02. SOTUS

533 77 4
                                    

SOTUS adalah singkatan untuk Seniority, Order, Tradition, Unity, dan Spirit.

Senioritas, perintah, tradisi, kesatuan, dan semangat. Lima pilar Fakultas Teknik yang merupakan hal wajib yang patut dipegang teguh. Dan, mahasiswa teknik umumnya memiliki solidaritas dan loyalitas yang tinggi terhadap fakultasnya. Hampir separuh dari total mahasiswa di kampus adalah mahasiswa teknik. Sehingga dapat dikatakan bahwa Fakultas Teknik sebenarnya mampu untuk berdiri sendiri, tapi realita tidak berbicara demikian.

Namun, bukan berarti Fakultas Teknik akan tunduk terhadap semua peraturan yang dibuat kampus. Ia memiliki otoritasnya sendiri.

Kampus mungkin punya Presiden Mahasiswa. Seluruh mahasiswa bertekuklutut di bawah karisma dan kekuasaan Sang Presiden. Fakultas lain pun memiliki Ketua mahasiswanya masing-masing.

Fakultas Teknik? Dia mempunyai satu sosok yang lebih agung. Sang Kaisar.

.

"Aku tidak tahu harus mengatakan apa, tapi kau hebat, Jae!"

Siang itu, satu baris dari sekian banyak meja di kafetaria diduduki oleh para senior tingkat 3 dengan seragam lapangan berwarna merah menyolok. Di sekitarnya berseliweran mahasiswa berkaus putih tengah menenteng buku kecil sambil menolehkan kepala ke sana-ke mari.

Para mahasiswa baru itu meminta tanda tangan para senior. Lima hari untuk seribu tanda tangan. Gila.

Ada yang menari, menyanyi, bahkan diperintahkan untuk menyampaikan perasaan cinta dari satu senior ke senior lainnya. Tidak masalah kalau itu pernyataan dari senior laki-laki kepada senior perempuan, atau bahkan sebaliknya. Tapi ini, dari senior laki-laki ke senior laki-laki lainnya, melalui junior perempuan pula. Lebih gila lagi.

"Kau tahu mereka berdua tampan! Aku tidak percaya!" Si junior perempuan sesenggukan, merasa tidak terima dengan kenyataan bahwa yang tampan lebih menyukai yang tampan juga. Temannya mencoba menyemangati tanpa kata, hanya mengusap pundak dan punggung si junior perempuan lalu mengajaknya berlalu menghindari meja para senior yang duduk melingkari Sang Kaisar.

"Pak Yoo Jaesuk bukan orang yang kaku. Terlebih dia adalah alumnus Cassiopeia. Aku yakin dia akan selalu mendukung semua kegiatan kita, asalkan tidak sampai melanggar hukum." Kwon Boa bertopang dagu seraya tersenyum. Semua orang di sekelilingnya ikut tersenyum. "Kaisar kita satu ini sudah melakukan hal yang seharusnya. Jika aku jadi Dekan, aku pun akan setuju dengan apa yang dilakukan Jaejoong." Jung Jessica tersenyum lebar, menyodorkan camilannya kepada Jaejoong sambil mengedipkan sebelah mata.

Amber tertawa lebar, "Berhenti melakukan itu, Jess, atau Tunangan-Amerika mu akan segera terbang kemari dan membawamu pergi ke Kutub Utara," candanya. Jessica mendengus sebal dan menarik kembali kantung camilannya. Gadis itu mengunyah kembali camilannya, lalu menyodorkan kantung camilan kepada si gadis tomboy Amber yang duduk tepat di samping Sang Kaisar. Amber merogoh kantung camilan Jessica dengan antusias.

"Bilang saja kau iri!" Amber memberikan cengiran terbaiknya. Jessica mendengus geli dan menawarkan camilan kepada teman-teman yang duduk di sekelilingnya.

Jaejoong tersenyum kecil, "Aku harap usahaku ini tidak dikacaukan oleh tertib administrasi yang merepotkan," ia melirik Choi Siwon dari ekor matanya. Lelaki berlesung pipi itu membuka mulut secara perlahan melihat tatapan Jaejoong, "iya, 'kan?" lanjut Jaejoong dengan penuh penekanan.

Siwon melingkarkan tangannya di bahu Boa dengan segera sebelum gadis itu menyadari tatapan tajam Sang Kaisar dan memilih untuk menyelamatkan dirinya sendiri. "Kami tidak akan mengecewakanmu, Jae. Iya, 'kan, Nona Kwon?" Siwon mengembangkan senyum dengan pipi serta alis terangkat dan mata yang dibuka lebar.

The Emperor and The PresidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang