"Aku harus bersiap-siap." gumamnya segera beranjak menata kamar.
Walaupun ini sudah malam, tapi Jennie sangat bersemangat dan tidak merasa mengantuk sama sekali. Dia lalu menata kasur agar enak dipandang, memperbaiki posisi selimut, menata bantal dan guling. Sebentar lagi Jisoo akan masuk ke kamarnya, jadi Jennie harus pastikan semuanya rapi agar Jisoo betah berlama-lama di kamar Jennie.
"Ah, aku harus menyemprotkan pengharum ruangan juga sepertinya." gumamnya.
Jennie lalu berbaring terlentang dengan kedua tangan dia silangkan dan ia gunakan sebagai alas kepala. Lalu, benar saja. Tak lama ada seseorang yang mengetuk pintunya.
Tok.. Tok.. Tok..
"Yess! Kena kau, tante!" gumamnya sembari masih terlentang.
"Jen?" panggil Jisoo dari luar.
"Kau sudah tidur? Katanya tadi mau cerita?" lanjutnya.
"Tante masuk saja, aku belum tidur." balas Jennie.
Ceklek..
"Aku boleh kesitu?" tanya Jisoo setelah membuka pintunya.
"Tentu. Kemari, duduklah di sampingku." Jennie menepuk-nepuk kasurnya memberi isyarat.
"Apakah tidak apa-apa jika jam segini kau belum tidur?" tanya Jisoo setelah duduk di samping Jennie.
"Tak apa. Ini baru jam 10, tan." santainya.
"Memangnya kau biasa tidur jam berapa?" Jisoo tanya lebih jauh lagi.
"Jam 12 keatas." jawabnya sembari menunjukkan gummy smile.
"Astaga." Jisoo menggeleng pelan.
"Jadi bagaimana? Bisa kita mulai sekarang?" tanya Jennie yang menoleh ke arah Jisoo.
"Terserah kau." jawabnya.
"Baik, tapi ada peraturannya." katanya.
"Hmm?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya.
"Peraturannya kau harus mendengar ceritaku dulu sampai selesai. Setelah itu kau boleh bertanya ataupun protes. Bagaimana?" tawarnya.
"Hmm ya, ya, ya. Mulailah sekarang." singkatnya yang tidak sabar.
"Oke, jadi begini.." Jennie menarik selimutnya.
Jennie menutupi kakinya dan kaki Jisoo dengan selimut. Mereka tertutupi oleh selimut yang sama, dan sedang satu ranjang pula. Kira-kira apa yang ada dipikiran Jennie sekarang?
Oh, yes!
Lututku bersentuhan dengan pahanya.Dan cerita pun dimulai..
"Aku akan memberitahu rahasiaku. Tapi tante jangan kaget ya." wantinya.
"Hmm."
"Sini." Jennie memberi isyarat agar Jisoo mendekatkan telinganya.
"Aku punya dua kelamin, tante." bisiknya tepat di telinga kanan Jisoo.
"HAH?!" Jisoo sontak kaget.
"Aw, jangan meneriaki kupingku juga dong." protes Jennie memegangi telinga kirinya.
"Apa yang kau bilang?! K-Kau..Kau--" belum selesai Jisoo bicara.
"Iya, tan. Aku punya junior." Jennie sudah memotong perkataan Jisoo.
"Hah?! Menjauh dariku!!" Jisoo menyibak selimut yang menutupi kakinya.
Jisoo kaget dengan pernyataan Jennie dan dia beranjak turun dari kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tante! ─ jensoo ✓
Fiksi Penggemar〔 𝙟𝙚𝙣𝙨𝙤𝙤 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 𝙘𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙 〕⌜ 𝙂𝙭𝙂 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 ⌟ ⛔ Mature content ⛔ (Jen!Top G!P) - (Bot!Chu) ⛔ Bagian-bagian penting di-private, mohon kesediaannya untuk follow akun ini terlebih dahulu ________________ ❝Tante janda kan? Ni...