Epilog

73 1 16
                                    

"Sayang..."

"Andawaee!" pekik Seokhyun, baju nya telah basah akibat keringat nya yang bercucuran.

"Sayang... Minum dulu" ucap Yoongi menyodorkan sebotol gelas, sambil mengelus puncak kepala Seokhyun.

"Oppa! Tadi aku mimpi kita berdua meninggal! I'm so fear! Kangjoon..." ujar Seokhyun  ngos-ngosan.

"Tarik napas dulu, Kangjoon? Dia sudah meninggal Beberapa tahun lalu. Jadi jangan takut, jangan dipikirin" tutur Yoongi memeluk istri nya yang masih syok itu.

"Bunda! Eomma jangan nangis lagi" tutur Yoonhyun, gadis kecil itu tampak khawatir melihat bunda nya itu.

"Iyaa... Bunda jangan nangis kayak tadi" ucap Yoonki,dengan mata berkaca-kaca sambil memegang seprai ranjang.

"Tuh anak-anak jadi khawatir kan. Tadi nelpon aku sambil nangis-nangis ditelpon, karna kamu tidur sambil nangis" kata Yoongi lalu duduk di samping Seokhyun.

"Maafkan Bunda sayang, maaf udah bikin kalian berdua khawatir" ujar Seokhyun lalu langsung memeluk dua anak nya itu, dan mengecup dahi mereka bergantian.

"Uhh, eomma cepat sembuh. Demam eomma ngak turun-turun" bisik Yoonki.

"Eomma, sudah... Tubuh eomma panas banget" tutur Yoonhyun langsung melepaskan pelukan nya.

"Iya sayang, maaf ya" tutur Seokhyun lalu membelai pipi Yoonhyun yang sudah memerah.

"Yasudah kalian berdua cepet mandi, katanya mau ke rumah tante Eun-ae kan" ujar Yoongi.

"Yeyy... Ngak sabar, liat adek Eun-Chan" seru Yoonhyun bersorak gembira.

"Bunda, Yoonki bawak mainan yang baru itu yaa. Mau nunjukin ke Jongin, kalau Yoonki udah ada maianan sama kayak dia" ucap Yoonki pajang lebar.

"Ne... Tapi nanti jangan kelahi lagi sama Jongin ya"

Dua anak kembar beda sipat itu langsung keluar kamar dengan perasaan yang gembira.

"Oppa..." ucap Seokhyun memelas.

"Ne?"

"Mandiin..." rengek Seokhyun lalu memeluk lengan Yoongi.

"Udah kayak anak kecil aja ya" kekeh Yoongi lalu langsung menggendong tubuh istri nya itu. Sesampainya di kamar mandi, Yoongi langsung melepas baju yang dikenakan Seokhyun.

"Oppa... Aku masih takut sama mimpi itu, kita berdua ninggalin Yoonki ama Yoonhyun, aku takut" lirih Seokhyun sambil membenamkan wajah nya di tengkuk Yoongi.

"Jangan dipikirin sayang itu cuman mimpi" bisik Yoongi lalu mengecup dahi Seokhyun.

"Hiks..." tangis Seokhyun pecah, mimpi itu terus saja menghampirinya. Dan selalu membuat dia takut untuk tidur, dan sampai ia jatuh sakit.

"Hey... Sayang, tidak ada yang perlu ditakuti. Ada aku, Yoonki sama Yoonhyun disisi kamu, sudah lah itu hanya ketakutan kamu saja" ujar Yoongi menghapus air mata Seokhyun, hingga akhirnya Seokhyun tenang.

"Saranghae..." ucap Seokhyun mencium bibir Yoongi, dibawah germicik air Shower yang menyala.

***


"Bunda Seokhyun masih sakit?" tanya Jongin langsung menempelkan kelapak tangan nya di dahi Seokhyun.

" iya sayang, loh dimana eomma ama appa Jongin?" tanya Seokhyun balik.

"Kata nya appa bikin adek" jawab Jongin polos.

"Aduhh, kai... Kai... Ngajarin anak kecil yang ngak baik" kekeh Chanyeol.

"Lucu nyaa Chan, mah kayak aku kan" ucap Yoonhyun memegang pipi bayi yang masih berada di tangan Eun-ae.

"Iyaa kayak kamu" ucap Eun-ae

"Heleh, mah Yoonhyun itu ngak lucu dia itu mirip kayak nenek sihir. Beneran mah!" sela Yoonki.

"Apa kata mu, huh!" gerutu Yoonhyun.

"Jongin! Ayoo kita main dan kabur dulu dari nenek sihir" ujar Yoonki menarik tangan Jongin lalu langsung lari.

"Yoonki! Ama adek jangan kayak gitu" ujar Seokhyun.

"Huwaa... Hiks... Eomma... Kan mukak Yoonhyun ngak kayak nenek sihir" isak Yoonhyun di pelukan Seokhyun.

"Eh... Yoonhyun, kenapa menangis?" tanya Bongcha yang baru datang dan langsung mengelus kepala Yoonhyun dengan lembut.

"Biasa anak kecil" jawab Yoongi.

"Lo yaa... Kai ngajarin anak ngak bagus amat" tutur Chanyeol.

"Maksudnya? Tadi Jongin bilang apa?" tanya Bongcha.

"Katanya kalian bikin anak" kekeh Eun-ae lalu melanjutkan main dengan bayi nya itu. Eun-ae mengabdopsi seorang bayi perempuan yang manis. Bayi itu telah kehilangan orang tua nya, akibat kecelakaan yang dialami orang tua nya itu. Bayi itu melengkapi kebahagian bagi diri nya dan Chanyeol.

"Wae! Sayang, bisa kan kamu ngak bicara aneh-aneh sama Jongin. Bisa aneh nanti otak nya gara-gara kamu" gerutu Bongcha yang sudah memukuli lengan Kain tampa ampun.

"Aduh... Aduh... Sakit sayang, iyaiya maaf" pekik Kai

"Emang bikin adek kayak apa?" tanya Yoonhyun dengan polos nya.

Deg!

"Ehh... Anu... Ehmm..."

"Kenapa pada diam aja?" tanya Yoonhyun bingung.

"Kenapa Yoonhyun ngak main aja diatas sama mereka" ucap Yoongi.

"Ngak! males ama Yoonki oppa" gerutu Yoonhyun.

"Yaudah main ama adek Chan ya" tutur Seokhyun.

"Mamah! Yoonhyun boleh main sama adek Chan?" tanya Yoonhyun.

"Iya... Sekalian yah kita bikin susu untuk adek" jawab Eun-ae.

"Untung... Yoonhyun teralihkan" ucap Kai lega.

"Nihh yaa pada ngomong aneh-aneh. Bisa berabe kalau anak-anak nanya aneh-aneh" kata Chanyeol. Mereka akhirnya berkumpul bersama sambil melihat anak-anak mereka yang mulai tumbuh besar, bercekrama dan tak luput dengan bercanda bersama.

Tak ada lagi air mata itu semua tergantikan dengan tawa dan senyum bahagia. Hanya diri kita yang bisa merubah diri kita, dan untuk memulai nya dengan mencintai diri kita dahulu. Walau ketakutan sering saja menghantui perasaan kita. Tidak ada yang tak mungkin didunia ini, Tuhan adil atas segala apa yang ingin ia uji pada setiap makhluk hidup.

-End

---------------------------------

Alhamdulillah... Akhirnya selesai juga nih cerita, ini cerita pertama aku yang aku bisa selesain. Rasa nya lega banget. Yaa maaf kalau cerita ini banyak kekurangan di penulisan nya, kata-kata nya. Atau konflik nya yang ribet banget. Kan autor juga manusia ngak luput dari kesalahan :)


Dan terimakasih banget yang udah ikutin cerita ini dari awal sampai akhir, makasih untuk vote nya makasih untuk komentnya. Apalagi yang udah mau baca cerita ini. sampai  Bertemu lagi nanti.


Saran Nya dong, aku bikin kisah remaja? Atau bikin one shoot story?


See you readers tercinta...

You Are My Star {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang