05. Apology

375 67 2
                                    

Entah harus bersyukur atau bagaimana, kegiatan olahraga kampus yang diadakan oleh Kabinet kali benar-benar ramai sekali. Bahkan kampus utama Universitas Cassiopeia tidak hanya dipadati oleh para mahasiswa Cassiopeia lintas fakultas saja, akan tetapi juga mahasiswa dari luar kampus.

Terang saja, selain karena kegiatan disemarakkan oleh bazar berisikan stand makanan yang menggoda selera, kegiatan ini juga populer karena menyajikan tontonan yang menyegarkan mata.

Pria-pria tampan, perempuan-perempuan cantik, yang berkeringat. Uh.

Ehm, juga permainan olahraga yang tentunya menarik untuk dilihat.

Yang paling laris adalah pertandingan futsal dan basket putra. Sudah dapat dipastikan bahwa enam puluh persen populasi penonton adalah manusia berjenis kelamin perempuan.

Di tenda bazar paling ujung, Heechul mengipasi diri menggunakan potongan kardus yang ia robek sembarang dari tempatnya. Siang ini begitu panas, ditambah lagi kelakuan barbar mahasiswa teknik tadi yang membuat tekanan darahnya naik.

Lima hari sudah kegiatan ini berlangsung, menyisakan dua hari selanjutnya untuk dieksekusi.

Heechul dibuat pusing bukan main dengan tindakan anak-anak teknik yang di luar ekspektasinya, bahkan sangat melampaui ekspektasi Yunho sebagai Presiden yang mengundang mereka untuk ikut serta dalam kegiatan.

Hari pertama, ia dipusingkan dengan Yunho yang uring-uringan dan terus menggerutu sepanjang waktu karena upacara pembukaan dikacaukan oleh kedatangan rombongan Kaisar yang luar biasa.

Hari kedua dan ketiga, Heechul dipusingkan dengan beberapa keributan kecil yang ditimbulkan akibat gesekan antar mahasiswa beda fakultas.

Hari keempat, banyak laporan konyol mengenai kekalahan dalam pertandingan dari beberapa fakultas yang dikalahkan oleh fakultas teknik. Mereka menuduh bahwa teknik sudah berlaku curang, sehingga menang atas mereka. Tapi yang namanya pertandingan pasti ada yang kalah dan ada yang menang, 'kan?! Tidak mungkin kalau kedua pihak yang bertanding sama-sama menang. Ugh, menyebalkan!

Dan, di hari yang kelima ini, Heechul makin dibuat pusing dengan kelakuan makhluk-makhluk jahanam yang tergabung dalam komplotan manusia-idiot-berseragam-merah yang membuat mural tepat di dinding selatan gelanggang olahraga kampus yang berbunyi,

KAISAR PANJANG UMUR SERIBU TAHUN

Khas drama kolosal sekali. Sumpah.

Dan akibatnya, Kim Heechul selaku penanggungjawab kegiatan harus berhadapan dengan pihak rektorat hanya untuk mendengarkan omelan panjang lebar yang membuat telinganya panas seperti disulut api.

Ada apa dengan makhluk-makhluk jahanam itu?!

Barbar sekali!

Tidak hanya sampai di situ, kegialaan lain pada hari ini adalah mengatasi adanya pertengkaran antara mahasiswi teknik dengan mahasiswi pertanian di tengah-tengah keramaian bazar. Mau tahu apa penyebabnya? Karena masalah pacar? Bukan! Tapi karena tidak sengaja saling bertabrakan dan mengotori baju satu sama lain.

Ingin rasanya Heechul menjambak rambut kedua perempuan itu dan mengumpankan mereka ke ikan-ikan hiu di lautan lepas sana.

Atau mungkin saja membuang mereka ke—

"Maaf, permisi-"

Suara seorang laki-laki membuyarkan lamunan kejam Heechul tentang hukuman menakutkan yang akan ia berikan jika ada perempuan yang bertengkar dan saling jambak menjambak lagi.

Heechul menengadahkan kepala.

"Apa benar kau Kim Heechul, penanggungjawab kegiatan ini?" tanya seorang laki-laki tampan berlesung pipi. Bibir Heechul berkedut, siap untuk meleparkan senyum termanisnya kepada laki-laki tampan itu. Namun setelah menurunkan pandangannya dan mendapati seragam berwarna merah mahasiswa teknik yang tidak dikancingkan itu, Heechul mengurungkan senyumannya.

Dengan wajah masam ia berkata, "Apa maumu?" tanyanya ketus.

Laki-laki itu masih tersenyum meski dibalas dengan sikap yang tidak bersahabat dari Heechul.

"Namaku Choi Siwon, dari fakultas teknik. Boleh kita mengobrol sebentar?"

Masih dengan wajah masamnya, Heechul mengangguk mengiyakan lalu berdiri dari kursi yang ia duduki. "Mina, aku ambil tehnya satu," ujarnya sambil mengambil mengambil sebotol minuman dari dalam lemari pendingin. Perempuan yang dipanggil Mina tadi menolehkan kepala, teralih dari kesibukannya sesaat. "Ambil saja," matanya terpaku pada laki-laki tampan berseragam merah, "beri dia satu, maka tidak akan aku catat dalam tagihanmu."

Heechul mendengus kesal mendengar perkataan Mina. "Giliran lihat yang begitu saja diberi gratis," gumamnya.

Mina memberikan tatapan tajam kepada Heechul.

Tidak lagi banyak bicara, Heechul bergegas meninggalkan tenda Mina tanpa mengindahkan Siwon di belakang.

Beberapa menit kemudian, setelah menemukan spot yang enak untuk berteduh, Siwon akhirnya membuka pembicaraan. "Aku menemuimu dengan niat baik."

Heechul memberikan tatapan dingin andalannya. "Sebagai perwakilan Kaisar, aku memohon maaf atas kejadian hari ini," lanjut Siwon. Ia mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada.

"Kau meminta maaf untuk kejadian yang mana?" tanya Heechul masih dengan nada yang kurang bersahabat, namun sebenarnya sedikit melunak karena melihat permohonan maaf yang tulus dari mahasiswa teknik satu itu.

Siwon menaikkan kedua alisnya bingung. "Bukan 'kah hanya kejadian mural?"

Heechul mendelik tajam dan berdecak. "Memangnya kau pikir kalian hanya membuat ulah hari ini saja?"

Orang ini kelihatan sangat manis kalau sedang marah. Siwon merapatkan bibir untuk tidak tersenyum di depan kucing galak bernama Kim Heechul.

"Kau tahu, sebenarnya tadi itu ada kesalahan teknis."

Kerenyitan muncul di dahi Heechul. "Maksudmu?"

Siwon menggosok kedua telapak tangannya yang masih terkatup. "Iya, kesalahan teknis. Seharusnya mural itu dibuat di sebelah utara gedung, tapi karena ada miskomunikasi, mural itu malah di buat di sebelah selatan."

Pernyataan itu tak ayal membuat salah satu orang kepercayaan Presiden Mahasiswa Cassiopeia itu terkesiap.

Membuat mural yang salah arah itu kesalahan teknis?

Jadi si bodoh itu bukan meminta maaf untuk muralnya, tapi untuk kesalahan penempatan?

Permohonan maaf macam apa itu?!

Dasar manusia laknat dengan otak hanya seperempat sedok takar!

"Heh, KAU—BERENGSEK!!"

Siwon mau tidak mau tersentak saat mendapatkan bentakan keras Heechul.

Sepertinya si kucing galak mulai bertransformasi menjadi seekor singa.


***

The Emperor and The PresidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang