1

100K 4.4K 526
                                    

-----

Di malam yang sunyi gadis berambut cokelat baru saja menyelesaikan kelas tambahannya.

Ia menyusuri lorong gelap yang sepi, namun masih ada yang di biarkan menyala untuk para siswa/i yang pulang malam karena kelas tampahan seperti Tiara Raista Vanitry. Ya namanya Tiara.

Suasana malam ini begitu mencekam tidak seperti biasanya, jadi Tiara agak merasa Parnoan.

Saat Tiara menuruni anak tangga yang melewati Gudang sekolah, ia mendengar suara yang membuat bulu kuduk dan tingkat keParnoaannya menjadi-jadi yang bersumber di dalam gudang itu.

Jantung Tiara seketika berdebar sangat kencang. Ia kemudian memberanikan diri untuk memasuki gudang itu. Walaupun keberaniannya di bawah rata-rata namun tingkat keKepoannya telah melampaui batas.

Mata Tiara terbuka lebar, ketika melihat sosok laki-laki yang menggunakan jaket untuk menutupi atas kepalanya dan juga memakai celana jeans yang senada dengan gelapnya malam ini.

Laki-laki itu sedang memegang pisau lipat. Ia mengarahkan pisau lipat itu kepada sosok gadis yang pingsan dengan punggung bersandar pada dinding. Perlahan ia menggoreskan pisau lipat pada lengan gadis itu, cukup panjang dan memyakitkan.

Semua aktivitas yang ia lakukan dapat dilihat oleh Tiara walaupun penerangan di sini agak buram. Itu tidak menjadi alasan untuk keKepoannya.

'Astaga apa yang ia lakukan itu sangat mengerikan'-batin Tiara

Namun laki-laki itu tidak berhenti di situ saja. Ia mulai menggores di bagian wajah menariknya hingga ke leher.

Momotong-motong jari gadis itu hingga hilang 3 jari di tangan kanan memggunakan pisau lipatnya . Menggoreskan pisau ke paha gadis itu, menariknya kebawah hingga kelutut membuat darah keluar dengan leluasa. Menggores kembali di wajah gadis itu membentuk sebuah lingkaran yang besar. Ia juga menusuk-nusukan pisau keperut gadis di depannya berulang kali membuat sanga pemilik merasa kesakitan dan meringis.

Gadis itu meringis kesakitan dan ia pun terbangun dengan air mata yang membasahi wajahnya yang telah berlumuran cairan merah pekat dan kental.

"Sudah bangun...hmm?"-tanya seorang pria itu dengan senyum seringaiannya yang membuat bulu kudukku tambah menjadi-jadi.

"Leph..ashhkan ah..ku Vanohh!! Aku moh..honhss!!"-mohon gadis itu dengan tangisan beserta isakan yang tak bisa ia bendung lagi

'Oh namanya Vano...hmm kayak pernah denger... Eh anak kepala Sekolah Alfren Vanozyie '-batin Tiara yang masi setia melihat sekaligus mendengarkan perbincangan mereka

"Lepaskan? Hmm gimana ya?"-jawab pria itu yang namanya Vano dan menatap tajam ke arah gadis itu

"Aku mohon!, aku mohon!, aku mohon!! Lephh...hasinhhh aku VANO!!!"-mohon dan bentak gadis itu terbatah-batah.membuat Tiara tersentak kaget namun lain halnya denga Vano, ia tetap memasang wajah datarnya dan juga tatapan nya yang tajam

"Aku lepasin. Tapi main dulu. Gimana?"-tawar Vano kepada gadis itu namun gadis itu menggeleng dengan cepat ia sangat takut mendengar kata 'main' yang di lontarkan oleh Vano

"Aku gak ma..uhh!! Kau Psikopat!! Aku gak mau!! Lephhh..asin aku!!!"-teriak gadis itu lagi, membuat Vano marah

KRAAKKK!!

Satu tusukan mendarat dengan mulusnya di jantung gadis itu. Membuat gadis itu meregang nyawa seketika.

"Huaaaaah!!! Mama help me!!"-teriakku refles membuat dia melihat kearahku dengan tatapan membunuhnya. Aku terkejut menutup mulutku dan mencoba merangkak berlari meninggalkan gudang itu menyisahkan mereka berdua.

*****

"Hosh!! Hosh!! Sepertinya pria gila itu tidak mengikutiku sampai ke rumah hufftt syukurlah"-gumamku di depan rumah

" Astaga Tiara kamu kenapa berlari-lari seperti ini..hmm?"-tanya Mamaku -Aleexandra- khawatir melihatku seperti ini

"E-eh mama. Gak apa-apa mah. Tiara masuk dulu ya. Capek soalnya. And Assalam mualaikum mah"-jawabku berdusta padahal ada apa-apa.

Aku pun berlari menuju kamarku yang berada di lantai dua.

"Hufftt...dasar anak muda jaman sekarang"-gumam Mama sambil mengeleng-gelengkan kepalanya meratapi anak semata wayangnya itu.

Ia ingin menutup pintu, namun matanya menatap sosok Laki-laki yang sedang melihat ke arah rumahnya dengan seringaian yang menakutkan. Namun sialnya Alee tidak bisa melihatnya karena gelapnya malam ini dan lampu yang kurang begitu terang di luar sini.













'Aku menemukanmu SweetHert'

PSIKOPAT JODOHKU!! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang