Bab 4 : Pertemuan kembali

2.1K 336 73
                                    

Naruto sampai disebuah danau, dia duduk dibawah pohon mapel. Ini adalah tempat yang dia temukan saat berkunjung ke Ibukota, saat itu dia tersesat, terpisah dengan kakaknya dan menemukan tempat ini tanpa sengaja.

Semilir angin menerpa wajahnya. Naruto memejamkan matanya, merasakan belaian lembut dari angin itu, mengingat kehidupan damainya dulu.

Saat masih menyandang nama Uzumaki dia begitu naif, tak peduli akan dunia, dunianya begitu indah, nyaman dan tentram. Tapi sekarang dia tahu betapa kejamnya dunia bekerja.

Betapa kerasnya kasta-kasta yang ada dikerajaan, dia harus kuat agar bisa bertahan.

"Wah. Wah. Wah. Siapa yang kita temukan, seorang wanita penghibur,"

Naruto dengan cepat mengambil pedangnya, melihat 20 orang pria berjalan kearahnya,

"Mau apa kalian," desis Naruto, dia menarik pedangnya, begitu waspada, merasakan bahaya yang mengintai.

"Wow. Ternyata kau lebih berbahaya daripada didalam kandang eh? Kau mungkin sudah lupa, aku adalah pria yang kau tolak saat aku memintamu melayaniku," ujar pria paling tambun yang ada disana.

Naruto mencoba mengingat, dia memang sering menolak beberapa pelanggan terlebih pelanggan yang tak memiliki informasi untuknya. Tapi nihil, dia tak ingat dengan pria ini.

"Ah. Berarti kau bukan orang berharga untuk diingat," Naruto tersenyum meremehkan, membuat pria tambun itu marah.

"Aku Gotou. Saudagar dari desa Kiri, masih tak ingat Hah?!!" teriak pria itu dengan penuh emosi.

"Kalian tangkap dia. Akan kusiksa kau sampai memelas memintaku menolongmu." perintah Gotou menatap Naruto dengan geram.

Trang.

Naruto menangis salah satu, pedang. Mau tak mau Naruto mengambil pedang kecil dipinggangnya, dia butuh 2 senjata melihat jumlah musuh mereka yang banyak sedangkan dia sendiri.

Crass.

Naruto menebas leher penyerang dari belakang, membuat bajunya terkena cipratan darah.

"Jangan meremehkanku. Aku tak bisa mengontrol kekuatanku. Sekali tebas tamat riwayat kalian." ujar Naruto tersenyum psikopat.

Sret.

Naruto menghindari pedang yang mencoba menusuknya, membalasnya dengan menancapkan belati di dada orang yang akan menusuknya.

Crass.

Tapi sekuat-kuatnya Naruto dia hanyalah seorang wanita yang melawan 20 orang dengan kemampuan bertarung, hingga tangannya terkena goresan yang cukup dalam, membuatnya meringis.

"Cih, aku kalah jumlah." gumam Naruto.

Srreet. Crass.

Naruto menyerang, melumpuhkan salah satu dari mereka lagi, dan berlari menjauh.

"Kejar dia!!" teriak Gotou.

Naruto berlari menuju daerah yang cukup padat agar bisa bersembunyi.

Seet. Grep.

"Sssst jangan bersuara."

Naruto ditarik kedalam sebuah rumah, "Kau menolongku lagi Tuan muda," bisik Naruto setelah melihat siapa yang menolongnya.

"Kebetulan yang aneh bukan," ujar Sasuke.

"Tak ada yang kebetulan di dunia ini." Naruto menimpali,

"Ssshh..." Naruto meringis saat Sasuke tak sengaja menyenggol lengan kanannya.

"Kau terluka?" Tanya Sasuke.

Jewel In The Darkness (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang