Jungkook tidak pernah memeluk Jimin seperti itu selama beberapa hari ini menjadi pacarnya, terkecuali saat malam di Busan setelah berbagi pocky Jungkook membawanya tidur dalam pelukkan.
Taemin namanya, ternyata benar dia senior Jungkook dan teman Jimin. Tangan kekarnya melingkar manis di pinggang Jiminnya dengan rasa gemas dia mencubiti pipi gembul Jimin tanpa__menoleh kebelakang jika hello excuse you sunbaenim disini ada pemilik asli dari saudara Park Jimin. Namun kalimat itu di telan bulat-bulat olehnya; masih memberi kesempatan karena mereka baru bertemu lagi setelah sekian lama.
"Wah kamu makin cantik" Taemin bilang, senyumnya merekah lebar dan Jungkook tidak terlalu suka.
"Aku kangen deh, kok kamu gak pernah ngehubungin aku lagi?" Astaga Jimin merengek, padahal saat bersama Jungkook dia tidak pernah merengek.
Ketika Mingyu berdehem barulah mereka teralihkan, Jimin enggan memberi jarak dengan Taemin terlalu mepet dan Jungkook benar-benar tidak suka.
"Ah iya, aku sengaja ke kampus kamu hari ini, ada acara nanti malam di cafè kak Yoon"
Taemin sempat melirik Jungkook dan Mingyu bergantian, senyum sapanya bertahta begitu lebar.
"Sama__?"
"Sama Jungkook, dia pacarku"
Saat itulah Jungkook mau mengangkat ujung dagu lebih tinggi, memancarkan pesona dengan menyisir rambut dengan jemari lalu mengibaskannya kebelakang. Rasakan, siapa yang paling tampan disini?
"Oh begitu. Btw, aku juga sering liat kamu tapi kita gak pernah tegur sapa" Taemin menatap Jungkook masih dengan senyum ramahnya.
"Itu karna kita gak saling kenal"
"Ah benar senior, aku bahkan lupa namamu" Mingyu melanjutkan sedikit mencairkan suasana yang mulai menghangat pagi itu.
"Taemin" dia bilang lagi.
"Dan aku Mingyu"
Akhirnya mereka bergabung dalam satu meja dimana Jimin menyodorkan kursi untuk Taemin duduki di sebelahnya. Rasa roti isi di mulut Jungkook bahkan terasa pahit kala Jimin mengabaikannya dalam beberapa menit karena dia terlalu sibuk melepas 'rindu' pada kawan lamanya itu.
"Nanti malem Mingyu juga boleh datang kok"
"Serius?"
"Serius, kamu juga boleh ajak temen-temenmu"
Mingyu menepuk telapaknya keras-keras, menyenggol lengan Jungkook untuk memberi tanda jika pada akhirnya mereka akan berpesta nanti malam.
"Jungkook, aku pulang sama Taemin ya?"
Jungkook teralihkan tiba-tiba dan semua rasa yang ada di dalam mulut nyata terasa pahitnya, bahkan untuk melempar jawaban 'tidak' rasanya sulit sekali mengingat ini terlalu dini untuk saling melempar aturan satu sama lain atau Jungkook akan di tinggalkan pada akhirnya. Dulu juga seperti itu, jadi biarkan Jungkook egois untuk perasaannya sendiri dan membiarkan Jimin nyaman di posisinya.
"I-iya boleh" lalu terjeda__hampir terbatuk. Jimin langsung menyodorkan segelas air padanya, menepuk pelan pundak Jungkook dan mengelusnya. Rasanya begitu nyaman.
"Nanti sehabis kelas kamu langsung datang ya, jangan pikirin soal persiapan pesta. Kita cuma butuh se-roll soju dan bir kan?"
Bicaranya begitu halus, Jungkook tidak bisa untuk tidak mengangguk setuju agar Jiminnya itu mengawetkan senyum hanya untuknya sebagai tanda jika Jungkook sudah menjadi pacar yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
bukan paris
Fanfictionjadi, jimin ada disana saat jungkook juga disana -di tulis 28 oktober 2018-26 desember 2018