungkook mendesah lega karena tebakannya benar dan sedikit malu karena Taehyung di sampingnya lupa cara berkedip. Jungkook tahu lebih baik karena dua puluh dua tahun menjadi adik Taehyung tidak sulit membaca isi otak kakaknya itu. Seolah tahu, karena Taehyung memang tahu dia memutar kepala untuk sekedar bilang lewat matanya jika ya Tuhan, Jungkook dia cantik sekali
Jungkook setuju kok, tapi dari kemarin Jungkook lebih membuka hati pada yang biru.
"Aku sengaja bawa kakak karena yeah, sulit sekali bertemu teman senegara disini"
"Benar, bersama akan lebih baik kan, terlebih aku dan adikku tidak tahu jalan"
Jimin tersenyum persis seperti kemarin di ikuti kakaknya yang melukis sunggingan kecil dan cukup membuat Taehyung mematung untuk beberapa saat.
"Jadi mau kemana hari ini?"
"Ke tempat kemarin, aku belum sempat ambil gambar disana"
Taehyung menggeleng cepat, mengecek hasil jepretan pagi ini, "gak, aku udah kesana kemarin. Aku mau cari tempat lain"
Sekali lagi, jika tidak ada Jimin dan Yoongi mungkin Taehyung sudah habis di jejali amukkan Jungkook. Kenapa di situasi seperti ini dia harus egois sih? Jatah liburan bahkan masih tersisa lima hari lagi.
"Ehm gimana kalo kak Yoon nemenin Taehyung dan aku nemenin Jungkook?"
Jungkook menunggu sama halnya dengan Taehyung yang seratus persen menyetujui ide itu. Berharap dapat anggukan dan Jungkook berjanji akan mentraktir mereka makan siang jika___, iya, Yoongi mengangguk di tempatnya. Senyum Jimin makin cerah dan Jungkook masih belum punya alasan kenapa dia ikut tersenyum.
***
Satu jam berlalu dan memori Jungkook sudah penuh dengan jepretan gedung-gedung unik disini tapi entah kenapa rasanya masih ada yang kurang. Jimin di belakangnya sibuk sendiri; memandangi Jungkook tiap gerakan hingga oke pasti banyak gambar blur di memorinya. Salahkan Jimin saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
bukan paris
Fanfictionjadi, jimin ada disana saat jungkook juga disana -di tulis 28 oktober 2018-26 desember 2018